Sunday, August 19, 2012

Tips & Trick Editing Video Terbaik

Tips & Trick Editing Video Terbaik


Dulu kata Editing Video sangatlah identik dengan masalah perfilman. Ketika orang mendengar kata Editing Video, orang berpandangan bahwa orang-orang yang mengerjakannya adalah seorang editor film, sutradara, dll. Dan untuk mengerjakannya membutuhkan dana yang sangat besar. 
Pada postingan kali ini akan saya jelaskan secara padat mengenai masalah ini.
Kini sudah bukan zamannya lagi jika pengeditan hasil rekaman video yang Anda buat sendiri memakai handycam maupun kamera yang lebih canggih lainnya Anda serahkan kepada pihak video editor profesional. Hal ini karena Anda pun sebenarnya dapat melakukannya sendiri di rumah menggunakan komputer Anda sendiri. Sebagai pendukung tentunya anda harus mempunyai satu atau lebih unit computer. Kalo mau edit video ke rental kayaknya rancu. 
Spek komputer yang saya rekomendasikan disini adalah :
  • Processor AMD Phenom X4 9550 Quad Core
  • Memory DDR2 Kingston CL5 3GB
  • PCI Express NVidia9400GT
  • Fire Wire Card
  • Hardisk 500GB 
  • DVDRW
  • Speaker
Untuk yang spek komputernya dibawah rekomendasi saya, saya turut prihatin dan saya doakan bisa bersabar dalam mengerjakan proses editing. Untuk yang upper...ya.. syukurlah.

Untuk Software yang harus siap diinstall :
  • O/S Windows 7 Ultimate 
  • Pinnacle Studio 14 HD Ultimate or lower version        download 
  • 3dAlbum CS 3.28        download 
  • Adobe After Effects Ver. 7 or lower       download 
  • Sony Vegas Ver. 9.0 or lower        download 
  • Nero 8       download 

Langkah-langkah :  

1. Import/Capture 
Proses capture adalah proses transfer video+audio dari handycam ke komputer. Untuk kualitas gambar & suara yang maksimal kita sebaiknya menggunakan jalur dv dari handycam ke FireWire card yang tentunya sudah terpasang pada CPU dan telah terinstall drivernya. Dalam proses ini kita membutuhkan konektor berupa kabel dv 4-6Software yang kita gunakan disini adalah Pinnacle. Mengapa harus pinnacle ? Karena saat proses capture, Pinnacle langsung bisa memisahkan video menjadi scene per frame. Hal ini sangat memudahkan dalam proses editing. Pilih tabImport/Capture, setting input device (DV), output (DV AVI). Klik Start Capture dan tunggu sampai video selesai, klik stop capture. Setelah itu kita menuju proses selanjutnya yaitu mengedit video yang telah masuk ke dalam hardisk. Perlu diketahui juga dalam proses editing kita memerlukan space hardisk yang besar, hal ini dikarenakan untuk 1 jam video kita membutuhkan sekitar 14GB space hardisk untuk format AVI.

2. Edit  
Proses edit inilah yang sangat berpengaruh terhadap kualitas video yang akan kita kerjakan. Untuk para editor dianjurkan mempunyai kreatifitas yang tinggi terutama dalam proses editing opening video. Terkadang orang menilai kualitas editing video dari hasil kreatifitas openingnya, baru menilai hasil kejernihan gambarnya. Langkahnya klik tab Edit pada Pinnalce, seleksi semua scene pada frame videonya, drag semua frame ke timeline. Tersedia 3 tampilan timeline, Storyboard-Timeline-Text. Untuk para pemula sebaiknya gunakan storyboard view supaya lebih mudah. Pilih Tool Transitions dan pilih transisi sesukamu dan drag diantara scene editor sampai akhir video. Nah...sekarang tinggal kita bikin opening dan endingnya. Untuk Opening & Ending kita bisa make program 3d Album CS untuk animasi foto, divariasi dengan montage & text pada Pinnacle. Jika anda ingin animasi text yang lebih extreem, pake aja Adobe After Effects 7. Sekarang simpan dulu project anda sebelum listrik mati.
3. Render 1  
Langkah selanjutnya adalah render video. Render adalah proses penggabungan scene-scene yang telah kita edit tadi menjadi satu file. Klik tab Make Video, setting output yang anda inginkan. Bisa langsung render+burn ke VCD, SVCD, DVD, bisa juga dirender jadi file dengan format AVI, Mpeg1, dll. Saya rekomendasikan pilih render jadi file dengan format AVI (DV) untuk hasil yang maksimal. Klik render. Tunggu proses render pertama sambil mendesain covernya. Jika anda ingin menjadikan video anda menjadi DVD version, anda bisa langsung burning file AVI ini pake TMpegEnc atau pake NERO. Beres deh....Untuk yang ingin menjadikannya menjadi VCD version ikuti langkah berikut !.

4. Render 2  
Setelah proses render pertama selesa, tutup program Pinnacle dan buka program Sony Vegas 9.0. Open aja file AVI yang telah anda render pada langkah 3. Klik File-Render As, Kasih nama file, Save as pilih aja MPEG-1, klik custom, klik tab project, pilih quality best, Klik OK, Klik save. Dah deh...tinggal tunggu sampai proses render selesai. Perlu saya garis bawahi bahwa bisa saja anda dari langkah no. 3 langsung anda burning pake Nero, tapi saya jamin hasil render gak ada yang ngalahin Sony Vegas, trust me.....

5. Burning  
Hasil render 2 adalah file mpeg, langsung aja buka Nero 8 Express, pilih video/pictures-Video CD, add file mpeg tadi dan burn. Ingat...! untuk speed saya anjurkan 16x saja.
Ok...selamat menjadi editor professional...
Hasil Trial And Error di Forum Multimedia
 A. Mentor
Ehhmm… Gini Bro, Gw coba runut prosesnya dari awal ya..
Pertama, Bro capture pake firewire dgn hasil AVI kan ? 



Nah Gw ada pengalaman dulu waktu dah sls capture – edit – encode menjadi MPEG, ternyata hasilnya gak begitu bersih and masih terdapat flicker (kotak-kotak) yang lumayan buruk. 

Gw coba telusuri dengan sabar knapa bisa seperti itu, ternyata Gw dapet kesimpulan penyebabnya pada saat Capture pake kabel Firewire hasilnya menjadi DV AVI dengan ukuran frame Size 720 X 576. 

Sementara nanti akan di render menjadi MPEG dgn ukuran 352 X 288 (Standard VCD) sehingga terjadi penurunan kualitas dan menjadi banyak flicker seperti itu. 

Akhirnya capturenya dirubah melalui port Analog dengan hasil AVI tapi dengan ukuran file 352 X 288 (lgsng stand VCD). 

Kemudian di edit di Premiere, lalu di render ke MPG. Kenapa gak render ke AVI dulu baru di encode pake Tempgenc menjadi MPG ? karena Gw liat hasilnya sama aja, artinya codec mainconcept di premiere dah cukup mumpuni utk menjadi VCD (menurut mata gw loh). 

Nah dari situ baru di Burn pake Nero Express 6 ke keping VCD untuk menjadi file ber extensien .dat. supaya bisa di baca Player VCD nya.

Hasilnya lumayan bersih, dan asal tau aja dan perlu di sadari banget ya Bro, kalo VCD tuh emang hasilnya gak bagus2 bener sih, tapi kalo Gw pake cara yang di atas lumayan kinclong kok gambarnya, walaupun bila kita kasih teks atau tulisan di depan gambar masih terlihat judgis di sekitar huruf, itu relatif masih bisa diterima karena memang standar VCD seperti itu.

Kalo soal burn di nero, benar kata Bro di atas, coba pake Nero Express 6, di situ ada fasilitas Make to VCD, nanti setelah masuk menu itu, kita akan di tanya file yg berbentuk MPG, selain dari pada file itu gak akan dibacanya karena sudah difault dari Nero.
Setelah ada beberapa pilihan utk buat Menu dan kecepatan Burn, (pake yg 4X aja) sudah selesai semua, langsung di Burn, kemudian tampil progres pembacaan file dan di simpan di Buffer, dan progres yang kedua barulah penulisan ke keping VCD setelah di baca dari Buffer, dah itu baru muncul pesan ” Burn process completed” selesai dah.

Gitu kira2 alur prosesnya Bro, dah banyak yg lupa emang Gw sih, habis dah jarang banget bikin VCD, terakhir sekitar 4 thn yang lalu kl gak salah. 

Oke, kembali ke masalah Premiere, disini gua siapkan 2 gambar
1. Layout Premiere 6.5
Dengan setting projectnya 720x576 (standart DV-PAL), dan video MPG (Standart VCD) dengan resolusi file videonya 352x288
http://www.geocities.com/hueheheh/imagestxt/premiere_65.txt

1. Layout Premiere Pro 1.5 (7.5)
Dengan setting projectnya 720x576 (standart DV-PAL), dan video MPG (Standart VCD) dengan resolusi file videonya 352x288
http://www.geocities.com/hueheheh/imagestxt/premiere_7.txt

Terlihat diatas, bahwa pada Premiere Pro, gambar videonya tidak secara otomatis mengikuti resolusi settingan pada premierenya, jadi, anda harus memperbesar sendiri lewat efectnya. Coba deh kali ini anda coba ini. bisa nggak

Catatan : VCD dirender dengan menggunakan Canopus Procoder 2.0, dengan resolusi 352x288, standart VCD
Mudah-mudah an membantu.

B.Mentor
1. Pake Port Analog, karena kalo pake firewire ke DV AVI dia sudah Default 720x576 gak bisa dirubah2 angkanya. Port Analog yang pake kabel RCA (merah-putih-kuning). Kemudian di setting nya pilih frame sizenya 352x288..ups bukan pilih, tapi kita bisa langsung menuliskan angka frame secara manual. Kemudian hati2 dengan audionya, settingnya hrs lebih tepat (aduh gw dah lupa berapa satuannya Mhz) karena kalo kita salah menentukan bisa pecah tuh suara audionya. Oya, Gw dulu pake SW Pinacle studio 9.

2. Di Project Manager APP2 emang pake desktop kalo mo edit stndr VCD. nanti tentukan frame size nya dan audionya (lupa standar audionya). Tidak full di monitornya itu kan karena framenya kebesaran, project nya mungkin 720x576 tapi file avinya berukuran 352x288.

3. Kl mo edit lagi MPEG1 nya, di convert lagi pake Tempgenc menjadi AVI, tp jangan semua, cari scene yang akan kita rubah/ganti saja, jadi gak kepanjangan convertnya. Triknya cari scene yang gambar dan audionya sama2 mati, kan pasti ada tuh waktu kita mau mulai gambar dan audio baru di scene berikutnya... nah pas disitu aja dipotongnya. kemdian edit lg di APP terus render lagi ke MPEG1. dah itu di gabung dengan MPGE1 yg lama tadi tapi scene yng depan di potong dan diganti ama MPEG1 yang sudah di edit/benerin tulisannya. semua itu dilakukan pake Tempgenc.

Tapiiiiii.... begini aja dech... tip dan trik Gw itu bener2 ribet. mulai dari capture ampe editing sedikit rumit. jadi kalo mau lebih mudahnya, begini aja : Seluruh bahan capture ke DV AVI aja. Kemudian edit seperti biasa. Setelah itu render lah ke MPEG2 (standard DVD). dah itu convert lagi pake Tempgenc ke MPEG1. Simpel dan Gampang kan ? tapi memang hasilnya gak se kinclong seperti cara di atas, tapi kalo orang awam gw rasa agak sulit bedain nya.

semoga membantu...

No comments:

Post a Comment

Manfaat Bayam Brazil

  Manfaat Bayam Brazil 1. Kaya Akan Antioksidan Salah satu  manfaat bayam Brazil  yang utama adalah kandungan antioksidannya yang tinggi. ...