MANAJEMEN R E S I K O
INTRODUKSI
Resiko = sesuatu yang kita hindari. Resiko adalah :
1. berbagai cara
2. kejadian yang merugikan
3. kemungkinan hasil.
Alat ukur resiko :
A. Deviasi standar
B. Probabilitas
Resiko muncul karena kondisi ketidakpastian. Tingkat
ketidakpastian :
a. tidak ada (pasti) = hasilnya bisa diprediksi : hukum
alam dll.
b. ketidakpastian objektif = hasil bisa diidentifikasi
dan probabilita diketahui : dadu, kartu dll
c. ketidakpastian subjektif = hasil bisa diidentifikasi,
tapi probabilita tidak diketahui : kebakaran, kecelakaan dll
d. sangat tidak pasti
= hasil tidak bisa
diidentifikasi, probabilita tidak diketahui : eksplorasi luar angkasa dll.
Fluktuasi harga meningkatkan ketidakpastian, resiko
cenderung meningkat. Faktor pendorong fluktuasi :
v Globalisasi dunia : kejadian di suatu negara
mempengaruhi negara lain.
v Liberalisasi dunia : membuka pasar domestik terhadap
asing efeknya sama dengan globalisasi
v Info makin cepat (teknologi) : reaksi pasar makin
cepat.
Tipe resiko : (1)resiko murni/spekulasi, (2)resiko
dinamis/statis, (3)resiko subjektif/objektif.
v Resiko murni : kemungkinan rugi ada, kemungkinan
untung tidak ada = kecelakaan, kebakaran, banjir dll. Resiko spekulatif : ada
kemungkinan rugi/untung = usaha bisnis (resiko bisnis).
Po = Di / (bm – g)
Po : harga saham saat ini
Di : deviden th depan
bm : persen biaya modal sendiri
g : persen pertumbuhan laba setelah deviden
v Resiko statis : ada resiko padahal di posisi
stabil/seimbang/tetap. Contoh = tersambar petir. Resiko dinamis : dari perubahan
kondisi = teknologi berubah, dll
v Resiko objektif : didasarkan observasi parameter =
deviasi standar, IRR. Resiko subjektif : persepsi kondisi mental/gaya yang menimbulkan resiko
= konservatif/radikal, agresif/pasif dll.
Manajemen resiko bertujuan mengelola resiko sehingga
memperoleh hasil yang paling optimal. Proses manajemen resiko :
Ø Identifikasi : resiko apa saja yang dihadapi
Ø Evaluasi/pengukuran : guna memahami karakter resiko.
Teknik mengukur dengan : Probabilitas = membuat prioritasi. Matrik = sumbu
datar (probabilitas), sumbu tegak (signifikan/severity).
Ø Perubahan/penyimpangan harga :
a)Durasi =
pengukuran waktu untuk resiko spekulasi
b)VAR = value
at risk untuk resiko pasar/saingan
c)COSO = self
assestment untuk resiko operasional
Pengelolaan resiko dengan cara :
·
penghindaran
= cara termudah/aman tetapi tidak optimal, bisa melenyapkan kemungkinan mendapat
profit
·
retensi/ditahan
= memutuskan menanggung resiko sendiri
·
diversifikasi
= jika rugi di satu asset dikompensasi ke asset lain (don’t put eggs in one basket)
·
transfer resiko
= diasuransikan
·
pengendalian resiko = alarm tanda bahaya
·
pendanaan resiko = membayar/ menanggung kerugian.
Pandangan lama mengganggap ada hubungan positif antara
resiko dan tingkat laba. Makin tinggi resiko, laba makin besar. Pandangan baru
: hubungan resiko & laba non-linear. Manajemen Resiko Perusahaan =
pengelolaan resiko oleh organisasi secara komprehensif untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Dua elemen dasar manajemen resiko :
a. Infrastruktur (prasarana
lunak = nonfisik & keras = fisik)
b. Proses
manajemen resiko.
Prasarana lunak : (1)budaya sadar resiko (2)dukungan
manajer. Prasarana keras : ruangan kantor, komputer, mesin dll. Proses
manajemen resiko :
1) Perencanaan = menetapkan visi misi dan tujuan resiko
2) Pelaksanaan = manajer resiko cenderung bertentangan
dengan manajer lini. Lini ingin berjalan cepat tanpa memikirkan resiko
3) Pengendalian = evaluasi periodik pelaksanaan manajemen
resiko, laporan sebagai output, dan ada umpan balik.
Manajemen resiko yang baik menjamin good corporate
governance, disclosure, dan transparansi.
RESIKO MURNI
Resiko murni
= sesuatu resiko yang kita tidak mengharapkan keuntungan dari hal tsb, contoh :
resiko kematian, gugatan hukum, kerusakan aset, kecelakaan, kebakaran dll.
Analis sekuen resiko = sekuensi/tingkatan penanganan.
Misalnya : api selalu ada, kita bisa kendalikan dengan menjauhkan minyak/gas
dari api (seq.1) à menggunakan kompor listrik (seq.2) à membuat gedung tahan api (seq.3), dst. Sumber resiko : a)lingkungan : susut, banjir,
gempa, b)sosial : kerusuhan, demo, pencurian, pemogokan, c)politik : peraturan,
boikot produk, konflik antar-negara, d)legal : kasus hukum, e)operasional : kecelakaan,
kerusakan mesin, virus komputer, f)ekonomi : resesi, inflasi g)usaha : vested
interest, pesaing, konsumen. Di United Grain Grower Kanada : resiko-resiko
paling penting : 1)resiko komoditi-harga
2)cuaca, hujan dsb, 3)counterparty : gagal memenuhi kontrak, 4)resiko
lingkungan-polusi, 5)persediaan : busuk, susut, 6)resiko kredit : macet. Mengukur
resiko kinerja perusahaan dengan kuantifikasi resiko. Resiko pasar dengan VAR. Resiko
kredit dengan rating perusahaan. Resiko bunga dengan durasi waktu. Resiko
operasi dengan matriks. Resiko teknologi dengan skenario masa depan. Tipe resiko
berbeda membutuhkan teknik ukuran berbeda.
Teknik mengukur resiko :
v frekuensi =
keseringan terjadi. Prosesnya : 1)menetapkan standar resiko 2)menerapkan
standar hasil.
v severity/signifikan
= tingkat besar kerugian (mutu resiko).
v gabungan =
matriks frekuensi (X) dan signifikan (Y) digambar sumbu x/y. Jika resiko ada di kolom frekuensi
tinggi dan sig-nifikan tinggi = resiko serius = harus diatasi segera dst.
v eksposur
kematian = yang ditanggung dari kematian :
1)tabel
kematian = probabiliti kematian
kelompok umur. Resiko kematian pria lebih tinggi daripada wanita dalam kelompok
umur. PK = prob kematian. PH = prob hidup. Contoh : jumlah penduduk awal tahun
= 100.000 Kematian usia 0 tahun = 418.
PK 0 tahun = 418 per 100.000.
Jika kematian usia 1 th = 106, PK 1 tahun = 106 per 99.582. PH = 1
– PK
2)oleh
keluarga, misalnya anak masih kecil,
penghasilan keluarga hilang dll. NKH = Nilai Kebutuhan Hidup, misalnya : gaji 5
juta per bulan = 60 juta setahun. Mati usia 40 th. Usia harapan = 70 th.
Tingkat bunga 15%.
NKH = 60 jt / (1+0,15) pangkat 1 + ……. + 60 jt / (1+0,15)
pangkat 30 = Rp393.958.778. Angka ini untuk : nilai kerugian kematian dan nilai
membeli (harga) asuransi pada umumnya. Dihitung sampai pangkat 30 (70 – 40).
3)oleh kantor
/ perusahaan = risiko sama seperti terhadap
keluarga.
v harga
properti riil = tanah, gedung. Properti personal = mobil, baju, uang. Diukur dengan
harga pasar.
Yang
belum bisa diasuransikan : 1)kebakaran/ledakan yang timbul sendiri (self combustion), 2)hubungan arus pendek
(short circuit), 3)akibat perang,
4)penyerbuan, 5)aksi musuh asing, 6)reaksi/radiasi nuklir/radio aktif,
7)perbuatan sengaja, 8)copy wright/nama baik/goodwil, 9)kejadian lain
dari kontrak, (misalnya : asuransi kebakaran tapi roboh kena topan) dll.
Kerugian
yang dialami Harta :
a)kerugian langsung : kebakaran, banjir
b)kerugian
tidak langsung : proses waktu, semakin lama waktu perbaikan semakin besar biaya
(waktu terbuang).
Metode
penilaian kerugian aset fisik :
Harga pasar, dengan
harga pasar penilaian property riil lebih sulit dibanding personal sebab
pasarannya jarang.
Replacement cost, teknik mengganti barang yang rusak dengan barang baru
yang sama. Tentu barang baru lebih mahal, tetapi kerugian sesungguhnya lebih
besar.
Replacement cost dikurangi susut, disebut Aktual Cash Value (ACV) : biasa dipakai
sebagai patokan untuk nilai pertanggungan, dengan catatan depresiasinya
subyektif.
Resiko Gugatan Hukum = tuntutan hukum kriminal/pidana dilakukan jaksa, atau
hukum perdata. Bila bersalah, akan dipenjara atau didenda. Orang bisa dituntut
kriminal atau perdata sekaligus, contoh : jika membunuh. Civil Law :
didasarkan pada sistem hukum yang dikodefikasi, komprehensif, dipakai dan
diinterpretasi hakim. Berasal dari hukum kekaisaran Roma. Dasar : perundangan
sebagai sumber utama hukum. Fokus : stabilitas sosial. Civil Law Modern : dari
kaisar Napoleon Perancis abad-19, seseorang melakukan kesalahan jika melanggar
aturan yang ada. Common Law : didasari
kebiasaan/adat sebelum hukum dibuat, dipertahankan setelah ada hukum. Contoh :
jurisprudensi (kumpulan putusan hakim), argumen dari yang menuduh (plaintiff)
dan tertuduh (defendan). Dasar : kasus-kasus lebih utama daripada
perundangan. Fokus : hak individu. Negara common law lebih baik/cocok bagi
investor daripada civil law. Pelanggaran hukum = legal wrong (torts) :
a. pelanggaran yang disengaja
b. timbul kewajiban absolute : ada potensi kerugian bagi
individu atau masyarakat, misalnya memelihara binatang buas, produksi
radio-aktif, suara ledakan
c. negligence/ceroboh, misalnya : perilaku lalai merawat
kendaraan sehingga terjadi kecelakaan.
Jenis ganti rugi :
v ganti rugi khusus : bisa diukur misalnya : biaya
pengobatan
v ganti rugi umum : tidak bisa diukur misalnya : rasa
sakit
v ganti rugi hukuman/punitif : untuk menghukum orang
sehingga jera.
Argumen
pertahanan legal terhadap tuntutan kelalaian (negligence) :
v contributory negligence, seorang yang berkontribusi atas kecelakaannya
sendiri tidak dapat menuntut pihak lain. Contoh : pejalan kaki dilanggar
pengendara mobil di lampu merah (saat hijau), tidak bisa menuntut supir
v comparatif negligence, boleh menuntut meski contributori, misalnya :
kecelakaan berakibat rugi Rp10jt. Si penggugat ikut kontribusi 10% maka dapat
menggugat Rp9 jt saja
v last clear change rule : ternyata si sopir sedang mabuk maka bisa digugat,
dll
v assumption of risk : jika orang sudah tahu bahaya/resiko tindakannya maka tidak bisa
menuntut
v imputed negligence : kelalaian bisa dialihkan ke pihak lain
v res ipsa loquitur : thing speak for itself. Misalnya : supir biasa ugal-ugalan, dokter
mengoperasi pasien yang salah, opini akuntan tidak benar membuat bisnis bangkrut,
dll. Syaratnya : 1)kejadian lalai,
2)tergugat tahu betul penyebab kejadian,
3)tergugat punya kendali khusus terhadap instrument risiko, 4)pihak
korban tidak berkontribusi.
RESIKO SPEKULASI
Resiko Spekulasi ada 2 :
1)Resiko pasar, dihadapi saat jual-beli aset likuid,
2)Resiko kredit, dihadapi saat member kredit, misalnya
: Bank.
Mengukur distribusi normal (data harian sederhana)
hanya perlu 2 parameter, yaitu : rata-rata dan deviasi standar. Deviasi standar
dipakai untuk menghitung penyimpangan dari nilai rata-rata. Semakin besar nilai
deviasi standar, semakin besar penyimpangan, semakin besar resiko.
Varian A = ∑
(A – Ā)² / (n – 1)
Deviasi
Standar A = √ (varian A)
n = jumlah distribusi
A = distribusi A
Ā = rata-rata A
METODE VAR (Value At Risk).
Misalnya kita ingin melihat VAR95% harian = kita akan melihat 5% return
terendah. Caranya = 5% x n. Bila n = 20
distribusi, maka didapat 1 hari yang terendah dari distribusi itu (5%*20).
Return terendah 1 hari adalah = -8,38% (tabel). Bila portofolio = Rp1 miliar,
VAR 95% = 1 M dikali (8,38%) = rugi (Rp83,8 juta). Artinya : ada kemungkinan
besok rugi maksimum Rp83,8 juta. Metode VAR historis kelebihannya : (1)tidak
mengasumsikan data, (2)sederhana,
(3)objektif. Kelemahannya : (1)asumsi hanya untuk memprediksi masa datang bukan
masa sekarang, (2)jumlah distribusi harus besar.
METODE VAR modeling analitik.
Untuk diversifikasi portofolio. 5% dibagi dua, kiri
dan kanan. Sehingga 5% = (+/-) 1,65. Return Portofolio(RP) :
RP = N/TN x E
N = Nilai
investasi
TN = total investasi
E = return
yang diharapkan (harian)
Contoh : 2 jenis investasi :
Investasi A Investasi B
E 12% 10,5%
Stan dev 15% 18%
N Rp20 m Rp12 m
Korelasi A dengan B = 0,55
RP = (20/32.12%) + (12/32. 10,5%) = 11,44%
Deviasi portofolio = √((20/32. 15%)² + (12/32.18%)² +
(2. 20/32. 12/32. 15%. 18%. 0,55) = 14,25%
VAR95% = 11,44% – (1,65. 14,25%) = -12,07%
VAR95% = -12,07% * 32m = 3,86 m
METODE VAR Monte
Carlo.
Memerlukan komputer yang lebih besar. Var95% hariannya
= 0,904 – 1,65 (0,927) = -0,627 %. VAR = 0,627 %x 1 M = Rp6,27 jt Bila n = 20
distribusi (1 hari). VAR untuk periode yang panjangnya 5 hari : VAR95% = 6,27 jt x √5 = Rp14,05 jt.
STRESS
TESTING
Menghitung
VAR untuk kemungkinan rugi, tapi tidak untuk peristiwa-peristiwa yang ekstrim.
Contoh : tsunami dapat menggunakan stress tes, tetapi pertimbangannya
subjektif. Tesnya tidak menggunakan probability.
BACKTESTING.
Pengecekan
model yang digunakan apakah sudah sesuai dengan realitas. Misal VAR95% nya =
500 juta. Bila kurang dari 1% pernah terjadi di atas 500 juta. Maka model cukup
realistis.
Penilaian
Kualitatif Resiko Kredit.
Analisa
kredit 3R dan 5C :
Ø return, apa
return kredit cukup untuk pembayaran utang dan bunga
Ø repayment,
masa waktu
Ø risk bearing,
bila gagal ada jaminan
Ø character,
sifat dan watak kemauan peminjam
Ø capacity,
masa lalu, prestasi, track rekod
Ø capital,
analisa rasio modal, laporan keuangan dll
Ø collateral,
aset jaminan yang bisa dijual/liquid
Ø conditions,
kondisi ekonomi.
Penilaian
kuantitatif rating usaha : oleh badan perating, misalnya PT Pefindo, Moodys,
Standard n' Poor. Rating biasa dilakukan untuk perusahaan yang akan menjual
obligasi/surat utang. Untuk pe-rusahaan yang go-publik tidak dilaku-kan rating karena asumsinya pembeli saham
akan melakukan analisa sendiri.
Tingkatan
rating :
AAA
= instrumen utang dengan resiko sangat
rendah, tingkat pengembalian
sangat baik, bisnis dan ekonomi tidak berpengaruh terhadap investasi. AA = di
level kedua, resiko amat rendah. A = level tiga, resiko rendah. BBB = keempat, resiko
lebih tinggi. BB = kelima, rawan kondisi ekonomi. B = keenam, resiko investasi
tinggi. C = ketujuh terlalu spekulatif. D= defaul/gagal.
PROBABILITAS Model skoring.
Model diskriminan Altman 1968:
Z = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0
X5
X1 = rasio modal kerja/total aset
X2 = rasio laba ditahan/total aset
X3 = rasio laba sebelum bunga dan pajak/total aset
X4 = rasio nilai pasar saham/nilai buku saham
X5 = rasio penjualan/total asset.
Untuk perusahaan non-publik :
Z = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,42 X4 + 0,998
X5
X4 = rasio nilai buku saham/nilai buku total utang
Batas Nilai Z : Pasar Buku
Batas tidak bangkrut
2,99 2,90
Batas Bangkrut
1,81 1,20
Model linear
= metode garis lurus. Kelemahannya : perhitungan probabiliti (0 s.d. 1)
bangkrut bisa di atas 1 atau nilai negative sehingga meragukan.
Model logit
= bukan garis lurus.
RAROC (risk adjusmen return on capital) : membandingkan tingkat keuntungan dengan modal yang
beresiko debitur mengalami gagal bayar. Kerugian yang tidak diharapkan akan
dibebankan pada modal, sehingga lembaga keuangan atau kreditur akan menghapus
sebagian modalnya akibat kerugian. RAROC = pendapatan dari pinjaman per tahun
dibagi modal beresiko (capital at risk)
= P/C. Contoh : Kredit Rp1 M, bunga = 9%. Perolehan bunga = 1 M x 9% = 90 juta. Misalkan dana Rp1 M tersebut diperoleh
dari menerbitkan deposito dengan bunga 6% = 1 M x 6% = 60 juta. Modal ekonomi
(CAR) = 7,5% x 1 M = 75 juta. Investasi
saham = 6,5% x 75 jt = 4,9 juta. Biaya operasional = 15 juta. Kerugian yang
diharapkan = 1% x 1 M = 10 juta. Maka, RAROC = (90 + 4,9 -60 – 15 – 10) / 75
= 13,2%.
Mortality :
menghitung persentase kebangkrutan yang terjadi untuk kelas resiko tertentu.
MMR = marginal mortality rate untuk
tahun ke-1 dan ke-2 sbb : MMR1 = total nilai obligasi yang default pada tahun 1
dibagi total nilai obligasi yang beredar pada tahun pertama. MMR 2 = total
nilai obligasi yang default pada tahun 2 dibagi total nilai obligasi yang
beredar pada tahun ke-2 setelah penerbitan disesuaikan dengan default,
pelunasan, jatuh tempo, dan pelunasan dari sinking fund tahun pertama.
Term Struktur
: kurva yang menunjukkan hubungan antara waktu (sb X) de-ngan jumlah surat berharga/obligasi
(sb Y). Resiko default obligasi perusahaan lebih tinggi dibandingkan obligasi
pemerintah.
(1 + Rf) =
pi (1 + Ri)
Rf = resiko obligasi pemerintah
Ri = resiko obligasi perusahaan
pi = probabiliti defaul obligasi perusahaan ditahan
Probability default tahun 1 = 1 – pi
Probability defaul tahun 2 = th 2 + th 1
Teori opsi : Opsi call adalah hak untuk membeli aset
dengan harga tertentu pada periode tertentu. Opsi put adalah hak untuk menjual
aset dengan harga tertentu pada periode tertentu. Penjual opsi menerima harga premium
atau harga opsi. Pemberi utang (kreditor, pemegang saham dll) = pihak yang membeli/menjual
opsi. Misalnya : kreditor memberi pinjaman kepada perusahaan A Rp100 juta. Jika
nilai perusa-haan A di atas Rp100 juta (misal Rp250 juta), maka kreditor lain berhak
atas nilai opsi call = 250 - 100 = Rp150 juta.
Resiko
tingkat bunga. Reinvesmen risk
= jika tingkat bunga turun, bisa terjadi rugi
spread. Jika tingkat bunga naik, harga/nilai sekuritas turun.
(Serba-Salah?).
Metode penilaian kembali : ingin
melihat pengaruh tingkat bunga terhadap pendapatan yang diperoleh.
Langkah-langkahnya :
v identifikasi/kelompokan aset & kewajiban yang
sensitif terhadap tingkat bunga. Pendapatan bunga dinilai kembali jika bunga
harian berkurang = biaya bunga
v menghitung gap antara aset dan kewajiban yang sensitif
terhadap perubahan tingkat bunga dan menghitung perubahan pendapatan.
GAP = pendapatan bunga dikurangi biaya bunga.
Perubahan pendapatan = GAP dikali perubahan bunga.
GAP rasio = GAP dibagi total aset.
Metode
jangka waktu : metode penilaian kembali mempunyai
kelemahan, tidak memperhatikan efek perubahan nilai pasar dari perubahan
tingkat bunga. MA = maturity aset, jangka waktu aset. ML = maturity
liability, jangka waktu utang.
GAP jangka waktu = MA – ML
Semakin
besar gap jangka waktu, makin ringan resiko perubahan tingkat bunga.
Metode
Durasi : memperhitungkan dampak
perubahan tingkat bunga terhadap aliran kas, yaitu : naik/turun obligasi bisa
berbeda bila tingkat bunga berubah, memperhitungkan timing aliran kas.
Jenis
obligasi :
Ø obligasi zero dengan jangka waktu 2 tahun mempunyai
durasi 2 tahun,
Ø obligasi consol, tidak ada jatuh tempo, durasinya = Dc
= 1 + (1/R) ; R = bunga obligasi.
Semakin
besar durasi, makin besar resiko perubahan tingkat bunga.
No comments:
Post a Comment