Rencana
Anggaran Biaya
SMK
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
KATA PENGANTAR
Modul dengan judul “Rencana
Anggaran Biaya” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai
panduan peserta diklat (siswa) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), untuk membentuk
salah satu bagian dari kompetensi menghitung Rencana Anggaran Biaya sebuah
bangunan atau gedung.
Modul ini mengetengahkan pedoman-pedoman
perhitungan Rencana Anggaran Biaya
pekerjaan pada Rencana Anggaran Biaya
pendirian sebuah bangunan atau gedung, yakni pengertian,unsur-unsur dan
struktur organisasi dalam penyelenggaraan pembangunan, bestek, gambar rencana,
gambar kerja dan perhitungan volume bangunan dan perhitungan harga satuan.
Dengan modul ini peserta diklat dapat
menghitung Rencana Anggaran Biaya pekerjaan pada rencana anggaran biaya sebuah
bangunan atau gedung tanpa banyak dibantu oleh instruktur.
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR
.............................................................................................
DAFTAR ISI
...........................................................................................................
GLOSARIUM /
PERISTILAHAN
.........................................................................
PENDAHULUAN ..................................................................................................
A. DISKRIPSI JUDUL
....................................................................................
B. PRASYARAT
.............................................................................................
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ....................................................
D. TUJUAN AKHIR MODUL
........................................................................
PEMBELAJARAN ..................................................................................................
A. KEGIATAN BELAJAR
..............................................................................
1. KEGIATAN BELAJAR 1
.....................................................................
a.
Tujuan Kegiatan Pembelajaran ........................................................
b.
Uraian Materi ...................................................................................
c.
Kesimpulan ......................................................................................
d.
Tugas ................................................................................................
e.
Kunci Jawaban .................................................................................
2.
KEGIATAN
BELAJAR 2 .....................................................................
a.
Tujuan Kegiatan Pembelajaran ........................................................
b.
Uraian Materi ...................................................................................
c.
Kesimpulan .......................................................................................
d.
Tugas ................................................................................................
e. Kunci
Jawaban .................................................................................
3.
KEGIATAN
BELAJAR 3
.....................................................................
a.
Tujuan Kegiatan Pembelajaran .........................................................
b.
Uraian Materi ...................................................................................
c.
Kesimpulan ......................................................................................
d.
Tugas ................................................................................................
e.
Kunci Jawaban .................................................................................
4.
KEGIATAN
BELAJAR 4
.....................................................................
a.
Tujuan Kegiatan Pembelajaran ........................................................
b.
Uraian Materi ...................................................................................
c.
Kesimpulan .......................................................................................
d.
Tugas ................................................................................................
e.
Kunci Jawaban .................................................................................
EVALUASI
..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
...............................................................................................
Owner :
Pihak yang berada dalam posisi pemberi tugas, pihak inilah yang nantinya memiliki/menggunakan bangunan
Konsultan : Pihak yang berada pada posisi
penerima tugas perencanaan dari principal.
Kontraktor :
Pihak yang juga sebagai penerima tugas dari principal tapi dalam hal
mewujudkan fisik bangunan lapangan.
Konsultan :
Suatu pihak yang bertanggung jawab mengawasi jalannya pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemborong/pelaksana.
Pondasi : Bagian dasar dari sebuah bangunan yang merupakan tempat
kedududukan berdirinya sebuah bangunan.
Bouwplank : Papanukur, untuk menentukan
peil/duga lantai dan letak-letak as-as dinding bangunan.
Direksi keet :
Tempat mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan
bangunan.
Aanstampang : Batu yang disusun sedemikian rupa, setebal 20 cm, disiram
dengan pasir dan air sampai padat dan celah-celah batu terisi seluruhnya.
Leufel :
Plat atap beserta bis beton yang menyatu dengan tiang dan balok lantai.
I. PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini terdiri dari 4 kegiatan
belajar, yang mencakup: perhitungan rencana anggaran biaya pada pendirian
sebuah bangunan atau gedung.
Pada kegiatan belajar 1. membahas
tentang pengertian,unsur-unsur dan struktur
organisasi dalam penyelenggaraan pembangunan,
kegiatan belajar 2. membahas tentang bestek.
kegiatan belajar 3. gambar
rencana, gambar kerja dan perhitungan volume bangunan, dan kegiatan
belajar 4. membahas tentang perhitungan harga satuan.
B.
PRASYARAT
Untuk mempelajari dan menguasai modul ini
terlebih dahulu peserta diklat harus mempunyai kemampuan dalam materi yang
terdapat pada modul dasar-dasar enggambar teknik, konstruksi gambar
bangunan dan gambar perencanaan. Yakni
semua peserta diklat telah mampu untuk membaca gambar bestek beserta
detail-detail dari gambar-gambar bestek.
Kemampuan awal ini sangat bermanfaat dalam
menunjang penguasaan materi modul ini secara cepat dan tepat sehingga sesuai
sasaran yang diharapkan.
C.
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1.
Pelajarilah kegiatan belajar dalam modul ini secara
berurutan karena kegiatan belajar disusun berdasarkan urutan yang perlu
dilalui.
2.
Bila anda sudah mendapat nilai minimum 65 dalam latihan
pada akhir kegiatan belajar anda boleh meneruskan pada kegiatan berikutnya.
3.
Usahakan kegiatan belajar dan latihan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
4.
Bertanyalah kepada guru/pembimbing anda bila mengalami
kesulitan dalam memahami materi belajar maupun kegiatan latihan.
5.
Anda dapat menggunakan buku lain yang sejenis bila
dalam modul ini kurang jelas.
6.
Dalam melakukan perhitungan, anda harus melakukan
perhitungan dengan tepat dan menyesuaikan satuan yang tepat pada setiap
perhitungan.
7.
Perhitungan harus sesuai dengan ukuran yang ada pada
gambar bestek.
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang
pengertian, tujuan dan fungsi Rencana Anggaran Biaya (RAB), siswa diharapkan:
1)
Menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi RAB.
2)
Menjelaskan unsure-unsur yang terlibat dalam
pembangunan.
3)
Menjelaskan struktur organisasi dalam penyelenggara
pembangunan.
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang bestek,
siswa diharapkan dapat:
1)
Menjelaskan tentang perencanaan
2)
Menjelaskan tentang bestek dan gambar bestek
3)
Menjelaskan cara pelaksanaan pekerjaan
4)
Menjelaskan tentang pelelangan dan macam-macam
pelelangan
5)
Memahami proses pelaksanan pelelangan
6)
Menjelaskan pengertian anwyzing
7)
Menjelaskan tentang penawaran dan syarat-syarat
penawaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang gambar
rencana, gambar kerja dan perhitungan volume bangunan, siswa diharapkan dapat :
1)
Menjelaskan tentang gambar rencana
2)
Memahami rincian gambar bestek dan membaca gambar
detail
3)
Memahami bagian-bagian gambar detail
4)
Mengidentifikasi bahan-bahan yang digunakan
5)
Membaca gambar rencana dan gambar detail
6)
Menghitung volume pekerjaan persiapan
7)
Menghitung volume pekerjaan beton/dinding
8)
Menghitung volume pekerjaan kap/atap
9)
Menghitung volume pekerjaan plafon
10)
Menghitung volume pekerjaan plesteran
11)
Menghitung volume pekerjaan lantai
12)
Menghitung volume pekerjaan pintu/lantai
13)
Menghitung volume pekerjaan pengecatan
14)
Menghitung volume pekerjaan perlengkapan dalam
15)
Menghitung volume pekerjaan perlengkapan luar
Setelah mengikuti proses pembelajaran
tentang perhitungan harga satuan pekerjaan, siswa diharapkan dapat :
1)
Menjelaskan tentang harga satuan pekerjaan
2)
Menganalisa bahan dan upah suatu pekerjaan
3)
Membuat harga satuan bahan dan upah pekerjaan
Menjelaskan tentang analisa SNI (standar nasional
Indonesia)
II. PEMBELAJARAN
A. KEGIATAN BELAJAR
1. KEGIATAN BELAJAR I
a.
Tujuan
Kegiatan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang
pengertian, tujuan dan fungsi Rencana Anggaran Biaya (RAB), siswa diharapkan :
1)
Menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi RAB.
2)
Menjelaskan unsure-unsur yang terlibat dalam
pembangunan.
3)
Menjelaskan struktur organisasi dalam penyelenggara
pembangunan.
b.
Uraian
Materi
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah :
Ø
Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan
untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
Anggaran biaya adalah :
Ø
Harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti,
cermat dan memenuhi syarat.
Ada dua cara
yang dapat dilakukan dalam penyusunan anggaran biaya antara lain :
a)
Anggaran Biaya Kasar (Taksiran), sebagai pedomannya
digunakan harga satuannya tiap meter persegi luas lantai. Namun anggaran biaya
kasar dapat juga sebagai pedoman dalam penyusunan RAB yang dihitung secara
teliti.
b)
Anggaran Biaya Teliti, proyek yang dihitung dengan
teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran
biaya.
Tujuan dari pembuatan RAB adalah :
Ø
Untuk mengetahui harga bagian/item pekerjaan
sebagai pedoman untuk mengeluarkan biaya-biaya dalam masa pelaksanaan. Selain
itu supaya bangunan yang akan didirikan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Fungsi RAB adalah :
Sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dan sebagai alat
pengontrol pelaksanaan pekerjaan.
Unsur-unsur yang Terlibat dalam Pembangunan
1)
Principal (Owner)
Adalah pihak
yang berada dalam posisi pemberi tugas, pihak inilah yang nantinya memiliki/mengguanakan
bangunan tersebut.
Syarat :
a)
Memiliki tanah
b)
Memiliki dana/modal
c)
Memiliki surat keputusan otorisasi bagi principal
Kewajiban :
a)
Membayar ongkos bangunan
·
Honorium perencana
·
Honorium direksi
·
Harga bangunan ditambah keuntungan pemborong
·
Biaya pengurusan izin bangunan
b)
Mengurus izin bangunan
c)
Menunjukkan/menentukan perencana, direksi, dan
pemborong
d)
Menandatangani kontrak
e)
Melakukan pengawasan dalam pelaksanaan
Hak :
a)
Mendapatkan izin bangunan
b)
Mendapatkan desain bangunan
c)
Mendapatkan fisik bangunan
d)
Mendapatkan bangunan pengawas
2)
Perencana (Konsultan)
Adalah pihak
yang berada pada posisi penerima tugas perencanaan dari principal, oleh karena
itu pihak ini harus ahli dalam hal perencanaan bangunan.
Syarat :
a)
Berbentuk perorangan atau badan hokum
b)
Ahli baangunan sehingga bias mewujudkan keinginan
principal
Kewajiban :
a)
Perencanaan berkewajiban untuk mewujudkan keinginan/ide
principal kedalam bentuk perencanaan (desain) baik dari segi konstruktif,
arsitektoris, ekonomis dan fungsional.
b)
Perencanaan berkewajiban mengumpulkan data dan
syarat-syarat yang ada kaitannya dengan tugas tersebut.
c)
Perencanaan berkewajiban mendampingi principal dalam
seleksi pemborong dan pengawas.
Hak :
Perencanaan berhak mendapatkan honorium sesuai dengan
ketentuan/perjanjian.
3)
Kontraktor (Pemborong)
Adalah pihak
yang juga sebagai penerima tugas dari principal tapi dalam hal mewujudkan fisik
bangunan lapangan.
Syarat :
a)
Memiliki modal
b)
Memiliki tenaga ahli
c)
Memiliki peralatan
d)
Bersifat perorangan/badan hokum
Kewajiban :
a)
Mewujudkan fisik bangunan sesuai dengan bestek/gambar
bestek dalam selang waktu yang sudah ditetapkan.
b)
Tunduk dari direksi sepanjang tidak bertentangan dengan
pelaksanaan bestek.
c)
Membuat laporan tentang perkembangan pekerjaan pada
direksi.
d)
Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.
Hak :
Pemborong berhak menerima kembali biaya bangunan
ditambah dengan keuntungan tepat pada waktunya sesuai dengan
ketentuan/perjanjian.
4)
Konsultan Pengawas
Adalah suatu
pihak yang bertanggung jawab mengawasi jalannya pembangunan yang dilaksanakan
oleh pemborong/pelaksana.
Syarat :
a)
Berbentuk perseorangan atau badan hokum
b)
Ahli dalam bidang masing-masing
c)
Diangkat sekaligus merupakan orang kepercayaan
principal
Kewajiban :
Konsultan pengawas berkewajiban mengawasi jalannya
pekerjaan yang dilakukan pemborong, sesuai dengan ketentuan yang terdapat
didalam bestek dan gambar bestek.
Hak :
Konsultan pengawas berhak mendapatkan honorium sesuai
dengan ketentuan dan perjanjian.
Struktur Organisasi Penyelenggara Pembangunan
Dalam
melaksanakan suatu pembangunan terdapat dua badan pengelola, yaitu :
1)
Konsultan Perencana
Adalah suatu
bentuk badan usaha atau perorangan yang bergerak dan menjalankan usahanya dalam
bidang jasa konsultan perencana dan pengawasan.
Jenis-jenis
pelayanan konsultan perencana antara lain :
a)
Perencanaan umum
b)
Jasa survey
c)
Study kelayakan
d)
Perencanaan teknik
e)
Pengawasan
f)
Manajemen
g)
Penelitian
2)
Kontraktor (pemborong)
Adalah suatu badan
usaha atau perorangan yang melaksanakan pekerjaan pembangunan dilapangan sesuai
dengan kontrak kerja.
Keterkaitan antara Konsultan dengan Kontraktor adalah
:
Konsultan dan kontraktor bersama-sama dalam mewujudkan
suatu keinginan principal dalam hal perencanaan yang dibuat konsultan dan
mewujudkan fisiknya oleh kontraktor yaitu dengan melaksanakan pekerjaan
tersebut. Disampig saling koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan maupun
pengawasan mereka juga mendapatkan haknya dari principal yaitu honorium yang
sesuai dengan ketentuannya.
Contoh Struktur Organisasi Perusahaan
1) Konsultan Perencana
2) Kontraktor
Contoh Struktur Organisasi Proyek
1) Konsultan Perencana
2) Kontraktor
|
|||
Uraian
tugas (job description) :
a)
Komisaris bertugas sebagai penasehat dan pencari
proyek.
b)
Direktur bertugas sebagai kepala atau ketua organisasi
sekaligus sebagai penanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan
pembangunan.
c)
Tugas dari bagian administrasi dan
·
Menyelenggarakan tata usaha surat menyurat.
·
Menyelenggarakan infentarisasi, pemeliharaan dan
pengawasan terhadap bangunan kantor beserta kelengkapannya.
·
Menyelenggarakan pembukuan dan laporan berkala.
d)
Tugas bagian keuangan yaitu :
·
Mencatat setiap transaksi kerja yang terjadi
serta bukti pembayaran yang sah.
·
Membuat laporan keuangan secara berkala.
e)
Tugas dari koordinator pengawas yaitu : mengawasi
kelancaran pekerjaan sesuai dengan persyaratan mutu.
f)
Tugas dari kepala studio gambar yaitu bertanggung jawab
terhadap segala kelengkapan studio gambar dan mengawasi pekerjaan drafter,
estimator, serta surveyor.
g)
Tugas dari drafter yaitu membuat gambar kerja dan
gambar detail pekerjaan yang akan dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan
dalam proyek.
h)
Tugas dari estimator yaitu menghitung dan mengevaluasi
Rencana Anggaran Baiaya (RAB) dan menyusun laporan akhir biaya proyek.
i)
Tugas dari surveyor yaitu : mensurvey atau meninjau
lokasi lapangan tempat proyek pembangunan akan dilaksanakan.
j)
Bagian teknik bertugas sebagai engineering atau
penyediaan alat dan menganalisa kondisi peralatan yang ada.
k)
Tugas kepala proyek yaitu :
·
Menetapkan kebijakan pelaksanaan proyek dan
menetapkan sasaran yang harus dicapai tiap-tiap pekerjaan.
·
Mengadakan rapat secara periodic dengan semua
fungsional organisasi untuk mengevaluasi kemajuan proyek.
·
Menciptakan kondisi kerja dan organisasi yang
aman sehingga menjamin terlaksananya pekerjaan di proyek.
l)
Site manager adalah wakildari kepala proyek yang
bertanggung jawab langsung dilapangan. Tugasnya yaitu :
·
Memberikan cara-cara penyelesaian atas proses
dan bentuk kerja kalau terjadi perubahan-perubahan desain dan rencana dilapangan
kepada pihak yang berwenang.
·
Meneliti semua gambar-gambar rencana sebelum
dilaksanakan untuk mendapatkan kepastian desain rencana.
m) Logistic
bertugas sebagai kepala gudang serta mengawasi dan mencatat
barang-barang/peralatan proyek yang keluar masuk gudang.
n)
Keamanan bertugas menjaga keamanan di lokasi proyek.
c.
Kesimpulan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah :
perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta
biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
Unsur-unsur yang terlibat dalam
pembangunan yaitu : principal, konsultan perencana, kontraktor dan pemborong.
d. Tugas
1)
Apa yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya?
2)
Apa yang dimaksud dengan anggaran biaya?
3)
Dalammpenyusunan RAB ada 2 cara yang dapat dilakukan,
coba jelaskan!
4)
Apa tujuan dari pembuatan RAB ?
5)
Apa saja fungsi dari RAB?
6)
Jelaskan Unsur-unsur yang terlibat dalam penyelanggaran
pembangunan
7)
Jelaskan secara rinci bagaimana keterkaitan hubungan kerja antara konsultan dan
kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan
e. Kunci Jawaban
1)
Yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya adalah :
·
Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan
untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut
2)
Yang dimaksud dengan anggaran biaya adalah :
·
Harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti,
cermat dan memenuhi syarat
3)
Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam penyusunan
anggaran biaya antara lain :
·
Anggaran Biaya Kasar (Taksiran), sebagai
pedomannya digunakan harga satuannya tiap meter persegi luas lantai. Namun
anggaran biaya kasar dapat juga sebagai pedoman dalam penyusunan RAB yang
dihitung secara teliti
·
Anggaran Biaya Teliti, proyek yang dihitung
dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat penyusunan
anggaran biaya.
4)
Tujuan dari pembuatan RAB adalah :
·
Untuk mengetahui harga bagian/item pekerjaan
sebagai pedoman untuk mengeluarkan biaya-biaya dalam masa pelaksanaan. Selain
itu supaya bangunan yang akan didirikan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
5)
Fungsi RAB adalah :
·
Sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dan
sebagai alat pengontrol pelaksanaan pekerjaan.
6)
Unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan
adalah :
·
Principal (Owner), Adalah pihak yang berada
dalam posisi pemberi tugas, pihak inilah yang nantinya memiliki/mengguanakan
bangunan tersebut.
·
Perencana (Konsultan), Adalah pihak yang berada
pada posisi penerima tugas perencanaan dari principal, oleh karena itu pihak
ini harus ahli dalam hal perencanaan bangunan.
·
Kontraktor (Pemborong), Adalah pihak yang juga
sebagai penerima tugas dari principal tapi dalam hal mewujudkan fisik bangunan
lapangan.
·
Konsultan Pengawas, Adalah suatu pihak yang
bertanggung jawab mengawasi jalannya pembangunan yang dilaksanakan oleh pemborong/pelaksana.
7)
Keterkaitan antara konsultan dengan kontraktor adalah :
·
Konsultan dan kontraktor bersama-sama dalam
mewujudkan suatu keinginan principal dalam hal perencanaan yang dibuat
konsultan dan mewujudkan fisiknya oleh kontraktor yaitu dengan melaksanakan
pekerjaan tersebut. Disampig saling koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan
maupun pengawasan mereka juga mendapatkan haknya dari principal yaitu honorium
yang sesuai dengan ketentuannya.
f.
Sumber/Referensi
1)
P3GT, Buku Rencana Anggaran Jurusan Gambar Bangunan
P3GT. Bandung.
2)
Ibrahim, Bakhtiar. Buku Rencana dan Estimate Real of
Cost, Penerbit Bumi Aksara.
2. KEGIATAN BELAJAR II
a.
Tujuan
Kegiatan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang bestek,
siswa diharapkan dapat :
1)
Menjelaskan tentang perencanaan
2)
Menjelaskan tentang bestek dan gambar bestek
3)
Menjelaskan cara pelaksanaan pekerjaan
4)
Menjelaskan tentang pelelangan dan macam-macam
pelelangan
5)
Memahami proses pelaksanan pelelangan
6)
Menjelaskan pengertian anwyzing
7)
Menjelaskan tentang penawaran dan syarat-syarat
penawaran
b.
Uraian
Materi
Perencanaan
Adalah suatu bentuk proses pemberian pekerjaan dari
principal kepada arsitek dalam tahapan-tahapan pekerjaan dimulai dari perencana
sampai dengan pengawasan pekerjaan dengan memberikan pembayaran jasa kepada
perencana menurut persentase harga bangunan.
Hal yang perlu diketahui :
·
Maksud dan fungsi bangunan
·
Luas tanah yang akan dibangun
·
Mengetahui syarat-syarat dari instansi Pemda
dalam hal bangunan
·
Keadaan tanah
·
Besar biaya dan keperluan
·
Situasi
Adapun
gambar (gambar bestek) yang harus disiapkan oleh arsiteks :
·
Site plan
·
Denah
·
Tampak depan dan samping
·
Potongan-potongan
·
Rencana pondasi
·
Rencana atap
·
Gambar-gambar detail
Langkah-langkah
dalam perencanaan :
a)
Sketsa bentuk
b)
Pra rencana
Merupakan pekerjaan menggambar dengan
skala kecil yang berisi denah, potongan-potongan, tampak-tampak, gambar situasi
dan perspektif dan digunakan sebagai pedoman.
c)
Gambar bestek
Merupakan gambar lanjutan dari gambar pra rencana dan
gambar detail dasar dengan skala yang lebih besar yang membuat lukisan
unsure-unsur pembentuk bangunan yang akan diperlukan dilapangan.
d)
Gambar detail
Merupakan gambar penjelasan dengan skala yang lebih
besar dari bagian yang sulit dipahami dari gambar rencana pelaksanaan.
e)
Bestek
Adalah lembaran buku yang berisi peraturan dan
syarat-syarat atau uraian pekerjaan yang terinci dari bangunan yang akan
dikerjakan.
f)
Rencana biaya
Merupakan perhitungan ongkos, bahan-bahan, upah,
tenaga kerja, serta biaya-biaya lain.
g)
Pelelangan
Merupakan kegiatan untuk melakukan pemberian pekerjaan
secara selektif kepada pemborong yang berhak.
h)
Pelaksanaan
Bestek
·
Bestek berasal dari bahasa Belanda yang berarti
peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau proyek.
·
Bestek merupakan suatu peraturan yang mengikat
atau uraian pekerjaan yang diuraikan sedemikian rupa, terinci cukup jelas dan
mudah dipahami.
·
Bestek dibagi atas :
a.
Peraturan umum
b.
Peraturan administrasi
c.
Peraturan dan teknis
Cara Melaksanakan Pekerjaan
Dalam
melaksanakan pekerjaan terdapat berbagai cara yaitu :
a)
Dikerjakan sendiri, yaitu : pekerjaan yang dapat
dilakukan langsung baik pengadaan bahan dan pengaturan tenaga dapat dilakukan
si pemilik, seperti bangunan yang sederhana.
b)
Diborongkan sebagian, yaitu : pemilik menyediakan
bahan-bahan dan pelaksanaan pekerjaan diserahkan kepada pemborong dengan
perhitungan persentase pengawasan.
c)
Pelelangan, yaitu : pemberian pekerjaan dengan cara
menyeleksi pemborong yang akan melaksanakan pekerjaan pelelangan ini khususnya
dilaksanakan untuk bangunan pemerintah atau milik bersama.
Pelelangan
Setelah perencanaan selesai, tahap berikutnya pihak
principal mengadakan penawaran borongan pelaksanaan pekerjaan.
Pemborong-pemborong dipanggil untuk mengajukan penawaran atas pelaksanaan
bangunan.
Cara pelelangan
diatur/dituangkan dalam keputusan presiden
1)
Pelelangan umum, pelelangan ini diberitahukan kepada
pemborong-pemborong melalui iklan-iklan atau surat kabar (massa media) yang
lain serta mencantumkan syarat-syarat bagi yang berhak mengikuti. Adapun
keuntungannya yaitu mendapat harga yang murah karena banyak penawar, tetapi
mungkin akan mendapat pemborong yang kurang bonafid/tidak berkualitas.
2)
Pelelangan dibawah tangan (penunjukkan langsung).
Dipanggil/ditunjuk satu pemborong yang telah dipercaya kebonafiditasnya,
sehingga memberikan harga penawaran secara wajar atau relative tinggi karena
tidak ada persaingan.
3)
Pelelangan dengan undangan (terbatas), mengundang
beberapa pemborong yang terbatas jumlahnya unutk mengajukan penawaran. Bagi
yang tidak memenuhi syarat prakualifikasinya tidak akan diikutsertakan,
sehingga bonafiditasnya terjamin. Keuntungannya principal mendapatkan pemborong
yang lulus pra kualifikasi, adanya persaingan penawaran dengan harga relative
rendah, harga sedang/wajar.
Pelaksanaan pelelangan
1)
Syarat utama dalam pelaksanaan penawaran adalah arsitek
sudah harus siap dengan bestek, gambar bestek, lengkap dengan rencana biayanya,
dan sudah diketahui/disahkan oleh principal dan direksi.
2)
Membuat dokumen tender (persiapan pelelangan) kemudian
diadakan pengumuman dan pemborong mengambil dokumen tender.
Dalam
dokumen tender terdapat antara lain : gambar bestek, bestek dan pedoman surat
penawaran, syarat-syarat beserta lampirannya.
3)
Diadakan prakualifikasi pemborong yang memperkenalkan
diri.
4)
Pelaksanaan pelelangan harus menurut
ketentuan/undang-undang yang berlaku dan keputusan presiden.
5)
Pihak principal/direksi membentuk suatu kepanitiaan
untuk pelaksanaan pelelangan.
6)
Pelelangan bertugas pada prakualifikasi pemborong
sampai dengan tahap pelulusan/penetapan calon pemborong yang menang.
7)
Panitia lelang menetapkan :
·
System pemanggilan pemborong
·
Hari dan tanggal anwyzing (penjelasan dan
peninjauan lapangan)
·
Syarat-syarat pemasukan surat
penawaran/pelelangan
·
Pengumuman pemenang lelang.
Anwyzing
1)
Pada saat anwyzing dibuatkan berita acaranya guna
memberikan gambaran kepada pemborong bagaimana keadaan lapangan agar
disesuaikan dengan besteknya.
2)
Memberikan kesempatan pertanyaan kepada pemborong yang
berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan (pekerjaannya, konstruksi serta
biayanya).
3)
Kemungkinan ada tambahan, atau perubahan dalam bestek
dan dimasukkan dalam berita acaranya. Tujuannya pada waktu penawaran pemborong
dapat memperhitungkannya.
4)
Berita acara anwyzing disahkan oleh ketua panitia dan
disaksikan oleh wakil pemborong yang hadir serta dibubuhi tanda tangannya
masing-masing.
Penawaran
1)
Penawaran dilakukan setelah anwyzing selesai
dilaksanakan
2)
Penawaran pemborong berdasarkan berita acara anwyzing
dan dokumen tender.
3)
Syarat-syarat penawaran dicantumkan dalam dokumen
tender antara lain :
·
Surat penawaran harus bermaterai dan dimasukkan
pada amplop yang ukurannya telah ditentukan serta dilak pada sisi sudut amplop.
Pada amplop yang ukurannya telah ditentukan serta dilak pada sisi sudut amplop
yang disambung/dilem.
·
Surat penawaran harus dilampiri : fiscal, NPWP,
SIUJK, surat refrensi/pengaman pemborong yangdisahkan oleh kepala proyek,
referensi bank/jaminan bank, surat pernyataan pemborong, rencana biaya, harga
satuan, upah dan bahan, daftar analisa, daftar kebutuhan alat, time schedule,
metode pelaksanaan serta jadwal kedatangan alat, bahan dan tenaga kerja.
c.
Kesimpulan
Sebelum pembangunan dilaksanakan
tahap awal yang dilakukan adalah perencanaan. Cara pelaksanaan pekerjaan ada
tiga cara yaitu :
·
Dikerjakan sendiri
·
Diborongkan sebagian
·
Pelelangan/tender
Setelah proses perencanaan selesai,
principal kemudian mengadakan penawaran borongan pekerjaan kepada pemborong
(kontraktor) dengan proses pelelangan dibawah tangan/penunjukkan, terbatas dan
umum/bebas.
d.
Tugas
1)
Apa yang dimaksud dengan prosedur perencanaan ?
2)
Sebutkan apa saja yang perlu kita ketahui bila
melakukan perencanaan bangunan dan langkah-langkahnya !
3)
Jelaskan perbedaan bestek dan gambar bestek !
4)
Jelaskan cara-cara pelaksanaan pekerjaan pembangun !
5)
Jelaskan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum
dilaksanakannya pelelangan !
6)
Perlukan anwyzing dilaksanakan ? jelaskan !
e. Kunci Jawaban
1)
Yang dimaksud dengan prosedur perancanaan adalah suatu
bentuk proses pemberian pekerjaan dari principal kepada arsitek dalam
tahapan-tahapan pekerjaan dimulai dari perencana sampai dengan pengawasan
pekerjaan dengan memberikan pembayaran jasa kepada perencana menurut persentase
harga bangunan.
2)
Hal yang perlu diketahui bila melakukan perencanaan
bangunan yaitu:
·
Maksud dan fungsi bangunan
·
Luas tanah yang akan dibangun
·
Mengetahui syarat-syarat dari instansi Pemda
dalam hal bangunan
·
Keadaan tanah
·
Besar biaya dan keperluan
·
Situasi
Langkah-langkah
dalam perencanaan :
·
Sketsa bentuk
·
Pra rencana
·
Gambar bestek
·
Gambar detail
·
Bestek
·
Rencana biaya
·
Pelelangan
·
Pelaksanaan
3)
Bestek adalah peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan
suatu pekerjaan bangunan atau proyek. bestek merupakan suatu peraturan yang
mengikat atau uraian pekerjaan yang diuraikan sedemikian rupa, terinci cukup
jelas dan mudah dipahami. Bestek dibagi atas : Peraturan umum, Peraturan
administrasi, Peraturan dan teknis
4)
Cara-cara pelaksanaan pembangunan yaitu :
·
Dikerjakan sendiri, yaitu : pekerjaan yang dapat
dilakukan langsung baik pengadaan bahan dan pengaturan tenaga dapat dilakukan
si pemilik, seperti bangunan yang sederhana.
·
Diborongkan sebagian, yaitu : pemilik
menyediakan bahan-bahan dan pelaksanaan pekerjaan diserahkan kepada pemborong
dengan perhitungan persentase pengawasan.
·
Pelelangan, yaitu : pemberian pekerjaan dengan
cara menyeleksi pemborong yang akan melaksanakan pekerjaan pelelangan ini
khususnya dilaksanakan untuk bangunan pemerintah atau milik bersama.
5)
Yang harus dipersiapkan sebelum dilaksanakan pelelangan
yaitu :
Dokumen tender yang berisi:
·
Bestek
·
Gambar bestek
·
Pedoman surat penawaran dan syarat-syarat
beserta lampirannya.
6)
Perlu, karena memberikan gambaran kepada pemborong
bagaimana keadaan lapangan agar disesuaikan dengan besteknya. Sehingga
pemborong berkesempatan bertanya yang berhubungan dengan pelaksanaan
pembangunan (pekerjaannya, konstruksi serta biayanya).
f. Literatur/Referensi
1)
P3GT, Buku Rencana Anggaran Jurusan Gambar Bangunan
P3GT. Bandung.
2)
Ibrahim, Bakhtiar. Buku Rencana dan Estimate Real of
Cost, Penerbit Bumi Aksara.
2. KEGIATAN BELAJAR III
a.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang gambar
rencana, gambar kerja & perhitungan volume rumah tinggal type 45, siswa
diharapkan dapat :
1)
Menjelaskan
tentang gambar rencana
2)
Memahami rincian gambar bestek dan membaca gambar
detail
3)
Memahami bagian-bagian gambar detail
4)
Mengidentifikasi bahan-bahan yang digunakan
5)
Membaca gambar rencana dan gambar detail
6)
Menghitung volume pekerjaan persiapan
7)
Menghitung volume pekerjaan beton/dinding
8)
Menghitung volume pekerjaan kap/atap
9)
Menghitung volume pekerjaan plafon
10)
Menghitung volume pekerjaan plesteran
11)
Menghitung volume pekerjaan lantai
12)
Menghitung volume pekerjaan pintu/lantai
13)
Menghitung volume pekerjaan pengecatan
14)
Menghitung volume pekerjaan perlengkapan dalam
15)
Menghitung volume pekerjaan perlengkapan luar
b.
Uraian
Materi
Gambar
rencana menggambarkan bentuk konstruksi rencana suatu bangunan.
Pengertian Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya
volume pekerjaan dalam satu satuan.
Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara
rinci dalam menghitung besar volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan
gambar bestek dan detail.
Adapun uraian pekerjaannya yaitu :
·
Pekerjaan persiapan
·
Pekerjaan beto/dinding
·
Pekerjaan kap/atap
·
Pekerjaan plafon
·
Pekerjaan plesteran
·
Pekerjaan lantai
·
Pekerjaan pintu/jendela
·
Pekerjaan pengecatan
·
Pekerjaan perlengkapan dalam
·
Pekerjaan perlengkapan luar
Menghitung Volume Pekerjaan
Pekerjaan
|
Rumus
|
1. Pekerjaan Persiapan
1)
a. pembersihan lapangan
b. pemasangan bouwlank
2)
Penggalian
a.
Galian tanah pondasi
b.
Urugan kembali
3)
Pas. Pondasi pada batu
a.
Urugan pasir
b.
Aanstampang batu kali
c.
Pas. Pondasi pada batu kali
2. Pekerjaan beton/dinding
1)
Beton bertulang
a.
Beton sloof
b.
Tiang praktis
c.
Reng balok
2)
Beton tak bertulang
a.
Beton cor 1 : 2 : 3
b.
Bak mandi
c.
Neut/umpat
|
V= Luas = panjang x lebar
V= Keliling = 2 (p+1)
V= Luas penampang galian x jumlah
panjang pondasi
V= ¼ vvolume galian
V= luas penampang urugan x jumlah
panjang podasi
V= luas penampang aanstampang x
jumlah panjang pondasi
V= luas penampang pondasi x jumlah
panjang pondasi
V= jumlah panjang sloof x luas
penampang sloof
V= tinggi tiang x luas penampang
tiang x banyak tiang
V= jumlah panjang reng balok x luas
penampang reng balok
V= luas bidang x tebal
V= luas penampang bak x tinggi bak
V= tinggi neut x luas pnmpng x bnyk neut
|
Pekerjaan
|
Rumus
|
3)
Dinding
a.
Pas. Tembok 1 : 2
b.
Pas. Tembok 1 : 4
4)
Kusen
a.
Kusen pintu dan jendela
b.
Memeni kayu yang menyentuh pasangan
c.
Bout/angker
3. Pekerjaan kap/atap
1)
Pekerjaan kuda-kuda kayu
a.
Pek. Kuda-kuda kayu/m3
b.
Pas. Gording/m3
c.
Pas ruiter/m
d.
Pas. Rangka atap/m2
e.
Pek. Residu kuda-kuda/m2
f.
Pek. Angker/m2
g.
Pek. Papan lisplank
2)
Pas. Atap
a.
Pas. Atap genteng metal
b.
Pas. Perabung genteng metal
c.
Pas. Bola-bola
|
V= luas pas. Tembok 1 : 2 = panjang
dinding x tinggi
V= luas pas. Tembok 1 : 4 = panjang
dinding x tinggi
V= panjang
kusen seluruhnya x luas penampang
V= panjang
kayu yang menyentuh pasangan x lebar kusen= luas daun
telinga
V= panjang
bout angker x berat 1 buah bout x banyak bout
V= volume
kuda-kuda kayu 5/10
V= lebar
penampang kayu x tinggi penampang kayu x jumlah pig konstruksi kuda-kuda kayu
yang sama ukurannya
V= panjang
papan ruiter dalam meter
V= (luas atap
x kell kayu) : cos 30°
V= panjang
semua kuda2 x kell kayu
V= panjang
bout angker x berat 1 buah bout x banyak bout
V= panjang
papan lisplank x lebar kayu
V= luas bidang
atap
V= luas
perabung
V= panjang
bola-bola
|
Pekerjaan
|
Rumus
|
4. Pekerjaan plafon
1)
Balok plafon
a.
Rangka plafon dalam
b.
Rangka plafon luar
2)
Residu rangka plafon
a.
Rangka plafon dalam
b.
Rangka plafon luar
3)
Memasang plafon
a.
Memasang plafond ala
b.
Memasang plafon luar
c.
Les pinggir plafon luar
5. Pekerjaan plesteran
1)
Pekerjaan plesteran 1 : 2
2)
Pekerjaan plesteran 1 : 4
3)
Afwarking beton
6.
Pekerjaan lantai
1)
Urugan dibawah lantai
a.
Urugan tanah bawah lantai
b.
Urugan pasir bawah lantai tinggi 5 cm/m2
|
V= luas keseluruhan ruangan yang
akan dipasang plafon
V= luas keseluruhan ruangan yang
akan dipasang plafon
V= panjang kayu rangka plafon dalam
x keliling kayu
V= panjang kayu rangka plafon luar
x keliling kayu
Luas plafon dalam/m2
Luas plafon luar/m2
Panjang les pinggir plafon/m
V= luas pas. Tembok 1 : 2 di atas
lantai x 2
V= luas pas. Tembok 1 : 4 diatas
lantai x 2
V= keliling kolom x tinggi kolom x
jumlah kolom
V= panjang urugan tanah x tinggi
urugan tanah
V= panjang urugan pasir x tinggi
urugan pasir
|
Pekerjaan
|
Rumus
|
2)
Pasangan lantai
a.
Pasangan lantai kerja 1:3:5 tinggi 5 cm/m2
b.
Pas. Lantai keramik 30/30 (ruangan)
c.
Pas. Lantai keramik 30/30 (teras)
d.
Pas. Lantai keramik WC/KM
7. Pekerjaan Pintu/Jendela
1)
Pekerjaan pintu/jendela
a.
Pas. Pintu panil double untuk 60 cm
b.
Pas. Pintu panil P1 = 80 cm
c.
Pas pintu fibre P2 WC/KM
d.
Pas. Pintu panil PJ2
e.
Pas. Jendela rangka + kaca 3 mm
f.
Pas. Papan ventilasi P1
2)
Pekerjaan penggantung/kunci
a.
Pek. Kunci tanam pintu utama PJ1
b.
Pek. Kunci tanam pintu PJ2
c.
Pek. Knc tnam pntu kmr PJ1
d.
Pek. Engsel pintu
e.
Pek. Engsel jendela
f.
Pek. Kait angin
g.
Pas. Tangan2 jendela
h.
Gerendel pintu
|
V= luas pas. Lantai kerja
V= luas pas. Lantai keramik bagian
ruangan
V= luas pas. Lantai keramik bagian
teras
V= luas pas. Lantai keramik bagian WC
Luas pasangan pintu
Luas pasangan pintu
Luas pasangan pintu
Luas pasangan pintu dan jendela
Luas pasangan rangka jendela
Panjang papan x tebal papan x
banyak papan x n
……. Buah
……. Buah
……. Buah
……. Buah
……. Buah
……. Buah
……. Buah
……. Buah
……. Buah
|
Pekerjaan
|
Rumus
|
8.
Pekerjaan pengecatan
1)
Cat dinding
2)
Cat plafon
3)
Cat minyak
a.
Kuzen
b.
Cat pintu
c.
Cat ventilasi
d.
Rangka jendela
e.
Cat lisplank
9.
Pekerjan Perlengkapan dalam
1)
Instalasi listrik
a.
Pas. Titik lampu
b.
Pas. Stop kontak
c.
Pas. Lampu S1 20 watt
d.
Pas. Lampu pijar 30 watt
e.
Pas. MCB 1 group
f.
Pas. Sakelar tunggal
2)
Pek. Sanitair ganda
a.
Pas. Instalasi air bersih Ø ½”
b.
Pas. instalasi air kotor Ø 4”
c.
Pas. Instalasi air buangan Ø 3”
d.
Pas. Kloset jongkok
e.
Pas. Kran air Ø ½”
f.
Pas. Bak air fibre ukuran 60.60.80 cm
g.
Pas. Meja dapur lapis kramik
|
Total luas plesteran 1:2 +luas
plesteran 1:4 + afwerking beton
Luas plafon dalam + luar
Total luas kuzen
Total luas pintu
Total luas rangka ventilasi
Total luas rangka jendela
Total luas lisplank
……. Titik
……. Titik
……. Buah
……. Buah
……. Unit
……. Buah
= ……. M1
= ……. M1
= ……. M1
……. Buah
……. Buah
……. Unit
……. Unit
……. Buah
……. Buah
|
Pekerjaan
|
Rumus
|
10. Pekerjaan
perlengkapan luar
1)
Pek. Septictank kapasitas 15 orang + resapan
2)
Pek. Halaman
1.
Rabat kerikil
2.
Pek. Tanah humus tanam
3.
Pek. Taman bunga
3)
Pas. Pagar
a.
Pagar dapur + pintu pagar
b.
Pagar samping kiri
c.
Pagar samping kanan
|
……. Unit
Luas rabat kerikil m2
Volume pekerjaan m3
……. Ls (lumpsum)
……. M1 panjang
……. M1 panjang
……. M1 panjang
|
c.
Kesimpulan
Volume pekerjaan adalah menghitung
jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan. Dalam menghitung besar
volume masing-masing pekerjaan, perhitungannya harus sesuai dengan gambar
bestek dan detail.
d.
Tugas
Soal-soal :
1)
Jelaskan pengertian volume pekerjaan beserta contohnya
!
2)
Jelaskanlah pengertian uraian volume pekerjaan.
3)
Jelaskanlah uraian volume pekerjaan dalam membuat
sebuah bangunan.
Tugas :
Hitunglah besar volume masing-masing pekerjaan
berdasarkan gambar bestek rumah tinggal type 45 yang telah diberikan !
e. Kunci Jawaban
1)
Yang dimaksud dengan volume pekerjaan adalah :
menghitung
jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.
Contoh : Volume pondasi batu kali = 25 m 3
Volume atap = 140 m3
2)
Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci
dalam menghitung besar volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar
bestek dan detail.
3)
Adapun uraian pekerjaannya yaitu :
·
Pekerjaan persiapan
·
Pekerjaan beto/dinding
·
Pekerjaan kap/atap
·
Pekerjaan plafon
·
Pekerjaan plesteran
·
Pekerjaan lantai
·
Pekerjaan pintu/jendela
·
Pekerjaan pengecatan
·
Pekerjaan perlengkapan dalam
·
Pekerjaan perlengkapan luar
f.
Literatur/Referensi
1)
Ibrahim, Bakhtiar. (1994). Rencana dan Estimate Real of
Cost, Penerbit Bumi Aksara.
2)
S.W. Renngo. (2006). Menghitung Biaya Membuat Rumah,
Penerbit Penebar Swadaya.
1. KEGIATAN BELAJAR IV
a.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mengikuti proses
pembelajaran tentang perhitungan harga satuan pekerjaan, siswa diharapkan dapat
:
1) Menjelaskan tentang harga satuan pekerjaan
2) Menganalisa bahan dan upah suatu pekerjaan
3) Membuat harga satuan bahan dan upah pekerjaan
4) Menjelaskan tentang analisa SNI (standar
nasional Indonesia)
b.
Uraian
Materi
Setelah semua pekerjaan penghitungan volume selesai
dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah memasukkan volume yang sudah dihitung
tersebut kedalam daftar volume pekerjaan, daftar harga satuan bahan, dan daftar
upah pekerja. Daftar-daftar tersebut dapat menjadi acuan sehingga memudahkan
menghitung volume, biaya dan pelaksanaan pembangunan.
Harga satuan
pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan
perhitungan analisis. Dalam menyusun harga satuan pekerjaan,
Analisa bahan
suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya volume masing-masing bahan,
serta biaya yang digunakan.
Contoh
:
Daftar
harga satuan bahan :
NO
|
URAIAN
|
SATUAN BAHAN
|
1.
2.
3.
|
Batu kali
Semen
Pasir
|
Rp 6000/m3
Rp 4500/zak
Rp 6000/m3
|
Bahan
1.2
m3 batu kali @
Rp 6000 = Rp7200
0.12
tong semen @ 170 kg = 4,0712 zak @
Rp 4500 = Rp 18.312,75
0.522
m3 pasir @
Rp 6000 = Rp 3.132
= Rp 28. 653,75
Analisa upah
suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan, serta
biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Contoh :
Daftar
harga satuan upah
NO
|
URAIAN
|
SATUAN UPAH
|
1.
2.
3.
4.
|
Tukang batu
Pekerja
Mandor
Kepala tukang batu
|
Rp 3.500/hari
Rp 2.500/hari
Rp 3.500/hari
Rp 4.000/hari
|
Upah
1,2 Tukang batu @
Rp 3.500 = Rp 4.200
0,12 Kepala tukang batu @
Rp 4.000 = Rp 480
0,522 Pekerja @
Rp 2.500 = Rp 9.000
0,18 Mandor @
Rp 3.500 = Rp 630
= Rp 14. 310
c.
Kesimpulan
|
d.
Tugas
Pertanyaan :
1)
Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa bahan
suatu pekerjaan, beserta contohnya ?
2)
Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa upah suatu
pekerjaan, beserta contohnya ?
3)
Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan analisa harga
satuan suatu pekerjaan, beserta contohnya ?
Tugas
lanjutan :
Setelah
semua pekerjaan penghitungan volume rumah type 45 selesai dilakukan, pekerjaan
selanjutnya adalah memasukkan volume yang sudah dihitung tersebut kedalam
daftar volume pekerjaan. Berdasarkan daftar harga satuan bahan dan daftar upah
pekerja, buatlah daftar analisis suatu pekerjaannya !
e. Kunci Jawaban
1)
Analisa bahan
suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya volume masing-masing bahan,
serta biaya yang digunakan.
Contoh :
Bahan
1.2 m3 batu kali @ Rp 6000 = Rp7200
0.12 tong semen @ 170 kg = 4,0712 zak @ Rp 4500 = Rp 18.312,75
0.5223 pasir @
Rp 6000 = Rp 3.132
= Rp 28. 653,75
2)
Analisa upah
suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan, serta
biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Contoh :
Upah
1,2 Tukang
batu @
Rp 3.500 = Rp 4.200
0,12 Kepala
tukang batu @
Rp 4.000 = Rp 480
0,522 Pekerja @
Rp 2.500 = Rp 9.000
0,18 Mandor @
Rp 3.500 = Rp 630
= Rp 14. 310
3)
Harga satuan
pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan
perhitungan analisis.
Contoh :
·
Batu kali Rp
6000/m3
·
Semen Rp
4500/zak
·
Pasir Rp
6000/m3
f. Literatur/Referensi
1)
Ibrahim, Bakhtiar. (1994). Rencana dan Estimate Real of
Cost, Penerbit Bumi Aksara
2)
S.W. Renggo. (2006). Menghitung Biaya Membuat Rumah,
penerbit Penebar Swadaya
3)
Kimpraswil, Daftar Harga Satuan Analisa Bahan dan Upah
4)
Kimpraswil, Daftar Harga Bahan Eceran
III. EVALUASI
MATA
PELAJARAN : RENCANSA ANGGARAN
BIAYA
KELAS : XI
SEMESTER :
III (TIGA)
ALOKASI
WAKTU :
2 X 45 MENIT
JUMLAH SOAL
:
10 (TUJUH)
SOAL
1)
Apa yang
dimaksud dengan rencana anggaran biaya?
2)
Apa yang dimaksud dengan anggaran biaya?
3)
Dalammpenyusunan
RAB ada 2 cara yang dapat dilakukan, coba jelaskan!
4)
Jelaskan
perbedaan bestek dan gambar bestek !
5)
Jelaskan
cara-cara pelaksanaan pekerjaan pembangun !
6)
Jelaskan
pengertian volume pekerjaan beserta contohnya !
7)
Jelaskanlah
pengertian uraian volume pekerjaan.
8)
Jelaskanlah
uraian volume pekerjaan dalam membuat sebuah bangunan.
9)
Jelaskanlah apa
yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaan, beserta contohnya?
10) Jelaskanlah
apa yang dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan, beserta contohnya?
KUNCI
JAWABAN
1)
Yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya adalah :
·
Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan
untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut
2)
Yang dimaksud dengan anggaran biaya adalah :
·
Harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti,
cermat dan memenuhi syarat
3)
Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam penyusunan
anggaran biaya antara lain :
·
Anggaran Biaya Kasar (Taksiran), sebagai pedomannya
digunakan harga satuannya tiap meter persegi luas lantai. Namun anggaran biaya
kasar dapat juga sebagai pedoman dalam penyusunan RAB yang dihitung secara
teliti
·
Anggaran Biaya Teliti, proyek yang dihitung
dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat penyusunan
anggaran biaya.
4)
Bestek adalah peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan
suatu pekerjaan bangunan atau proyek. bestek merupakan suatu peraturan yang
mengikat atau uraian pekerjaan yang diuraikan sedemikian rupa, terinci cukup
jelas dan mudah dipahami. Bestek dibagi atas : Peraturan umum, Peraturan
administrasi, Peraturan dan teknis
5)
Cara-cara pelaksanaan pembangunan yaitu :
·
Dikerjakan sendiri, yaitu : pekerjaan yang dapat
dilakukan langsung baik pengadaan bahan dan pengaturan tenaga dapat dilakukan
si pemilik, seperti bangunan yang sederhana.
·
Diborongkan sebagian, yaitu : pemilik
menyediakan bahan-bahan dan pelaksanaan pekerjaan diserahkan kepada pemborong
dengan perhitungan persentase pengawasan.
·
Pelelangan, yaitu : pemberian pekerjaan dengan
cara menyeleksi pemborong yang akan melaksanakan pekerjaan pelelangan ini
khususnya dilaksanakan untuk bangunan pemerintah atau milik bersama.
6)
Yang dimaksud dengan volume pekerjaan adalah :
menghitung
jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.
Contoh : Volume pondasi batu kali = 25 m 3
Volume atap = 140 m3
7)
Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci
dalam menghitung besar volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek
dan detail.
8)
Adapun uraian pekerjaannya yaitu :
·
Pekerjaan persiapan
·
Pekerjaan beto/dinding
·
Pekerjaan kap/atap
·
Pekerjaan plafon
·
Pekerjaan plesteran
·
Pekerjaan lantai
·
Pekerjaan pintu/jendela
·
Pekerjaan pengecatan
·
Pekerjaan perlengkapan dalam
·
Pekerjaan perlengkapan luar
9)
Analisa bahan suatu pekerjaan adalah : menghitung
banyaknya volume masing-masing bahan, serta biaya yang digunakan.
Contoh :
Bahan
1.2 m3 batu kali @ Rp 6000 = Rp7200
0.12 tong semen @ 170 kg = 4,0712 zak @ Rp 4500 = Rp 18.312,75
0.5223 pasir @
Rp 6000 = Rp 3.132
= Rp 28. 653,75
10) Analisa
upah suatu pekerjaan adalah : menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan,
serta biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Contoh :
Upah
1,2 Tukang
batu @
Rp 3.500 = Rp 4.200
0,12 Kepala
tukang batu @
Rp 4.000 = Rp 480
0,522 Pekerja @
Rp 2.500 = Rp 9.000
0,18 Mandor @
Rp 3.500 = Rp 630
= Rp 14. 310
PETUNJUK
PENILAIAN
NO
|
ASPEK
|
INDIKATOR
|
SKOR
MAKSIMAL
|
SKOR YANG
DICAPAI
|
KET
|
1
|
Soal No. 1
|
Terjawab Benar
|
10
|
|
|
2
|
Soal No. 2
|
Terjawab Benar
|
10
|
|
|
3
|
Soal No. 3
|
Terjawab Benar
|
10
|
|
|
4
|
Soal No. 4
|
Terjawab Benar
|
10
|
|
|
5
|
Soal No. 5
|
Terjawab Benar
|
10
|
|
|
6
|
Soal No. 6
|
Terjawab Benar
|
10
|
|
|
7
|
Soal No. 7
|
Terjawab Benar
|
10
|
|
|
8
|
Soal No. 8
|
Terjawab Benar
|
10
|
|
|
9
|
Soal No. 9
|
Terjawab Benar
|
10
|
|
|
10
|
Soal No. 10
|
Terjawab Benar
|
10
|
|
|
JUMLAH SKOR MAKSIMAL
|
100
|
|
|
||
SYARAT SKOR MINIMAL LULUS
|
70
|
|
|
||
JUMLAH SKOR YANG DAPAT DICAPAI
|
|
|
|||
KESIMPULAN
|
LULUS/
TIDAK LULUS
|
Padang, Mei
2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru
yang Bersangkutan,
SAARDIN, S.Pd DEBI
SANDRA
NIP. 19621209 198405 1 001 NIM. 00533 2008
IV. PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA
1)
P3GT, Buku Rencana Anggaran Jurusan Gambar Bangunan
P3GT. Bandung.
2)
Ibrahim, Bakhtiar. Buku Rencana dan Estimate Real of
Cost, Penerbit Bumi Aksara.
3)
S.W. Renngo. (2006). Menghitung Biaya Membuat Rumah,
Penerbit Penebar Swadaya.
4)
Kimpraswil, Daftar Harga Satuan Analisa Bahan dan Upah
5)
Kimpraswil, Daftar Harga Bahan Eceran
6)
Rudi Gunawan Ir. : PENGANTAR ILMU BANGUNAN, Penerbit
CV. Pelajar Bandung 1967.
7)
Soed. Dirjosaputra : PETUNJUK UNTUK PEMBORONG, Penerbit
Bharata Jakarta 1972.
8)
Sukoaji M,Bsc. : Pengetahuan Industri dan Rencana
Anggaran, Penerbit DPMK Jakarta.
No comments:
Post a Comment