KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Civic Education ini dengan
baik.
Makalah ini diharapkan mampu membantu
saya dalam memperdalam mata kuliah Civic Education dalam kegiatan
belajar. Selain itu, makalah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan
para pembaca agar menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab
karena materi ini disajikan mengarah pada terbentuknya arah globalisasi
yang berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu,, makalah ini diharapkan
agar bangsa Indonesia memiliki sikap yang kritis terhadap situasi dan
kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang selalu
berubah.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih
kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus
ikhlas. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca.
Amin……..
Surabaya, Mei 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Mata Kuliah Civic Education memiliki
sasaran pembelajaran berupa hal-hal yang menyangkut tentang peranan
masyarakat, bangsa dan negara di dalam suatu negara Indonesia. Disini
saya membahas tentang pengaruh globalisasi terhadap bangsa dan negara
Indonesia.
Globalisasi tampaknya telah menjadi
bagian dari kehidupan kita. Kita tidak dapat melepaskan diri dari
globalisasi. Ibaratnya, siap atau tidak siap, kita mesti berhadapan
dengan globalisasi. Namun demikian, arus globalisasi ternyata tidak
selamanya berdampak positif. Ada pula dampak negatifnya. Oleh karena
itu, kita harus mempunyai penyaring (filter) untuk menghadapinya agar
kita tidak terlindas oleh jaman. Justru sebaliknya, kita harus tetap
menjadi manusia yang berjiwa manusiawi. Untuk kesuksesan dan
kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Proses Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang
globalisasi, seyogyanya kita harus memahami terlebih dahulu pengertian
globalisasi. Kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary English, mengartikan global dengan concerning the whole earth.
Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional atau
seluruh alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa
masalah, kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh
dalam kehidupan yang lebih luas.
Menurut John Huckle, globalisasi adalah
suatu proses dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah satu
bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu
dan masyarakat di daerah yang jauh. Sementara itu, Albrow mengemukakan
bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini
diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal,
masyarakat global. Karena proses ini bersifat majemuk, kita pun
memandang globalisasi di dalam kemajemukan.
Secara ekonomi, globalisasi merupakan
proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sebuah
sistem ekonomi global.
Menurut Prijono Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada pengertian ketiadaan batas antar negara (stateless). Konsep ini merujuk pada pengertian bahwa suatu negara (state)
tidak dapat membendung “sesuatu” yang terjadi di negara lain.
Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan dengan banyak hal seperti pola
perilaku, tatanan kehidupan, dan sistem perdagangan.
Dari beberapa definisi tersebut dapat
dikatakan bahwa “globalisasi” merupakan suatu proses pengintegrasian
manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu kesatuan
masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.
2. Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah
suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada
sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20
arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika
mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.
Loncatan teknologi yang semakin canggih
pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah
menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah
begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan
kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri
dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses
globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai
diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan
perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal
ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan
transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta
cabang-cabangnya.
B. Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Bangsa Indonesia merupakan bagian dari
bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak hidup sendiri melainkan
hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society).
Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia
secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat
saling terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.
Era globalisasi yang merupakan era
tatanan kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat
manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga arena
penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena politik,
dan arena budaya.
Jika masyarakat atau bangsa tersebut
tidak siap menghadapi tantangan-tantangan global yang bersifat
multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi
korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.
Dari sisi politik, gelombang globalisasi
yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah perang dingin
dan rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya
prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf
kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam
hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan
menggugat dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan
apapun yang tidak memihak rakyat.
Kasus serupa juga terjadi di Indonesia,
yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Lama dan runtuhnya rezim
pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak bergulirnya reformasi,
gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan keterbukaan
politik semakin terlihat.
Dari sisi budaya, era globalisasi ini
membawa beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola
pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat suatu negara. Oleh
karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai menyiasati pengaruh
budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang
positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan dan
pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya
yang negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang
berbeda sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa
melunturkan nilai identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami
perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling
pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang ada.
C. Aspek-Aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi
Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan akan membuat setiap bangsa menjadi bagian dari sistem nilai dunia.
Globalisasi ekonomi memungkinkan
terjadinya sinergi positif antara beberapa kelompok ekonomi dalam negeri
dengan kelompok ekonomi luar negeri. Sinergi ekonomi positif yang
berciri multilateral ini perlu diarahkan untuk tidak mematikan
kelompok-kelompok ekonomi yang sejenis di negara-negara yang beraliansi
ekonomi secara multilateral tersebut.
Secara politis, era globalisasi dapat
menumbuhkan kesadaran berdemokrasi yaitu kesadaran hak dan kewajibannya
serta kesadaran tanggung jawab dalam bernegara. Pada masa reformasi,
demokrasi telah membawa perubahan-perubahan yang besar diantaranya
pelaksanaan pemilihan umum legislatif dengan sistem multipartai dan
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung.
Aspek negatif globalisasi dapat
dicontohkan sebagai berikut : Berhadapan dengan kekuatan global
negara-negara dunia ketiga akan sulit mempertahankan pola produksinya
dan sulit meningkatkan taraf hidupnya. Pada umumnya negara-negara
berkembang akan terperangkap dengan hutang-hutangnya yang semakin lama
semakin menggelembung.
Dari sudut pandang politik, arus
globalisasi telah mengembuskan demokratisasi di banyak negara. Apa yang
terjadi di kebanyakan negara berkembang akan memunculkan sikap dan
tindakan anarkis yang dapat memakan banyak korban di antara sesama.
Wawasan kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan
disintegrasi bangsa. Terjadinya gejala disintegrasi ini karena penguasa
atau elit politik dianggap sudah tidak lagi memperhatikan nasib dan
kepentingan rakyat. Sebaliknya, penguasa hanya mementingkan kepentingan
diri, keluarga, dan kelompoknya.
D. Menunjukkan Sikap Selektif Terhadap Globalisasi
1. Latar Belakang dan Pengertian
Proses globalisasi yang membawa dampak
positif maupun dampak negatif telah menembus ke segala penjuru dunia
tanpa mengenal batas administrasi negara. Oleh karena itu, tindakan
preventif yang harus kita lakukan terhadap arus globalisasi yaitu
bersikap waspada dan selektif terhadap segala macam arus globalisasi
tersebut. Untuk itu kita harus memiliki ketahanan nasional yang kuat.
Sikap selektif dapat diartikan sebagai
sikap untuk memiliki dan menentukan alternatif yang terbaik bagi
kehidupan diri, lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses
yang berhati-hati, rasional, dan normatif terhadap segala macam
pengaruh dari luar sehingga apa yang telah menjadi pilihan dapat
diterima oleh semua pihak dengan penuh tanggung jawab.
2. Nilai Dasar Pancasila sebagai Filter Arus Global
Kita mempunyai nilai dasar yang dapat
membentengi pengaruh buruk akibat arus globalisasi. Nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali dari budaya
luhur bangsa.
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap adil kepada
sesama, menghormati harkat dan martabat manusia, dan menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan.
Nilai persatuan Indonesia memberikan
pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk senantiasa menempatkan
persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan memberikan
pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap demokratis yang
dilandasi dengan tanggung jawab.
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia memberikan pemahaman dan penyadaran kepada bangsa Indonesia
atas hak dan kewajibannya yang sama dalam menciptakan keadilan dan
kemakmuran. Oleh karena itu, kita harus dapat mengembangkan nilai dan
sikap kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat.
E. Menentukan Posisi Terhadap Implikasi Globalisasi
1. Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia merupakan hak kodrat
manusia yang bersifat universal, baik sebagai individu, warga
masyarakat, warga negara, maupun warga dunia. Skala pelanggaran hak
asasi manusia itu dapat terjadi secara lokal di kawasan tertentu, di
negara tertentu, dan bahkan di dunia.
Terhadap isu-isu hak asasi manusia,
posisi bangsa Indonesia, yakni berusaha mencegah munculnya
pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia, antara lain dengan cara
meningkatkan kesadaran warga negara untuk menghormati hak asasi manusia,
mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat, dan mematuhi hukum
yang berlaku.
2. Migrasi
Selain hak asasi manusia, migrasi pun
merupakan masalah global. Apakah itu bentuknya emigrasi, imigrasi, atau
pengungsian. Bagi negara yang didatangi tentu akan menimbulkan masalah
yang bermacam-macam, seperti memikirkan masalah keamanan, politik,
ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Demokrasi
Demokrasi dalam arti luas meliputi
demokrasi politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Demokrasi menjadi isu
global karena nilai-nilai demokrasi yang semestinya menghormati hak-hak
rakyat dalam mengambil keputusan untuk kepentingannya sendiri telah
dirampas oleh penguasa.
Bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai
demokrasi yang berasaskan Pancasila, seperti memberikan kebebasan
berpendapat sesuai dengan aturan, memberikan kepercayaan kepada rakyat
untuk menggunakan hak-hak politiknya. Bangsa Indonesia senantiasa
waspada terhadap sistem demokrasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
serta kepribadian bangsa.
4. Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam
Lingkungan hidup dan sumber daya alam
yang tidak terjaga dapat menimbulkan masalah global. Lingkungan hidup
yang penuh polusi akan menimbulkan dampak pada menurunnya derajat
kesehatan masyarakat.
5. Perdamaian dan Keamanan
Perdamaian dan keamanan menjadi dambaan
setiap umat manusia. Namun demikian, kenyataannya sampai saat ini
perdamaian dan keamanan masih sangat mencekam.
Masalah perdamaian dan keamanan telah
menjadi masalah global yang tidak mungkin diselesaikan oleh satu negara
saja walaupun negara itu merupakan negara besar. Salah satu cara yang
dapat dilakukan ialah membangun kerja sama, baik secara bilateral maupun
secara multilateral.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu gejala wajar
yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di dunia, baik pada
masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun
masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu
masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap proses
globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari
globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta
terpuruk pada era keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak positif dan negatif pada pengaruh
globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara pun ada. Salah
satunya era globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia telah
menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan
yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem
multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung.
Itu dampak positifnya.
Sedang dampak negatifnya ialah pada
kebanyakan negara berkembang akan memunculkan sikap dan tindakan
anarkis yang dapat memakan banyak korban diantara sesama. Wawasan
kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan disintegrasi
bangsa. Seperti munculnya Gerakan Papua Merdeka dan Gerakan Aceh
Merdeka.
DAFTAR PUSTAKA
Ghazali, Adeng. 2004. Civic Education. Bandung : Benang Merah Press.
Muhlisin dan Sujiyanto. 2005. Praktik Belajar Kewarganegaraan. Jakarta : Ganeca Exact.
Pengertian initial public offering (IPO)
Penawaran umum perdana
Dalam pasar finansial, initial public offering (IPO)
(bahasa Indonesia: penawaran umum perdana) adalah penjualan pertama
saham umum sebuah perusahaan kepada investor umum. Perusahaan tersebut
akan menerbitkan hanya saham-saham pertama, namun bisa juga menawarkan
saham kedua. Biasanya perusahaan tersebut akan merekrut seorang bankir
investasi untuk menjamin penawaran tersebut dan seorang pengacara
korporat untuk membantu menulis prospektus.
Penjualan saham diatur oleh pihak
berwajib dalam pengaturan finansial dan jika relevan, sebuah bursa
saham. Biasanya menjadi sebuah persyaratan untuk mengungkapkan kondisi
keuangan dan prospek sebuah perusahaan kepada para investor.
sumber :wikipedia
Pengertian Pasar sekunder
Perusahaan publik atau Perusahaan terbuka
adalah perusahaan yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh
masyarakat. Penjualan saham ke masyarakat dilakukan dengan cara Initial Public Offering (IPO). IPO adalah proses penawaran saham perusahaan kepada masyarakat untuk pertama kali.
Di Indonesia, perusahaan seperti ini biasanya mempunyai tambahan singkatan Tbk. di belakang nama perusahaannya.
Sumber : wikipedia
Pengertian Inflasi
Posted by Pratama Rus Ramdhani pada April 13, 2011
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya
likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai
termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.[1]
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata
uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan
tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap
tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk
melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan
harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan
persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya
harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling
sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal,yaitu
kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji,misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
Penggolongan
Berdasarkan asalnya, Inflasi dapat digolongkan menjadi doa, KESAWAN yaitu Inflasi Yang berasal Dari Negeri dan Inflasi Yang berasal Dari Luar Negeri. Inflasi berasal KESAWAN Dari Negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran Belanja Yang dibiayai Artikel Baru cara mencetak uang dan pasar gagalnya Baru Yang berakibat harga Bahan food menjadi Mahal. Saccharin ITU, Inflasi Dari Luar Negeri Inflasi Yang terjadi adalah sebagai akibat naiknya harga impor Barang. Hal Suami Bisa terjadi akibat biaya Produksi Barang di Luar Negeri Tinggi atau adanya kenaikan tarif impor Barang.
Inflasi Juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga tertentu terjadi Yang berkaitan Artikel Baru Hanya Satu doa atau Barang, ITU tertutup disebut Inflasi Inflasi ( Inflasi Ditutup ). Namun, apabila terjadi kenaikan harga PADA * Semua Barang Secara Umum, Maka Inflasi Inflasi ITU disebut sebagai Terbuka ( Open Inflasi ). Sedangkan apabila Serangan Inflasi terkait masih berlangsung demikian hebatnya sehingga harga – harga Saat Terus berubah dan meningkat sehingga dapat regular tidak Orang menahan uang lebih lama disebabkan Nilai uang merosot Terus disebut regular tidak terkendali Yang Inflasi ( Hiperinflasi ).
Berdasarkan keparahannya Inflasi Juga dapat dibedakan:
1. Inflasi Ringan ( Kurang Dari 10 % / tahun)
2. Inflasi sedang ( ANTARA 10 % Sampai 30 % / tahun)
3. Inflasi vehicles ( ANTARA 30 % Sampai 100 % / tahun)
4. Hiperinflasi ( Dari % 100 lebih / tahun)
Pekerja dengan gaji tetap sangat dirugikan dengan adanya Inflasi.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah
atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai
pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih
baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah
untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam
masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali
(hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian
dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau
mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat.
Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan
swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi
harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari
waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.
sumber :wikipedia.com
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Penyebab
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi).[rujukan?] Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal,yaitu
kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji,misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
Penggolongan
Berdasarkan asalnya, Inflasi dapat digolongkan menjadi doa, KESAWAN yaitu Inflasi Yang berasal Dari Negeri dan Inflasi Yang berasal Dari Luar Negeri. Inflasi berasal KESAWAN Dari Negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran Belanja Yang dibiayai Artikel Baru cara mencetak uang dan pasar gagalnya Baru Yang berakibat harga Bahan food menjadi Mahal. Saccharin ITU, Inflasi Dari Luar Negeri Inflasi Yang terjadi adalah sebagai akibat naiknya harga impor Barang. Hal Suami Bisa terjadi akibat biaya Produksi Barang di Luar Negeri Tinggi atau adanya kenaikan tarif impor Barang.
Inflasi Juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga tertentu terjadi Yang berkaitan Artikel Baru Hanya Satu doa atau Barang, ITU tertutup disebut Inflasi Inflasi ( Inflasi Ditutup ). Namun, apabila terjadi kenaikan harga PADA * Semua Barang Secara Umum, Maka Inflasi Inflasi ITU disebut sebagai Terbuka ( Open Inflasi ). Sedangkan apabila Serangan Inflasi terkait masih berlangsung demikian hebatnya sehingga harga – harga Saat Terus berubah dan meningkat sehingga dapat regular tidak Orang menahan uang lebih lama disebabkan Nilai uang merosot Terus disebut regular tidak terkendali Yang Inflasi ( Hiperinflasi ).
Berdasarkan keparahannya Inflasi Juga dapat dibedakan:
1. Inflasi Ringan ( Kurang Dari 10 % / tahun)
2. Inflasi sedang ( ANTARA 10 % Sampai 30 % / tahun)
3. Inflasi vehicles ( ANTARA 30 % Sampai 100 % / tahun)
4. Hiperinflasi ( Dari % 100 lebih / tahun)
Mengukur inflasi
Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:- Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
- Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
- Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
- Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
- Indeks harga barang-barang modal
- Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.
Dampak
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Peran bank sentral
Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen — salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian — akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.
sumber :wikipedia.com
Makalah Sistem Informasi Dan Strategi Bisnis
SISTEM INFORMASI DAN STRATEGI BISNIS
Sistem informasi strategis, sistem komputer yang digunakan level organisasi untuk mengubah sasaran, pengoperasian, produk, jasa, atau relasi lingkungan untuk membantu organisai meraih keunggulan kompetitif.
Keputusan strategi bisnis dari perusahaan tergantung pada:
Sistem informasi strategis, sistem komputer yang digunakan level organisasi untuk mengubah sasaran, pengoperasian, produk, jasa, atau relasi lingkungan untuk membantu organisai meraih keunggulan kompetitif.
Keputusan strategi bisnis dari perusahaan tergantung pada:
- Produk dan jasa yang dhasilkan perusahaan
- Industri di mana perusahaan bersaing
- Pesaing, pemasok, dan pelanggan dari perusahaan
- Tujuan jangka panjang dari perusahaan
Strategi level Bisnis: Model Rantai Nilai
Strategi yang paling umum untuk level ini adalah:
Strategi yang paling umum untuk level ini adalah:
- menjadi penghasil produk dengan biaya produksi yang rendah
- mendiferensiasikan produk dan jasa
- mengubah lingkup persaingan baik dengan cara memperluas pasar sampai ke pasar global maupun dengan mempersempit pasar.
Model rantai nilai, model yang memberi perhatian pada aktivitas primer
dan pendukung yang menambah nilai bagi produk dan jasa perusahaan di
mana sistem informasi paling baik diterapkan untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif.
Aktivitas primer yaituaktivitas yang langsung berhubungan dengan produksi dan distribusi produk perusahaan atau jasa. Sedangkan aktivitas pendukung adalah aktivitas yang memungkinkan pelaksanaan aktivitas primer. Terdiri dari infrastruktur organisasi, sumber daya manusia, teknologi, dan pengadaan.
Nilai web mengacu ke jaringan pelanggan-terkendali pada perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilainya agar secara kolektif menghasilkan produk atau jasa kepada pasar.
Produk dan Jasa Sistem Informasi
System yang menciptakan diferensiasi produk:
Aktivitas primer yaituaktivitas yang langsung berhubungan dengan produksi dan distribusi produk perusahaan atau jasa. Sedangkan aktivitas pendukung adalah aktivitas yang memungkinkan pelaksanaan aktivitas primer. Terdiri dari infrastruktur organisasi, sumber daya manusia, teknologi, dan pengadaan.
Nilai web mengacu ke jaringan pelanggan-terkendali pada perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilainya agar secara kolektif menghasilkan produk atau jasa kepada pasar.
Produk dan Jasa Sistem Informasi
System yang menciptakan diferensiasi produk:
- Perusahaan dapat menggunakan IT untuk mengembangkan produk-produk berbeda.
- Menciptakan loyalitas merek dengan mengembangkan produk yang unik dan baru dan jasa
- Produk dan jasa tidak mudah diduplikasi oleh pesaing. Contohnya, Dell Corporation.
Sistem yang Mendukung Ceruk Pasar
Analisis intensif menggunakan data pelanggan untuk mendukung cara-cara baru menghubungi dan melayani pelanggan yang memungkinkan untuk mengembangkan ceruk pasar baru untuk produk atau jasa khusus. Contohnya, program frequent guest Hotel Wyndam
Supply Chain Management dan Sistem Respon Pelanggan Efisien
Sistem yang menghubungkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai pemasok dan konsumen. System yang secara langsung menghubungkan kembali perilaku konsumen ke distributor, produksi, dan supply chain. Contoh: Wal-Mart menghubungkan langsung pembelian pelanggan ke pemasok hampir saat itu juga. pekerjaan pemasok adalah untuk memastikan produk yang dikirim ke toko untuk menggantikan produk yang dibeli.
IT pada level organisasi digunakan untuk menghindari beralihnya konsumen ke pemasok lain dan mengikat mereka pada perusahaan. Biaya penggantian adalah biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan atau perusahaan untuk waktu dan sumber daya yang terbuang sewaktu berganti dari satu pemasok atau ke sistem pemasok atau sistem pesaing. Contohnya, Baxter International.
Strategi level-perusahaan dan Teknologi Informasi
Memperluas kompetensi inti, kegiatan di mana perusahaan unggul sebagai pemimpin kelas dunia. Sistem informasi mendorong berbagi pengetahuan di seluruh unit bisnis dan karenanya perusahaan meningkatkan kompetensi.
Strategi level-industri dan Sistem Informasi: kekuatan-kekuatan kompetitif dan perekonomian jaringan. Perusahaan beroperasi di lingkungan lebih besar yang terdiri dari perusahaan lain, pemerintah, dan bangsa. Kemitraan informasi, aliansi kerjasama yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan yang bertujuan berbagi informasi untuk memperoleh keuntungan strategis. Membantu perusahaan mendapatkan akses ke pelanggan baru, menciptakan peluang-peluang baru untuk cross-selling dan penargetan produk.
Model lima kekuatan Porter
Dalam lingkungan yang lebih besar, terdapat lima kekuatan utama atau ancaman:
Analisis intensif menggunakan data pelanggan untuk mendukung cara-cara baru menghubungi dan melayani pelanggan yang memungkinkan untuk mengembangkan ceruk pasar baru untuk produk atau jasa khusus. Contohnya, program frequent guest Hotel Wyndam
Supply Chain Management dan Sistem Respon Pelanggan Efisien
Sistem yang menghubungkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai pemasok dan konsumen. System yang secara langsung menghubungkan kembali perilaku konsumen ke distributor, produksi, dan supply chain. Contoh: Wal-Mart menghubungkan langsung pembelian pelanggan ke pemasok hampir saat itu juga. pekerjaan pemasok adalah untuk memastikan produk yang dikirim ke toko untuk menggantikan produk yang dibeli.
IT pada level organisasi digunakan untuk menghindari beralihnya konsumen ke pemasok lain dan mengikat mereka pada perusahaan. Biaya penggantian adalah biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan atau perusahaan untuk waktu dan sumber daya yang terbuang sewaktu berganti dari satu pemasok atau ke sistem pemasok atau sistem pesaing. Contohnya, Baxter International.
Strategi level-perusahaan dan Teknologi Informasi
Memperluas kompetensi inti, kegiatan di mana perusahaan unggul sebagai pemimpin kelas dunia. Sistem informasi mendorong berbagi pengetahuan di seluruh unit bisnis dan karenanya perusahaan meningkatkan kompetensi.
Strategi level-industri dan Sistem Informasi: kekuatan-kekuatan kompetitif dan perekonomian jaringan. Perusahaan beroperasi di lingkungan lebih besar yang terdiri dari perusahaan lain, pemerintah, dan bangsa. Kemitraan informasi, aliansi kerjasama yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan yang bertujuan berbagi informasi untuk memperoleh keuntungan strategis. Membantu perusahaan mendapatkan akses ke pelanggan baru, menciptakan peluang-peluang baru untuk cross-selling dan penargetan produk.
Model lima kekuatan Porter
Dalam lingkungan yang lebih besar, terdapat lima kekuatan utama atau ancaman:
- Pasar baru pendatang
- Produk dan jasa pengganti
- Pemasok
- Pelanggan
- Perusahaan lain yang bersaing secara langsung
Model kekuatan kompetitif, model yang digunakna untuk menjelaskan
interaksi dari pengaruh-pengaruh eksternal, ancaman-ancaman khusus dan
peluang-peluang, yang mempengaruhi strategi dan kemampuan organisasi
dalam bersaing. Teknologi internet telah mempengaruhi struktur industri
dengan
- Memberikan teknologi yang mempermudah para pesaing untuk berkompetisi dalam hal harga dan para pemain baru pada pasar.
- Meingkatkan informasi yang tersedia bagi pelanggan dalm hal harga sehingga meningkatkan bargaining powernya.
- Menurunkan kekuatan pemasok
- Barang-barang substitusi
Ekosistem bisnis
IT memainkan peran yang kuat dalam menciptakan bentuk-bentuk baru produk ekosistem bisnis. Ekosistem bisnis adalah jaringan pemasok,distributor , perusahaan outsourcing, perusahaan jasa transportasi, dan teknologi manufaktur yang saling berkaitan. Sebagai contoh, Microsoft: 1 milyar PC di seluruh dunia dan ratusan ribu bisnis bergantung pada platform Microsoft. EBay: Jutaan orang dan ribuan perusahaan bisnis menggunakan platform ini. Wal-Mart: Enterprise sistem yang digunakan oleh pemasok untuk meningkatkan efisiensi
Jaringan Ekonomi
Produk dan layanan IT menunjukkan efek jaringan yang kuat dan berpotensi menciptakan situasi “winner take all”. Jaringan menyebabkan biaya yang dikeluarkan untuk menambah partisipan lainnya nol atau sedikit, sebaliknya keuntungan yang diperoleh bisa semakin besar. Bertentangan dengan hukum penurunan laba pada produk industri dan pertanian. Contohnya, Nilai dari Internet tumbuh secara eksponensial dengan kenaikan linier pengguna. Karena perangkat lunak tertentu dapat menjadi standar (seperti sistem operasi Windows atau Windows Office), orang bisa terkunci ke dalam standar dan nilai Windows tumbuh karena semakin banyak orang yang menggunakannya.
Strategi yang bagus, menggunakan IT untuk membangun produk dan jasa yang menyebabkan efek jaringan. Peluang manajemen, Perusahaan menghadapi perkembangan IT berbasis peluang untuk mendapatkan keunggulan strategis.
Tantangan Manajemen
IT memainkan peran yang kuat dalam menciptakan bentuk-bentuk baru produk ekosistem bisnis. Ekosistem bisnis adalah jaringan pemasok,distributor , perusahaan outsourcing, perusahaan jasa transportasi, dan teknologi manufaktur yang saling berkaitan. Sebagai contoh, Microsoft: 1 milyar PC di seluruh dunia dan ratusan ribu bisnis bergantung pada platform Microsoft. EBay: Jutaan orang dan ribuan perusahaan bisnis menggunakan platform ini. Wal-Mart: Enterprise sistem yang digunakan oleh pemasok untuk meningkatkan efisiensi
Jaringan Ekonomi
Produk dan layanan IT menunjukkan efek jaringan yang kuat dan berpotensi menciptakan situasi “winner take all”. Jaringan menyebabkan biaya yang dikeluarkan untuk menambah partisipan lainnya nol atau sedikit, sebaliknya keuntungan yang diperoleh bisa semakin besar. Bertentangan dengan hukum penurunan laba pada produk industri dan pertanian. Contohnya, Nilai dari Internet tumbuh secara eksponensial dengan kenaikan linier pengguna. Karena perangkat lunak tertentu dapat menjadi standar (seperti sistem operasi Windows atau Windows Office), orang bisa terkunci ke dalam standar dan nilai Windows tumbuh karena semakin banyak orang yang menggunakannya.
Strategi yang bagus, menggunakan IT untuk membangun produk dan jasa yang menyebabkan efek jaringan. Peluang manajemen, Perusahaan menghadapi perkembangan IT berbasis peluang untuk mendapatkan keunggulan strategis.
Tantangan Manajemen
- Beberapa perusahaan menghadapi rintangan besar dalam menerapkan sistem kontemporer.
- Setelah keuntungan tercapai, ada kesulitan dalam mempertahankan keunggulan.
- Organisasi sering tidak dapat berubah untuk mengakomodasi teknologi baru dengan cukup cepat
Pedoman Penyelesaian melakukan analisis sistem strategis
- Memahami struktur dan dinamika persaingan industri dimana perusahaan beroperasi.
- Memahami rantai nilai bisnis, perusahaan, dan industri
- Mempertimbangkan bagaimana perusahaan dapat mengelola “peralihan strategis” sebagai usaha untuk menerapkan sistem yang memberikan keunggulan kompetitif.
No comments:
Post a Comment