Thursday, August 9, 2012

Konfigurasi debian lengkap



  1. sharing koneksi Internet modem ke Virtualbox

    Sharing koneksi Internet Modem ke Virtualbox memang mudah akan tetapi cukup ribet bagi yang belum pernah mencoba, karena itu saya tulis artikel ini agar pembaca dapat mudah mengerti :) . Koneksi internet memang sangat dibutuhkan entah itu di komputer bahkan di virtualbox. Virualbox sendiri merupakan virtualisasi komputer sehingga bisa di install berbagai macam operating sistem di dalamnya, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk berbagi koneksi internet kedalamnya.
    Dalam pembahasan kali ini saya akan menggunakan operating sistem linux debian untuk virtualbox dan operating sistem windows xp pada komputer saya. Dan untuk koneksi internetnya saya menggunakan modem AHA olive. Sebenarnya untuk koneksi internet bisa dari mana saja baik itu dari koneksi wifi, atau dari koneksi LAN. Untuk mempersingkat mari kita langsung ke pembahasan.Pertama kmasuk ke control panel > network and internet connections > network connections. Setelah itu klik kanan pada network modem yang sudah terkoneksi pilih propertis > klik tab advanced > contreng pada allow other network users to connect > pada home networking connections pilih VirtualBox Host only network.
    internet sharing Klik OK maka ip address VirtualBox Host-Only Network langsung berubah otomatis menjadi 192.168.0.1 ini yang akan kita jadikan gateway sebagai sumber internet. Sekarang kita fokus ke virtualbox pastikan virtualbox menggunakan VirtualBox Host-Only Network sebagai interface networknya.
    virtual host only Pada debian yang ada di virtualbox saya atur IP sebagai berikut:
    auto eth0
    iface eth0 inet static
            address 192.168.0.100
            netmask 255.255.255.0
            network 192.168.0.0
            broadcast 192.168.0.255
            gateway 192.168.0.1
    Gateway diarahkan ke ip 192.168.0.1 karena IP tersebut merupakan sumber koneksi internet. Selanjutnya kita edit resolv.conf fungsinya untuk pencari, atau dns internet.
    # nano /etc/resolv.conf
    tambahkan:
    nameserver 192.168.0.1
    setelah itu restart networknya
    # /etc/init.d/networking restart
    ping ke 192.168.0.1 hingga reply. Setelah reply coba ping ke google.com apa yang terjadi?
    ping jika sudah ada reply seperti ini, maka koneksi internet anda berhasil.
  2. Cara Konfigurasi DHCP Server pada Linux Debian

    Cara Konfigurasi DHCP Server pada Linux Debian inilah yang akan saya bahas pada artikel kali ini. DHCP server merupakan mesin atau server yang memberikan IP secara otomatis kepada client. Jadi dengan adanya DHCP server maka client tidak perlu mengatur IP sedemikian rupa karena sudah diatur langsung oleh DHCP server. Jadi ayo kita langsung saja menginstall dan konfigurasi DHCP server.
    Untuk pengaturan IP pada debian pada posting kemarin sudah saya jelaskan maka sekarang saya anggap dilewat saja untuk pengaturan IP address kita langsung ke tahap penginstallan.
    # apt-get install dhcp3-server
    Setelah penginstallan sukses, langkah selanjutnya edit dhcpd.conf
    # nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
    Scroll ke bawah dan edit pada bagian berikut:
    dhcpd.conf Karena saya menggunakan IP address 192.168.0.10 maka untuk subnet diisi dengan 192.168.0.0 dan netmask kelas C. Kemudian untuk range yaitu dari IP berapa sampai IP berapa yang akan kita kasih kepada client, pastikan 1 kelas.
    option domain-name-servers 192.168.0.10; = untuk mengarahkan DNS server kepada IP tersebut
    option domain-name “www.nady.net”; = untuk mengarahkan domain internal
    option routers 192.168.0.10; = gateway diarahkan pada ip 192.168.0.10
    option broadcast-address 192.168.0.255; = broadcast address
    default-lease-time 600; = default waktu yang diberikan untuk peminjaman IP
    max-lease-time 7200; = Maksimal waktu yang diberikan untuk peminjaman IP
    Langkah selanjutnya edit dhcp3-server untuk menentukan Ethernet berapa yang akan kita berikan DHCP server.
    # nano /etc/default/dhcp3-server
    dhcp3-server Lihat pada bagian INTERFACES=”eth0″
    berarti client yang akan kita berikan IP otomatis yaitu client yang melalui ethernet 0 atau eth0. Jika sudah maka kita langsung restart dhcp servernya.
    # /etc/init.d/dhcp3-server
    ingat bahwa setiap kali merestart pasti melalui folder init.d.
    setelah berhasil mari kita coba untuk memastikannya dengan IP client yang tidak diberikan IP apakah akan mendapatkan IP otomatis atau apa yang terjadi?
    client dhcp 



  3.  Install paket vsftpd untuk versi yang terbaru
    #apt-get install vsftpd
     Mengedit script vsftpd.conf
    #pico /etc/vsftpd.conf
    # Allow anonymous FTP? (Beware – allowed by default if you comment this out )
    anonymous_enable=YES
    #
    # Uncoment this to allow local users to log in.
    local_enable=YES
    #
    # Uncoment this to enable any form of FTP write command.
    write_enable=YES
    # Default umask for local user is 077. you may wish to change this to 002,
    # if your user expect that (022 is used by most other ftpd’s)
    # local_umask=022
    #
    # Uncomment this to allow the anonymous FTP user to upload files. This only
    # has an effect if the above global write enable is activated. Also, you will
    # obviously need to create a directory writable by the FTP user.
    anon_upload_enable=YES
    #
    # Uncomment this if you want the anonymous FTP user to be able to create
    # new directories.
    anon_mkdir_write_enable=Yes
    #
    # Activate directory messages-messages given to remote users when they
    # go into a certain directory.
    dirmessage_enable=YES
    #
    # Activate logging of uploads/downloads.
    xferlog_enable=YES
    #
    # Make sure PORT transfer connections orginate from port 20 ( ftp-data).
    connect_from_port_20=YES
    PS : Tanda yang becetak tebal merupakan tanda yang telah dihilangkan tanda pagarnya
     Merestart daemon FTP
    #/etc/init.d/vsftpd restart
    Shutting down vsftpd :
    Starting vsftpd for vsftpd :
  4. Membuat ROUTER pada LINUX DEBIAN

    Membuat ROUTER pada LINUX DEBIAN
    • Yang paling penting computer udah ter’install LINUX DEBIAN, pake’ mode text jangan yang grafik
    • Truz pasti’in juga computer punya 2 LAN Card yang siap pake’
    • First step, setting IP buat 2 LAN Card, 1 LAN Card (eth0) di sambung’in ke client, yang 1 lagi (eth1) di sambung’in ke internet (192.168.10.1).
    • Untuk setting IP, haruz masuk ke /etc/network/interfaces, yang isinya :
    auto eth0
    iface eth0 inet static
    address 192.168.1.1
    netmask 255.255.255.0
    broadcast 192.168.10.255
    network 192.168.1.0
    auto eth1
    iface eth1 inet static
    address 192.168.10.2
    netmask 255.255.255.0
    gateway 192.168.10.1
    broadcast 192.168.10.255
    network 192.168.10.0
    auto lo
    iface lo inet loopback
    • Kalo’ udah setting tadi wajib di simpen
    • Teruz restart network pake’ perintah /etc/init.d/networking restart
    • Untuk nge-check setting ip tadi ketik perintah ifconfig
    • Aktifkan ipforward dengan cara masuk ke /etc/sysctl.conf teruz aktifkan ipforward dengan menghilangkan tanda kres (#)
    • Kalo’langkah-langkah di atas udah, sekarang tinggal routing aja, caranya ketik :
    #iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.1.0/24 –j MASQUERADE
    #iptables-save
    • Untuk nge-check proses routing itu ketik :
    #iptables-t nat –n -L
  5. instal web server di linux ubuntu atau debian lenny dengan platform wordpress

     Install Web Server di Linux Ubuntu atau Debian Lenny dengan Platform WordPress
    Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang Install Web Server di Linux Ubuntu atau Debian Lenny dengan Platform WordPress. WordPress merupakan CMS yang umum dan pupuler yang banyak digunakan sekarang untuk pembuatan web, termasuk web ini. Karena dengan menggunakan wordpress dapat dengan mudah mendapatkan tampilan yang kita inginkan, dilengkapi dengan plugin yang mudah di dapatkan. Segingga membuat wordpress tetap eksis dalam dunia web design.Berikut langkah-langkah cara konfigurasi dan Install Web Server di Linux Ubuntu atau Debian Lenny dengan Platform WordPress 
    # apt-get install apache2 mysql-server mysql-client php5 php5-mysql phpmyadmin
    Pada saat penginstalan mysql maka kamu akan diminta memasukan password baru untuk mysql kamu, tapi sebaiknya samakan saja passwordnya dengan password root kamu. Kemudian pada penginstallan phpmyadmin silakan pilih apache2 saja, karena disini untuk web servernya menggunakan apache2.
    install phpmyadmin Setelah selesai penginstallan silakan browsing lewat client dengan alamat ipserverkamu/phpmyadmin disini saya menggunakan ip 192.168.0.100 jadi login saya di 192.168.0.100/phpmyadmin untuk membuat database yang nantinya akan digunakan oleh wordpress. Login pada phpmyadmin dengan user root, dan password pada mysql tadi. Untuk membuat database pilih creat pada halaman pertama setelah login. Saya memberi nama databasenya db_wp.
    phpmyadmin create database setelah selesai kemudian kamu download wordpress dari wordpress.org/download kemudian di exstrak setelah itu edit wp-config-sample.php di folder wordpressnya menggunakan notepad. edit bagian berikut:
    edit wp-config nah setelah di edit silakan rename wp-config-sample.php menjadi wp-config.php kemudian jika sudah selesai silakan upload menggunakan filezilla ke directory /var/www.
    filezilla Ingat yang di upload bukan folder wordpress tapi isi di folder wordpress. Setelah semua terupload silakan browsing ke IP kamu 192.168.0.100 maka akan tampil sedikit pengaturan karena cukup mudah jadi tidak saya tulis. Dan hasilnya adalah seperti berikut:
    wordpress 3.3 oya jika kamu ingin merubah IP kamu menjadi domain silakan baca Install dan Konfigurasi DNS Server Pada Linux Debian .
    Sekian tutorial cara Install Web Server di Linux Ubuntu atau Debian Lenny dengan Platform WordPress dari saya, terima kasih.
  6. Konfigurasi Mail Server Linux Debian

    1). Install packages yang diperlukan untuk membangun “Mail Server” :

    # beckz@debian:~$ apt-get install postfix
    beckz@debian:~$ apt-get install squirrelmail
    beckz@debian:~$ apt-get install courier-imap
    beckz@debian:~$ apt-get install courier-pop
    beckz@debian:~$ apt-get install php4-imap
    2). Edit file konfigurasi Mail Server :
    beckz@debian:~$ pico /etc/postfix/main.cf
    # See /usr/share/postfix/main.cf.dist for a commented, more complete version
    # Debian specific: Specifying a file name will cause the first
    # line of that file to be used as the name. The Debian default
    # is /etc/mailname.
    #myorigin = /etc/mailname
    smtpd_banner = $myhostname ESMTP $mail_name (Debian/GNU)
    biff = no
    # appending .domain is the MUA’s job.
    append_dot_mydomain = no
    # Uncomment the next line to generate “delayed mail” warnings
    #delay_warning_time = 4h
    # TLS parameters
    smtpd_tls_cert_file=/etc/ssl/certs/ssl-cert-snakeoil.pem
    smtpd_tls_key_file=/etc/ssl/private/ssl-cert-snakeoil.key
    smtpd_use_tls=yes
    smtpd_tls_session_cache_database = btree:${queue_directory}/smtpd_scache
    smtp_tls_session_cache_database = btree:${queue_directory}/smtp_scache
    # See /usr/share/doc/postfix/TLS_README.gz in the postfix-doc package for
    # information on enabling SSL in the smtp client.
    myhostname = beckz.net
    mydomain =beckz.net
    alias_maps = hash:/etc/aliases
    alias_database = hash:/etc/aliases
    myorigin = $mydomain
    mydestination = beckz.net, beckz, localhost.localdomain, localhost
    home_mailbox = Maildir/
    relayhost =
    mynetworks = 127.0.0.0/8 192.168.13.0/24
    #mailbox_command = procmail -a “$EXTENSION”
    mailbox_size_limit = 0
    recipient_delimiter = +
    inet_interfaces = all
    3). Edit juga file konfigurasi yang lain :
    beckz@debian:~$ pico /etc/apache2/sites-available/default
    NameVirtualHost 192.168.13.13
    NameVirtualHost 192.168.2.1
    <VirtualHost 192.168.13.13>
    ServerAdmin webmaster@localhost
    DocumentRoot /var/www/
    <Directory />
    Options FollowSymLinks
    AllowOverride None
    </Directory>
    <Directory /var/www/>
    Options Indexes FollowSymLinks MultiViews
    AllowOverride None
    Order allow,deny
    allow from all
    # This directive allows us to have apache2′s default start page
    # in /apache2-default/, but still have / go to the right place
    RedirectMatch ^/$ /apache2-default/
    </Directory>
    ScriptAlias /cgi-bin/ /usr/lib/cgi-bin/
    <Directory “/usr/lib/cgi-bin”>
    AllowOverride None
    Options ExecCGI -MultiViews +SymLinksIfOwnerMatch
    Order allow,deny
    Allow from all
    </Directory>
    ErrorLog /var/log/apache2/error.log
    # Possible values include: debug, info, notice, warn, error, crit,
    # alert, emerg.
    LogLevel warn
    CustomLog /var/log/apache2/access.log combined
    ServerSignature On
    Alias /mail/ “/usr/share/squirrelmail/”
    <Directory “/usr/share/squirrelmail/”>
    Options Indexes MultiViews FollowSymLinks
    AllowOverride None
    Order deny,allow
    Deny from all
    Allow from all
    </Directory>
    </VirtualHost>
    <VirtualHost 192.168.2.1>
    DocumentRoot /home/www
    ServerName beckz.net
    </VirtualHost>
    4). Membuat folder Maildir di user tertentu :
    beckz@debian:~$ cd /home/beckz
    beckz@debian:~$ maildirmake Maildir
    5). Ubah hak akses pemilik Maildir :
    beckz@debian:~$ chown beckz.beckz Maildir -Rf
    6). Membuat folder Maildir otomatis ketika create user :
    # cd /etc/skel
    # maildirmake Maildir
    7). Jalankan Mail Server :
    # beckz@debian:~$ /etc/init.d/postfix restart
    # beckz@debian:~$ /etc/init.d/squirrelmail restart
    # beckz@debian:~$ /etc/init.d/courier-imap restart
    # beckz@debian:~$ /etc/init.d/courier-pop restart
    # beckz@debian:~$ /etc/init.d/cuorier-authdaemon restart

     

  7. konfigurasi samba linux debian

    Berikut adalah konfigurasi tentang samba server di debian etch, terdapat banyak package debian yang digunakan untuk samba, tapi untuk toturial kali ini hanya akan membahas tentang package samba dan samba-client
    Installasi Samba
      #apt-get install samba samba-client
    akan muncul beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan konfigurasi samba seperti workgroup dan dhcp server, jawab sesuai dengan jaringan anda.
    Menyiapkan User dan Directory
    Kita sediakan user dan directory yang akan digunakan untuk directory sharing dan otentikasi, Untuk membuat directory baru menggunakan perintah
      #mkdir share
    Untuk membuat user baru sekaligus membuat passwordnya menggunakan perintah
      #useradd lala #smbpasswd -a lala
    Menkonfigurasi File Konfigurasi Samba
    File utama konfigurasi samba terletak pada /etc/samba/smb.conf. Konfigurasi file sharing Anda dengan menambahkan :
      #vim /etc/samba/smb.conf[SHARE] path=/home/vanfier/share browseable=yes writeable=yes valid users=lala
    Test Konfigurasi
    Untuk pengecekan Samba bisa menggunakan perintah berikut :
      # testparm Load smb config files from /etc/samba/smb.conf Processing section “[homes]“ Processing section “[SHARE]“ Processing section “[printers]“ Processing section “[print$]“ Loaded services file OK. Server role: ROLE_STANDALONE Press enter to see a dump of your service definitions
    Bila output Anda sama dengan diatas, maka konfigurasi Anda tidak terdapat error
    Sekarang restart samba untuk mendapatkan effect konfigurasi yang telah anda buat
      #/etc/init.d/samba restart
    Untuk mengetahui lebih banyak tentang option konfigurasi samba, bisa dilihat dengan mengetikan
      #man samba
    Testing Samba
    Untuk testing samba, dapat dilakukan pada terminal debian dengan menggunakan perintah berikut :
      #smbclient -L //debianserver -U username
    Untuk di windows bisa menggunakan perintah run

  8. Langkah-langkah instalasi distro linux debian

    Berbeda dengan Distro Linux  yang lain. Distro yang mempunyai banyak turunan ini sangat mengutamakan kestabilan. Tak heran jika jarak rilisnya mempunyai rentang waktu yang sangat lama. Namun, sebagai Open Source  Lover’s  , hal ini tidak menjadi masalah.
    Nah, kali ini kami akan mencoba menjelaskan langkah-langkah instalasi Linux Debian 6.0 ini.
    Sebelum kita memulai langkah instalasi, persiapkan terlebih dahulu :


    1. Master Linux Debian 6.0 yang bisa anda download di sini. 
    2. DVD Repository (jika nantinya Anda ingin menginstal aplikasi pelengkap secara offline)
    3. Semangat, waktu dan dilengkapi dengan secangkir kopi berserta makanan kecil untuk menemani Anda pada proses penginstalan 
    LANGKAH INSTALASI :
    • Burning image ISO Debian 6.0 tadi pada sekeping DVD. Anda juga dapat me-restore image ISO Debian 6.0 tadi pada USB flashdisk / hardisk external jika ingin menginstal tanpa menggunakan DVD ROM/Drive. Insya Allah langkah-langkah instalnya melalui USB flashdisk / hardisk external akan kami ulas pada artikel berikutnya. 
    • Setting BIOS agar dapat booting melalui DVD ROM / USB flashdisk.
    • Booting melalui DVD Debian 6.0 / USB flashdisk.
    • Pada screen Installer Boot Menu pilih Advance Options, tekan Enter.
    Installer Boot Menu 
    • Pilih Alternative Desktop Environment. Pada Desktop Environment Menu pilih KDE (Anda juga dapat memilih LXDE atau Xfce sesuai selera).
    • Pada screen KDE Boot Menu pilih Graphical Install untuk melakukan instalasi dalam mode grafis / GUI.
    • Saran saya pada opsi Select Language ini, kita pilih saja English agar lebih mudah dalam pengaturan. Hitung-hitung sekalian mengasah kemampuan bahasa Inggris kita lah. :D
    Language Select 
    • Berikutnya, karena kita akan memilih Indonesia sebagai domisili kita, maka pada jendela Select your location pilihother, kemudian pilih Asia lalu pilih Indonesia.
    • Kemudian pada Configure Locales pilih United States en_us.UTF-8.
    • Untuk Configure Keyboard pilih American English.
    • Tunggu beberapa saat hingga proses Load Installer Component dari DVD selesai.
    Load Installer Component 
    • Pada Configure the Network untuk Hostname biarkan sesuai defaultnya (debian). Untuk Domain namedikosongkan saja.
    • Set up users and password untuk root password isikan password Anda dan ulangi lagi pada Re-enter password to verify.
    • Untuk full name for the new user bisa Anda isikan sesuai nama lengkap anda. Disarankan tidak memakai tanda spasi untuk memisahkan nama depan dan nama belakang. Dan pada Username for your account isikan saja nama depan Anda agar lebih mudah diingat.
    • Choose a password for the new user isikan password Anda tapi jangan sampai sama dengan password root, karena sebagai User nantinya kita juga bisa melakukan manajemen sistem tanpa harus Login sebagai rootsehingga relatif lebih aman.
    • Configure the Clock pilih Jakarta sebagai Time Zone. Atau bisa juga kota lain sesuai domisili Anda.
    • Berikutnya merupakan langkah Partisi hardisk Anda, simak dengan baik agar tidak terjadi kesalahan yg fatal.
    • Jika Anda menginstall Debian 6.0 ini sebagai OS tunggal pada komputer Anda, lebih baik Anda pilih Guided – use entire disk pada Partition methode.
    • Bagi Anda yg menginginkan multiboot OS (banyak OS dalam 1 komputer) pilih Manual saja.
    • Sebagai contoh disini kami mempunyai ruang hardisk sebesar 8,6 GB yg nantinya akan kita bagi yaitu 8GB untukroot (/) dan sisanya sebagai SWAP area. Maka yg harus dilakukan adalah :
    • Klik pada FREE SPACE dan Continue.
    Free Space 
    • Pilih Create a New Partition untuk memulai proses partisi hardisk.
    • Kali ini karena ruang hardisk yang kami punyai 8,6 GB maka untuk New partition size kami isi 8 GB.
    • Pada Type for the new partition pilih Primary. Pada Location partition pilih Beginning.
    • Berikutnya ubah Bootable flag menjadi On > Done setting up the partition Continue.
      Done Setting Up Partition 
    • Untuk men-setting Swap pada sisa partisi hardisk, klik pada FREE SPACE.
    • Create a new partition > Size biarkan saja sesuai dengan yg tertera. Type for new partition pilih Logical.
    Tips : Swap biasanya ditentukan sebesar 2x jumlah RAM yg anda pakai.
    Contoh : RAM yang saya gunakan sebesar 1 GB (1024 MB). Maka partisi Swap yg harus saya buat sebesar 2GB (2048 MB).
    Jika Anda mempunyai RAM lebih dari 2 GB, maka Swap cukup dialokasikan sebesar 2 GB saja.
    • Untuk Use as : pilih Swap AreaBootable flag : off dan Done setting up the partition.
    • Nah, kini partisi Anda sudah siap, klik Finish partitioning and write changes to disk. Klik Yes pada Write the changes to disk?.
    • Waktunya menunggu proses instalasi base system dari Debian 6.0. Monggo, diminum dulu kopinya.
    Installing Base System 
    • Configure the packet manager > Scan another CD or DVD ? pilih Yes Jika Anda mempunyai paket repositorynya dan Klik No jika tidak.
    • Use a network mirror ? ini merupakan pilihan mutlak bagi Anda yg tidak mempunyai paket repository. :D Klik Yes. Catatan : Anda harus sudah terhubung dengan Internet untuk mendapatkan paket repository ini.
    • Pada Debian archive mirror pilih Indonesia, untuk FTP mirrornya silahkan pilih yang Anda sukai kali ini kami memilih server cdn.debian.net sebagai source list-nya.
    • cdn.debian.net FTP Mirror PadaSoftware Selection Anda dapat memilih aplikasi pelengkap yang Anda inginkan. Saran kami, karena nantinya Debian 6.0 ini hanya digunakan sebagai Desktop OS saja dan bukan sebagai server. Maka centang Graphical Desktop EnvironmentLaptop dan Standard system Utilities saja untuk memperlengkap aplikasinya.
    • Monggo dimakan cemilannya. Kita tunggu sampai proses install paket tersebut selesai.
    • Sip, proses instalasi aplikasi sudah selesai. Saatnya mengkonfigurasi GRUB.
    Installing GRUB 
    • Pilih Yes, bagi Anda yang menggunakan Debian 6.0 sebagai OS tunggal.
    • Tunggu sejenak dan Jreng 3x…. Installation Complete.
    Finish the Installation 
    • Restart untuk mulai mengoperasikan.
    • Pada Welcome Screen silahkan login sesuai username Anda dan password Anda.
    Login 
    • Inilah desktop Debian 6.0 + KDE Anda !!!
    Desktop Debian KDE 
    • Tampak polos sekali ya…. . Hmmmm perlu dikasih kosmetik dikit nih, biar cool….
    • Sebagai contoh bisa Anda lihat desktop milik kami saat ini
    Debian 6.0 + KDE Modif 
    Debian 6.0 Desktop Application 

No comments:

Post a Comment

Manfaat Bayam Brazil

  Manfaat Bayam Brazil 1. Kaya Akan Antioksidan Salah satu  manfaat bayam Brazil  yang utama adalah kandungan antioksidannya yang tinggi. ...