Pengelolaan Pembelajaran Tutor Sebaya
Tutor sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar peserta didik, hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain yang kurang mampu.
Alternatifnya, waktu khusus tiap harinya harus dialokasikan agar peserta didik saling membantu belajar matematika , bahasa atau pelajaran lainnya, baik satu-satu atau dalam kelompok kecil. Tutor Sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik yang bekerja bersama.
Tutor sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Hal ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari dan diperoleh atas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajar dengan “tutor sebaya”, peserta didik juga mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apa yang dipelajari dengan cara yang bermakna. Penjelasan tutor sebaya kepada temannya lebih memungkinkan berhasil dibandingkan guru. Peserta didik melihat masalah dengan cara yang berbeda dibandingkan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih akrab.
Peran Tutor Sebaya dalam Membaca
Dalam membaca, pengajaran tutor sebaya sering digunakan untuk membantu pembaca yang lambat atau untuk memberikan tambahan membaca bagi semua peserta didik lebih muda.
Manfaat peran tutor sebaya :
• Memberikan pengaruh positif, baik dalam pendidikan dan sosial pada guru, dan tutor sebaya.
• Merupakan cara praktis untuk membantu secara individu dalam membaca
• Pencapaian kemampuan membaca dengan bantuan tutor sebaya hasilnya bisa menjadi di luar dugaan (lebih baik).
• Jumlah waktu yang dibutuhkan peserta didik untuk membaca akan meningkat
Dengan strategi ini. pembaca yang lemah mengambil manfaat dari perhatian yang tak terbagi. Guru sering tidak punya cukup waktu untuk memberikan bantuan individu seperti ini kepada tiap peserta didik. Namun, ini harus dijelaskan dengan seksama kepada tutor sebaya apa yang harus mereka lakukan. Tutor harus mengetahui harapan kepada mereka.
Tutor harus bekerja dengan peserta didik yang lebih muda dengan cara yang tenang, ramah, jujur, dan terhindar dari gangguan. Berikut ini contoh teknik strategi tutor sebaya dalam membaca, antara lain:
Teknik membaca berpasangan. Teknik ini berdasarkan pada membaca yang:
a) mengambil alternatif membaca nyaring bersama oleh tutor sebaya dan peserta didik, kemudian peserta didik membaca sendiri, dan
b) menggunakan komentar positif untuk memperkuat membaca yang benar dan mandiri.
Melatih tutor sebaya, melalui:
• memperkenalkan buku yang menarik minat baca;
• menunda koreksi kesalahan dengan memberi kesempatan peserta didik selesai mencoba mengoreksinya sendiri;
• mendiskusikan materi bacaan setelah dibaca; dan
• mengecek kinerjanya sendiri sebagai guru, dan kemajuan teman sebaya dengan melengkapi kartu laporan melalui ceklis.
Diupayakan materi bacaan sudah dikenal, sederhana dengan jenis ukuran tulisan yang cukup besar agar mudah dibaca.
No comments:
Post a Comment