Sunday, October 20, 2019

Pengukuran (AVOMETER) -SISKOM





Sedikit flashback berikut adalah bagian bagian multimeter yang pada artikel sebelumnya pernah dibahas :
bagian bagian avometer

Simbol pada Multimeter Digital dan Analog

Setelah mengetahui bagian bagian pada AVOmeter maka kita juga harus tahu arti simbol serta penggunaan range selector switch pada alat ukur ini. Sebagai contoh dibawah ini kita menggunakan simbol dari sebuah avometer analog, tentunya pada avometer digital pun sama saja pasti akan mudah menemukan simbol serupa
simbol avometer ACSelector dengan tulisan ACV dan terdapat simbol sinus artinya jika avometer dipilih pada selector bagian ini maka siap digunakan untuk pengukuran tegangan dengan jenis gelombang AC yaitu misalnya pengukuran tegangan PLN, generator listrik, tegangan osilator dll
ACV sendiri adalah singkatan dari Alternating Current Voltage yang gelombang arusnya memang seperti sinusoidal.

Jika selector dipindahkan searah jarum jam maka tampilan selector akan menjadi seperti gambar disamping dengan simbol pada range selector adalah simbol Omega atau biasa disebut Ohm yang merupakan satuan untuk resistansi atau hambatan listrik pada rangkaian.
Fungsi selector ini adalah untuk mengukur resistansi, mengukur baik buruknya transistor, menguji koneksi kabel dll..
simbol voltmeter arus
Melanjutkan searah jarum jam maka kita akan menemukan selector dengan tulisan DCA disertai simbol garis dan garis putus putus, fungsi selector ini adalah untuk mengukur arus listrik searah sesuai dengan namanya Direct Current Ampere.
Umumnya kapasitas pengukuran arus untuk AVOmeter sangat kecil dibawah 250mA.
simbol voltmeter avometer
Dan yang terakhir adalah selector switch dengan tulisan DCV yang berfungsi jika kita akan mengukur tegangan DC / direct current atau sering disebut juga sebagai arus searah misalnya saja mengukur tegangan baterai kering, accumulator / aki motor ataupun mobil.
Bedakan dengan DCA karena memiliki simbol yang sama dengan selector untuk mengukur arus listrik.
Penggunaannya pun berbeda dengan DCA yang dipasang secara seri terhadap rangkaian yang akan diukur. Sedangkan pada selector DCV probe dipasang secara paralel.

Sedangkan pada AVOmeter digital ada 2 jenis jika dibedakan dari jenis selector yang dibedakan yaitu selector dengan pilihan range manual sama seperti gambar diatas dan ada juga multimeter auto range seperti contoh dibawah ini sehingga kita tidak perlu memilih range tegangan yang akan diukur karena sudah secara otomatis alat ukur tersebut menyesuaikan.
multimeter autorange

Cara Mengukur Tegangan dengan AVOmeter

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa multimeter bisa digunakan untuk mengukur tegangan listrik baik itu tegangan AC maupun DC. Wajib diketahui untuk pengukuran tegangan maka probe avometer dipasang secara paralel terhadap rangkaian yang akan diukur.
Berikut ini contohnya dibawah sebuah avometer digital digunakan untuk mengukur sebuah baterai kotak dengan tegangan yang terukur 8.03 Volt DC. Pada beberapa AVOmeter digital yang tidak memiliki pilihan range besarnya tegangan yang akan diukur maka range diatur secara otomatis atau biasa disebut juga autorange.
cara mengukur tegangan dengan avometer
Saat kita akan mengukur tegangan AC tidak masalah probe terbalik antara positif dan negatif nya karena tegangan bolak balik memang tidak ada polaritasnya sedangkan saat akan mengukur tegangan DC usahakan untuk membiasakan menempatkan probe merah (+) ke polaritas (+) baterai atau rangkaian, demikian juga dengan probe hitam untuk polaritas (-).
Kelebihan AVOmeter digital dalam pengukuran tegangan adalah tegangan tetap bisa terukur walaupun polaritas terbalik, perbedaan nya hanya pada tampilan angka menjadi minus. Bedakan dengan AVOmeter analog yang jika diberi polaritas terbalik maka jarum akan bergerak ke kiri dan sama sekali tidak terbaca tegangan yang diukur.
Biasakan saat akan mengukur tegangan yang belum kita ketahui berapa besarannya maka gunakan range yang paling besar supaya tidak merusak ke multimeter, dalam hal ini maka pilihlah tegangan 1000 V untuk selector DCV dan 750 V untuk selector ACV.

Cara Mengukur Arus dengan AVOmeter

Untuk mengukur arus pada sebuah rangkaian dengan menggunakan multimeter maka probe alat ukur harus ditempatkan secara seri terhadap rangkaian yang akan diukur, seperti disampaikan diatas selector diposisikan pada DCA / Direct Current Ampere.
Pada contoh dibawah perhatikan arah panah warna kuning menandakan arah majunya arus listrik pada rangkaian.
cara mengukur arus listrik
Pengertian arus adalah seberapa besar energi listrik yang mengalir pada sebuah rangkaian listrik dengan satuan pengukuran Ampere dan simbol A. Biasanya pada AVOmeter digital range pengukuran bisa sampai 10A sedangkan pada AVOmeter analog hanya sampai 250 mA saja.
Demikian halnya dengan pengukuran tegangan DC, pada pengukuran arus perlu diperhatikan probe positif dan negatif tidak boleh terbalik. Untuk lebih memudahkan probe merah (+) selalu dihubungkan dengan sumber arus listrik rangkaian kutub (+) juga seperti pada contoh gambar dengan sebuah bohlam kecil sebagai beban.
cara mengukur arus pada rangkaian
Pada AVOmeter baik analog maupun digital hanya bisa mengukur arus listrik DC / arus searah saja sedangkan untuk arus AC tidak bisa diukur dengan multimeter biasa. Biasanya untuk listrik AC dengan arus besar diukur dengan tang Ampere / Clamp meter.

Cara Mengukur Resistansi dengan AVOmeter

Untuk mengukur resistansi/ hambatan dengan menggunakan multimeter sangat mudah untuk dilakukan karena dalam penempatan probe positif dan negatif tidak perlu memperhatikan polaritas tetapi wajib diperhatikan saat pengukuran menggunakan multimeter analog/ type jarum harus dilakukan kalibrasi dahulu supaya hasil pengukuran valid.
Bagaimana cara melakukan kalibrasi avometer analog ? berikut dibawah ini tutorialnya
Pada saat probe merah dan hitam pada avometer di hubungkan maka jarum penunjuk akan bergerak ke sebelah kanan, pastikan jarum penunjuk menunjuk tepat ke angka 0 sebelah kanan, jika tidak tepat maka bisa diatur dengan menggunakan zero adjusment.
cara kalibrasi avometer analog
Kalibrasi zero adjustment ini wajib dilakukan setiap kita melakukan perubahan pada range avometer tersebut supaya hasil pengukuran ohm meter akurat.
Jika sudah dikalibrasi maka pengukuran bisa dilakukan, probe multimeter ditempatkan secara paralel terhadap komponen yang akan diukur seperti misalnya contoh dibawah ini mengukur resistansi sebuah resistor
cara mengukur resistansi dengan multimeter
Jika kita belum tahu berapa resistansi yang akan diukur maka pilihkan selector ohm meter ke posisi 100 K, pada posisi ini maka resistor dengan nilai hambatan 2 M Ohm (2000.000) pun masih bisa terbaca. Bandingkan dengan hasil pembacaan manual seperti di artikel
 
PENGUNAKAN MULTIMETER (DIGITAL)

MULTIMETER Adalah alat yang berfungsi untuk mengukur
  -  Voltage (Tegangan),
  -  Ampere (Arus Listrik),
  -  Ohm (Hambatan/Resistansi) ... Dalam satu unit.
Multimeter sering disebut juga dengan istilah Multitester atau AVO Meter (Ampere Volt Ohm).


Terdapat 2 Jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu :
  -  Analog Multimeter (AMM)
  -  Digital Multimeter (DMM).

Digital Multimeter (DMM) saat ini dapat pula mengukur
  Kapasitansi
  Frequency
  Duty-Cycle.


-  Pastikan ke Sirkuit OFF.  Jika rangkaian termasuk Kapasitor.
-  Pastikan MODE untuk PENGUKURAN
-  Masukkan kabel HITAM ke jack COM
-  Masukkan kabel MERAH ke dalam jack VΩ.
-  Pastikan Test Lead mengarah ke komponen yang diuji dan terhubung dengan BAIK.
-  Baca PENGUKURAN pada layar.
-  Selesai, putar Multimeter OFF untuk mencegah pengurasan Baterai.

Catatan. Test Lead (-PROBE-) yang besar untuk pengukuran Voltage diatas 1.000 Volt.


-  Tekan tombol ( HOLD ) untuk menangkap pengukuran yang stabil.
-  Tekan tombol ( MIN/MAX ) untuk menangkap pengukuran Terendah dan Tertinggi.
-  Multimeter berbunyi setiap kali membaca baru dicatat.
-  Tekan tombol ( RANGE ) untuk memilih rentang pengukuran tetap tertentu.
-  Tekan tombol Relatif ( REL) untuk mengatur Multimeter ke nilai Referensi khusus.
SPESIFIKASI
-  Akurasi
     Tingkat kedekatan pengukuran kuantitas terhadap nilai yang sebenarnya
-  Resolusi
     Kenaikan terkecil dapat mendeteksi dan menampilkan Seratus, Seribu, Sejuta.
-  Range
     Batas Atas / Bawah alat dapat mengukur nilai atau Sinyal seperti Amplitude, Volt & Ohm.
-  Presisi
     Ketetapan alat untuk pengulangan bagaimana andal mendapat hasil pengukuran sama.
 
 
Pengukuran Kontinuitas

 PENGUKURAN KONTINUITAS
Tes kontinuitas adalah pengecekan sebuah sirkuit listrik untuk melihat apakah arus mengalir (yang sebenarnya Sirkuit Lengkap). 
Sebagai contoh,
  -  Jalur tembaga pada PCB
  -  Sebuah Kabel dalam bundel kabel
  -  Sikring atau Fuse
Semuanya tidak boleh dalam keadaan OPEN CIRCUIT namun harus Tersambung.

Sebuah tes kontinuitas dilakukan dengan menempatkan tegangan kecil ( Kabel secara seri dengan LED atau komponen Noise-memproduksi seperti Speaker Piezoelektrik ) di jalan yang dipilih. Jika aliran elektron dihambat oleh Konduktor rusak, Komponen yang rusak, atau Resistensi berlebihan, Sirkuit yang "Terbuka".

DMM juga berguna untuk menemukan kedua ujung dari sebuah kawat, saat semua kawat memiliki warna yang sama. Yang di set untuk mengukur Resistansi, dapat digunakan untuk mengukur kontinuitas.

Pastikan DMM telah di set untuk membaca Resistansi Rendah. Jika anda men-set meter untuk membaca hingga 100k maka nilai resistansi 500 Ohm akan muncul sebagai keadaan tersambung. DMM akan mengeluarkan bunyi saat kontinuiti OK.

PEMERIKSAAN PADA BUNDEL KABEL

PENGUKURAN
  1. Putar tombol ke mode "Continuity Test (Kontinuitas)"
  2. Masukkan Test-Lead HITAM ke jack COM
  3. Masukkan Test-Lead MERAH ke jack V Ω.
  4. Pastikan seluruh rakaian dalam keadaan TIDAK AKTIF !!!
  5. Hubungkan Test-Lead mengarah seluruh komponen yang diuji. 
  6. Perhatikan! bahwa komponen mungkin perlu terisolasi dari komponen lain dalam rangkaian.
  7. DMM berbunyi BEEP - Jika jalur lengkap (Kontinuitas) terdeteksi. 
  8. DMM tidak akan berbunyi. - Jika rangkaian terbuka (Saklar dalam posisi OFF)
  9. Lanjukan pengukuran sampai selesai
  10. Setelah Selesai, putar DMM OFF untuk menghemat Baterai. Dan lepaskan Test-Lead dalam urutan terbalik: Merah pertama, kemudian Hitam.

Pengukuran Diode

DIODA
Komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan Arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).

Dioda dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika.

Dioda sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan.

DMM dapat menguji DIODA menggunakan salah satu dari dua METODE:
  -  Modus Uji Dioda:  Hampir selalu pendekatan yang terbaik.
  -  Modus Resistance: Biasanya digunakan hanya jika multimeter tidak dilengkapi dengan mode Diode Test.
Dalam beberapa kasus mungkin perlu untuk menghapus salah satu ujung dioda dari rangkaian dalam rangka untuk menguji dioda.

Hal yang perlu diketahui tentang Modus Resistace saat pengujian Dioda:
  -  Tidak Selalu menunjukkan apakah dioda Baik atau Jelek.
  -  Tidak harus diambil saat Dioda pada sebuah rangkaian ini dapat menghasilkan pembacaan palsu.
  -  BISA digunakan untuk memverifikasi Dioda Buruk dalam aplikasi tertentu setelah Test Diode menunjukkan Dioda itu Jelek.
Sebuah Dioda terbaik diuji dengan mengukur Tegangan-Jatuh dioda ketika Maju-Bias.
Sebuah Dioda Maju-Bias beraksi sebagai Saklar Tertutup, memungkinkan arus mengalir.

PROCEDUR MODUS UJI DIODE 
  -  Pastikan !!  Sirkuit dalam keadaan Mati.
     Tegangan yang ada munkin dari Kapasitor dalam keadaan penuh
     Jika demikian, Kapasitor harus dikosongkan. Atur DMM untuk mengukur AC atau DC
  -  Putar tombol (Rotary Switch) ke modus Diode Test (   ).
  -  Hubungkan Test-Lead,  Catat hasil pengukuran yang ditampilkan.
  -  Membalikkan Test-Lead,   Catat hasil pengukuran yang ditampilkan.

ANALISIS
  -  Dioda yang Baik berbasis Maju-Bias akan menampilkan Tegangan Jatuh berkisar 0,5-0,8 Volt untuk Dioda Silikon. Dioda Germanium memiliki Tegangan-Jatuh 0,2-0,3 V.
-  DMM Menampilkan OL ketika dioda yang baik  Balik-Bias. OL menunjukkan Dioda berfungsi sebagai Saklar Terbuka.
-  Dioda Jelek tidak memungkinkan arus mengalir di kedua arah. Sebuah DMM akan menampilkan OL di kedua arah ketika dioda dibuka.
-  Dioda Korsleting memiliki penurunan yang sama tegangan membaca (sekitar 0,4 V) di kedua arah.

MODUS RESISTANCE
Dapat digunakan sebagai tes dioda tambahan atau Jika DMM tidak termasuk Diode Uji

Dioda Maju-Bias ketika Positif  ( MERAH ) pada Anoda dan Negatif ( HITAM ) pada Katoda.
-  Perlawanan Maju-Bias Dioda yang Baik harus berkisar dari 1.000 Ω.- 10 MΩ.
-  Pengukuran Resistansi Tinggi ketika Dioda Maju-Bias
Karena arus dari DMM mengalir melalui Dioda, menyebabkan pengukuran Resistansi Tinggi

Dioda Reverse-Bias ketika Negatif ( HITAM ) Anoda dan Positif ( MERAH ) pada Katoda.
-  Perlawanan reverse-bias dari dioda baik menampilkan OL pada multimeter. dioda adalah buruk jika pembacaan yang sama di kedua arah.

PROCEDUR MODUS RESISTANCE
  -  Pastikan !!  Sirkuit dalam keadaan Mati.
     Tegangan yang ada munkin dari Kapasitor dalam keadaan penuh
     Jika demikian, Kapasitor harus dikosongkan. Atur DMM untuk mengukur AC atau DC
  -  Putar tombol (Rotary Switch) ke modus Resistansi (Ω).
  -  Hubungkan Test-Lead,  Catat hasil pengukuran yang ditampilkan.
  -  Membalikkan Test-Lead,   Catat hasil pengukuran yang ditampilkan.
 
 

 

Pengukuran Resistansi

PENGUKURAN RESISTANSI
Hambatan Listrik dari sebuah Konduktor Listrik adalah ukuran kesulitan untuk melewati arus listrik melalui konduktor itu. Kuantitas terbalik adalah Konduktansi Listrik,

Kemudahan yang melewati arus listrik. hambatan listrik saham beberapa paralel konseptual dengan gagasan gesekan mekanis.

Satuan SI dari Resistansi Listrik adalah Ohm (Ω),
Sedangkan Konduktansi Listrik diukur dalam Siemens (S).

PROSEDUR
  1.  Pastikan !!  Sirkuit dalam keadaan Mati.
  2.  Putar tombol (Rotary Switch) ke ( Ω ).
  3.  Masukkan Test-Lead HITAM ke jack COM
  4.  Masukkan Test-Lead MERAH ke jack V Ω.
  4.  Arahkan Test-Lead ke Komponen yang diuji Dan Catat Hasil Pengukuran.

Jikan masih ada Tegangan itu mungkin dari Kapasitor yang dalam keadaan penuh. Kapasitor harus dikosongkan dahulu. Atur DMM untuk mengukur AC atau DC nya.
Layar DMM harus menunjukkan OL Ω . Mengapa?  Dalam mode Resistance, Walau sebelum Test-Lead yang terhubung ke Komponen, (DMM) secara otomatis mulai mengambil Pengukuran Resistansi. 
Simbol  mungkin muncul di layar karena perlawanan terbuka (Pengukuran  Sangat Tinggi). Ketika Test-Lead terhubung ke komponen, DMM otomatis menggunakan Autorange untuk pemenyesuaikan yang terbaik. 
Dengan menekan tombol Range memungkinkan teknisi untuk secara manual mengatur kisaran. Hasil terbaik akan tercapai Jika komponen yang akan diuji dilepas dari Sirkuit. Jika komponen masih di sirkuit, Pembacaan akan dipengaruhi oleh komponen lainnya secara Paralel.

6. Selesai, putar DMM OFF untuk menghemat Baterai.
Dan lepaskan Test-Lead dalam urutan terbalik: MERAH pertama, kemudian HITAM.

Pilihan lanjutan DMM
8.   Tekan tombol (RANGE) untuk Rentang pengukuran tetap.
9.   Tekan tombol (HOLD) agar pengukuran yang stabil.
10. Tekan tombol (MIN/MAX) untuk mendapatkan pengukuran Terendah dan Tertinggi. DMM berbunyi setiap kali membacaan baru.
11. Tekan Relatif (REL) tombol untuk mengatur DMM ke nilai Referensi khusus.

Untuk Pengukuran Resistansi Rendah, lebih baik menggunakan modus Relatif (REL). Hal ini juga dapat disebut sebagai nol atau modus Delta (   ). Otomatis Test-Lead mengurangi Uji Resistensi-biasanya 0,2 Ω - 0,5Ω. Idealnya, Jika Test_lead di Hubungkan bersama-sama, DMM harus menunjukkan 0 Ω.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi pembacaan Resistansi: Zat asing (Kotoran, Fluks solder, Minyak). Kontak tubuh dengan ujung logam dari Test-Lead,  Jalur rangkaian Paralel.
Tubuh manusia menjadi jalur Resistansi Paralel, menurunkan Resistensi Sirkuit Total. Maka hindari menhyentuh bagian logam untuk menghindari kesalahan.

ANALISA PENGUKURAN

  • Mengapa mengukur Resistansi ? ... Untuk mengetahui kondisi sirkuit atau komponen. Semakin tinggi Resistansi, semakin Rendah Arus dan sebaliknya.
  • Pentingnya membaca Resistansi tergantung pada komponen yang diuji. Secara umum, ketahanan salah satu komponen bervariasi) dari waktu ke waktu dan b) dari komponen komponen. Perubahan Resistansi sedikit biasanya tidak penting tetapi mungkin menunjukkan pola yang harus diperhatikan.
  • Contoh: Sebagai Resistansi dari elemen pemanas naik, arus yang melalui elemen menurun, dan sebaliknya. Lihat Gambar.
  • Secara umum, Resistansi komponen yang digunakan untuk mengontrol Sirkuit (Seperti Switch dan kontak Relay) dimulai sangat Rendah dan meningkat dari waktu ke waktu karena faktor seperti pakaian dan kotoran. 
  • Beban seperti Motor dan solenoida penurunan Resistansi dari waktu ke waktu karena isolasi kerusakan dan kelembaban.
  • Ketika bekerja pada sebuah PCB, kadang-kadang mungkin perlu untuk mengangkat salah satu Lead Resistor dari papan untuk mengukur Resistansi yang benar dari Resistor. Pengukuran dari DMM adalah Resistansi total melalui semua jalur.
  • Hati-hati diperlukan saat mengukur Resistansi Komponen yang merupakan bagian dari Rangkaian.
  • Hambatan dari semua komponen yang terhubung secara paralel dengan Komponen yang diuji mempengaruhi perlawanan membaca, biasanya menurunkan itu. Selalu periksa skema rangkaian untuk jalur Paralel.


No comments:

Post a Comment

10 Cara Dapatkan Penghasilan Pasif dari Aset Kripto

  Semua pecinta aset kripto nampaknya paham bahwa cara paling umum dalam mendulang cuan di aset kripto adalah dengan   trading . Hanya saja,...