TUGAS TEATER (Naskah Drama)
Kerangka Karangan
1. Tema : 1001 Macam Cinta
2. Judul : Cinta Tak Bisa Di Tebak
3. Alur : Alur maju, karena peristiwa-peristiwa yang terjadi di sajikan
Secara berurutan
4. Peristiwa
Tempat : DiSekolah, Di Jalan, Dirumah Refa, Di taman, dan Di Rumah
Sakit
Kejadian : Dua insan yang jatuh cinta pada pandangan pertama. Lalu ada
seorang cowok yang kecewa. Terjadilah pertengkaran
(Penganiyayaan). Setelah lama berpacaran. Diketahui sang
cowok sakit kanker. Dan Meninggal.
5. Penokohan : ~ Refa ~ Riska ~ Edo ~ Ayah Refa
~ Ricky ~ Vina ~ Dimas ~ Bunda Ricky
~ Devan ~ Ajeng ~ Bunda Refa ~ Kakak Ricky
6. Konflik
Sub : ~ Devan mengkroyok ricky sampai masuk Rumah Sakit
~ Ricky Sakit Kanker Otak
~ Ricky meninggal
Central : Ricky meninggalkan refa untuk selamanya
7. Penyelesaian : Setelah ricky meninggal dunia. Devan menepati janjinya yang
akan menjaga refa. Devan dan refa jadian. Mereka
bertunangan, dan Bahagia.
Adegan 1
1. Sarapan pagi bersama keluarga
2. Refa berangkat sekolah
Adegan 2
1. Di sekolah ( Lap.Basket)
2. Ricky tanding basket
3. Bola ricky terlempar ke refa
4. Refa pingsan
5. Di UKS
6. Pulang bersama
Adegan 3
1. Di rumah refa
2. Ricky bertamu
3. Ricky pulang
4. Bunda bercanda dengan refa
5. Refa tersipu malu
Adegan 4
1. Dikantin
2. Refa bercanda dengan teman-temannya ( Riska, Vina dan Ajeng)
3. Devan menghampiri refa
4. Ricky menyapa refa & berbicara padanya
5. Devan kesal
6. Refa dan teman-temannya meninggalkan devan
7. Refa di pojokkan dengan pertanyaan-pertanyaan teman-temannya
Adegan 5
1. Di taman sekolah
2. Refa menunggu ricky
3. Ricky datang menghampiri refa
4. Ricky mengungkapkan perasaannya
5. Refa menerima ricky menjadi cowoknya
6. Mereka jadian dan bahagia bersama
Adegan 6
1. Dirumah
2. Refa mengutarahkan isi hatinya kepada bundanya
Adegan 7
1. Di sekolah
2. Refa dan ricky makan bersama di kantin
3. Sahabat refa dan ricky (Riska, Vina, Ajeng, Edo & Dimas) bergabung bersama mereka
4. Devan berbicara dengan refa
5. Devan tampak kecewa
6. Refa meninggalkan devan
7. Refa berkumpul lagi dengan teman-temannya
8. Pulang sekolah
Adegan 8
1. Devan menunggu ricky di jalan dekat sekolah dengan gengnya
2. Ricky dan teman-temannya datang
3. Devan berbicara dengan ricky
4. Devan dan gengnya mengkroyok ricky
5. Ricky masuk rumah sakit
6. Refa menjenguk ricky
7. Refa pulang bersama edo
Adegan 9 ( Disekolah, jam terakhir)
1. Refa ngobrol dengan teman-temannya
2. Devan menemui refa
3. Refa acuh terhadap devan
4. Devan memaksa berbicara dengan refa
5. Refa pamit pulang
Adegan 10
1. Di rumah sakit
2. Refa menyuapi ricky
3. Ricky bersiap-siap pulang
4. Ricky pulang bersama refa dan teman-temannya
Adegan 11
1. Ricky menelpon refa
Adegan 12
1. Di sekolah
2. Refa dan ricky bertemu dengan devan
3. Mereka adu mulut
4. Dimas menghentikan pertikaian
5. Ke kelas ricky
Beberapa bulan kemudian
Adegan 13
1. Pulang sekolah
2. Ricky mengajak refa keluar (Berjanjian)
3. Refa pulang
Adegan 14
1. Dirumah refa
2. Bertemu dan pamit dengan bunda refa
3. Mereka berangkat
Adegan 15
1. Ditaman
2. Bermesra-mesraan
3. Ricky sakit
4. Mereka pulang
Adegan 16
1. Disekolah
2. Refa mencari ricky di temannya (Edo & Dimas)
3. Ricky tidak masuk sekolah
4. Refa di telepon keluarganya ricky
5. Refa dan sahabat-sahabatnya mendengar Ricky di rumah sakit
Adegan 17
1. Dirumah sakit
2. Refa berbicara dengan ricky sambil menangis
3. Refa dan teman - temannya pamit pulang
Beberapa hari setelah ricky di rumah sakit
Adegan 18
1. Di rumah refa
2. Makan malam dengan ayah dan bunda
3. Refa ke kamar mengakhiri makan malamnya
4. Bunda menyusul dan menenangkan refa
5. Refa menangis di pelukan bundanya
6. Tidur
Adegan 19
1. Di sekolah
2. Teman-temannya meringankan beban perasaan refa
3. Pulang sekolah berjalan dengan teman-temannya
4. Devan menemui refa
5. Devan menenangkan hati refa dan minta ma’af
Adegan 20
1. Dijalan
2. Kakak ricky menelpon refa
3. Mereka menuju ke rumah sakit
Adegan 21
1. Di rumah sakit
2. Refa menangis melihat ricky
3. Ricky berbicara dengan refa dan devan
4. Ricky menghembuskan nafas terakhir
5. Refa histeris
6. Devan menenangkan refa
7. Refa di tenangkan bunda ricky
Beberapa bulan setelah kematian ricky, refa dan devan jadian. Mereka bahagia, walaupun masih ada nama ricky… Lulus SMA Mereka bertunangan.
Cinta Tak Bisa Di Tebak
Waktu menunjukkan pukul 06.20, Refa yang merupakan anak tunggal dari Tn.Andre dan Ny.Astutik sedang bersiap-siap menuju sekolahnya di SMA II Khatolik. Gadis manis dan manja ini dengan santainya menyiapkan buku pelajaran yang sudah di jadwalkan pada hari ini. Kemudian dia sarapan bersama ayah bundanya. . .
Refa : “Pagi yah, bunda…”
Bunda : “Pagi sayang… Ini buruan di makan, Ntar telat…”
Refa : “Siiip bunda (Sambil makan makanannya),,
Ayah, tambah uang jajan yach yah? Refa mau jalan-jalan ama temen-temen
refa… Boleh yach yah?? yach? yach? yach? (Dengan manjanya) ”
Bunda : “Refa, emang uang yang kemaren bunda kasih masih kurang yach???”
Ayah : “Uda lah bunda,, ama anak ndiri!
Ney kamu bawah…” ( Sambil menyodorkan beberapa uang ke refa)
Refa : “Horeeeeeeeee… Ayah baik deh… (Mencium pipi ayah dan bundanya)
Refa berangkat yach yah, bun…
Assalamu’alaikum…”
Ayah & Bunda: “Wallaikumsalam…”
Bunda : “Hati-hati sayang…”
***
Di sekolah! siang hari itu refa, riska, vina dan ajeng melihat pertandingan basket…
Dari sudut-sudut lapangan terdengar teriakan cewe-cewe yang mengidolakan ricky… salah satu pemain basket itu.,
Vina : “Itu cowo keren banged yach? Uchhhh. . .” (Dengan nada mandja)
Ajeng : (Menunjuk arah ricky) “Ituch…?Tuch sih ricky anak IPA 2…
Tuch coba leat, banyak yang mengagumi kan??”
Refa : “Aphaan sih, Biasa adja. . .”
Vina : “Kerend tauch,,”
Refa : “Enggag. . .”
Tag di sangka, Jedhug… Bola terlempar ke kepala refa… Dan. . .
Refa : “Ach…” ( Memegang kepalanya)
Riska & Ajeng : “Refa. . .”
Vina : “Haduwh…”
Ricky : “Aduch, gimana ney????”
Refa pingsan, ricky (sang pemilik tembakan bola itu) membawa refa ke UKS…
Riska : “Bawa ke UKS dong ky!”
Ricky : (Muka panik) “iyach… iyach…”
Sesampainya di UKS, refa sadarkan diri. . .
Refa : “Auch…”
Riska : “Refa, akhirnya kamu sadar. . . Kamu gag phapa kand?”
Refa : “Aku gag phapa ris, vina ma ajeng kemana?”
Riska : “Mereka tadi titip salam, ma’af soalnya gag bisa nemenin kamu… Re, aku
duluan yach?”
Refa : “Lah terus aku ma siapa ris??”
Riska : (Menunjuk ricky) “Tuch. . .
Udah yach cinta, Cepet sembuh. . .”
Refa : (Tersenyum)…
Riska : “Balik yach rick?”
Ricky : “Iyach ris…
(lalu menghampiri refa)
Hae, gimana keadaan kamu…” ( sapanya)
Refa : (Mencoba tuk duduk) “Aku gag papa kug…”
Ricky : “Aku minta ma’af yach…”
Refa : “Iyach ky, aku gag phapa. . .”
Ricky : “Aku antar kamu pulang yach?”
Refa : “Gag usah lah rick, aku gag mau ngerepotin kamu. . .”
Ricky : “Gag ngerepotin kug re, ayolah… sebagai tanda ma’afku ma kamu…”
Refa : “Iyach deh… Makasi yach?”
Ricky : “Yach sama-sama. . .”
***
Sesampainya di rumah,refa mengajak ricky masuk dan berkenalan dengan bunda refa. Bunda refa pun menyambutnya dengan senang hati. Karena ricky sangat sopan dan baik…
Refa : “Masuk duluw yug??”
Ricky : “Gag phapa ney??”
Refa : “Sapha yang nglarang? Udah ayug. . . ( Menarik tangan Ricky)
Assalamu’alaikum bunda…”
Bunda : (Membuka Pintu) “Wallaikumsalam…
Eh Siapa ini? Ayo masuk nak. . .”
Ricky : “Makasih tante, kenalkan nama saya Ricky. . . Temennya refa tante,”
Bunda : “Ouw.. Duduk duluw nak ricky! Tante bikinin minum duluw ea. . .”
Ricky : “Iya makasih tante.,
Re, ternyata bunda kamu baik yach?? Aku tadi sempet grogi…”
Refa : “Hahaha. . . Amuw ada-ada aja rick,! Bunda emang bunda yang puwaaling
baek di dunia ney… walaupun agak bawel sih…” (Sambil tersenyum pada
ricky)
Bunda : “Ini nak ricky, di minum yach? Tante masuk kedalam duluw …”
Ricky : “Iyach tante makasih. . .”
Refa : “Makasih bunda…”
Bunda : (Tersenyum)
Gag disadari, matahari semakin sembunyi. Haripun hampir gelap. . .
Ricky : “Re, da sore ney. . . Aku pamit pulang yach? Panggilin bunda kamu.,”
Refa : “Siiip boz… hemb. . . Bunda, ricky pamit ney?”
Bunda : “Kok buru-buru nak ricky?”
Ricky : “Iyach tante, udah sore. . . Mari re!
Assalamualaikum…”
Refa & Bunda : “Wallaikumsalam. . .”
Refa senyum-senyum sendiri…
Bunda : “Aduch anak bunda, lagi jatuh cinta yach?”
Refa : “Aphaan sih bunda. . .” (tersipu malu)
Bunda : “Udah, mandi sana…”
***
Esok harinya, refa dan teman-temannya age ngerumpi di kantin…
Mereka memojokan refa dengan bercandaannya. . .
Ajeng : “Uch.. senangnya yang di anterin ricky?”
Vina : “Kathanya marend gag mau jeng…”
Hahaha, merekapun tertawa bersama-sama. Dan refa malu-malu. . .
Refa : “Ich aphaan sih kaliand. . . Kayag bunda adja, Bawel…”
Riska : “Refa, refa… Keleatan banged low aghe jatuh cintha ma ricky!”
Refa : “Udah dech ach. . .”
Devan : “Hae re,,,”
Refa : “Eh devan, duduk yug…”
Devan : “Thankz, Gag ganggu kan?”
Refa : “Gag kug… gag pesen minum?”
Devan : “Gag usah deh re, aku bentar doang kog…”
Refa : “Oh githu…”
Ricky : “Refa, Gmn keadaannya?”
Refa : “Ricky, udah baikan kug rick… gag gabung?”
Ricky : “Gag deh makasih, Ntar pulang sekolah ketaman yach?”
Refa : “Boleh dech. . .”
Ricky : “Okey aku tunggu, aku balik duluw re… Ayo semuanya. . .”
Refa : “Iyach ky…”
Vina,Ajg,Rska : “Dach ricky. . . Hahaha” (tertawa bersama)
Devan : “Dia siapa re? ?”
Refa : “Cuma temen kug dev. . .” (Berusaha menutupi perasaannya untuk menjaga
hati devan, ketua osis yang cakep dan di sukainya itu)
Devan : “Temen pa demen?”
Refa : “Cuma temen devan, , , terserah dech low gag percaya. Ke kelas yug guys??”
Rska, Vna,Ajg : “Ayug… Dach Devan…” (dengan kompaknya Sambil meninggalkan devan)
Ajeng : “Kamu sebenernya pilih siapa sih re?”
Refa : “Yang ngungkapin perasaannya duluan…”
Vina : “Devan kan da pernah. . .”
Refa : “Iyach sih,, tapi kan kamu tau dia banyak yang suka. Jadi aku tunggu duluw
ama liat usahanya. . .”
Riska : “Low Ntar ricky nembak kamu, ,”
Refa : “Aphaan sih, gag mungkin lah. .”
***
Pulang sekolah, refa berpisah dengan teman-temannya untuk menemui ricky di taman. Hati bertanya-tanya apa yang akan di lakukan ricky. . . Tak lama kemudian ricky pun datang dan. . .
Refa : “Ricky lama banged sih… dia mau ngapain sih? Apa jangan-jangan benar kata
riska… Aduh gimana ney?” (Gumamnya sendirian)
Ricky : “Re. . .” (sapanya datar)
Refa : “Uch lama banged sih…” (cemberut)
Ricky : “Ma’af refa… senyum dong…”
Refa : “Yach uda lah… Mau ngapain sih kita?”
Ricky : “Aku cuma pengen ngobrol-ngobrol aja ma kamu,”
Refa : “Jiach gag penting banged sih…”
Ricky : “Di penting-pentingin lah re…”
Mereka bercanda bersama-sama. Sampai akhirnya ricky mengucapkan sesuatu yang sedari tadi sudah ada di pikirannya. . .
Ricky : “Re…”
Refa : “Iya rick,” (sembari tersenyum)
Ricky : “Mungkin ney terlalu cepat, tapi aku gag bisa ngilangin perasaan ini… Aku
jatuh cinta ma kamu pada pandangan pertama. . . Kamu mau gag jadi cewek
aku.?”
Refa : (Terdiam dan berfikir) “Emb…”
Ricky : “Kalau gag mau gag papa kug re… Mungkin ney terlalu cepat buat kamu…”
Refa : “Gag kog rick, aku juga punya rasa itu…”
Ricky : “Jadi…”
Refa : “Aku mau jadi cewek kamu…”
Ricky : (Tersenyum bahagia) “Makasih yach??
Aku sayang ma kamu re,,”
Refa : “Aku juga sayang ma akamu rick…”
Mereka pun berpelukan…
***
Sesampainya dirumah, refa senyum-senyum sendiri. Bundanya penasaran kenapa refa seperti itu. Bunda menggoda refa,,, akhirnya refa menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya…
Refa : “Assalamuakaikum bunda,,,” (mencim tangan bunda dan senyum-senyum)
Bunda : “Wallaikumsalam… Anak bunda kenapa senyum-senyum…”
Refa : (tersenyum) “Gag phapa bunda, ,”
Bunda : “Ada apa sih re? Coba crita dong ama bunda…”
(mengajak refa duduk di ruang tamu)
Refa : “Bunda, ricky itu gimana menurut bunda?”
Bunda : “Ricky, Dia sopan , baik, anak nya juga gag sombong…”
Refa : (memotong pembicaraan bunda) “Bunda suka gag??”
Bunda : “Bunda sangat suka, Kamu suka ricky yach nak?”
Refa : “Tadi ricky nembak refa bunda…” (senyum-senyum)
Bunda : “Oh yach? terus kamu gimana?”
Refa : “Refa terima dia bunda! menurut bunda, apa yang refa lakuin tadi bener
gag?”
Bunda : “Enggag kog sayang… Dia baik buat kamu,,”
Refa : (Tersenyum pada bunda) “Emang iyach bunda?”
Bunda : “Iyach sayang…”
Refa : “Iyach udah dech, refa ke kamar duluw yach Bunda…”
Bunda : (menganggukkan kepala)…
***
ESOK harinya, jam terakhirr. refa dan ricky pergi ke kantin untuk menghabiskan waktunya di sekolah... Mereka terlihat mesra dengan suap-suapan. Sahabat-sahabatnya refa dan ricky menghampiri meja refa dan ricky… merekapun bergabung. Dan bercanda bersama-sama…
Refa : “Ney sayang,, Buka mulutnya?”
(Mengulurkan tangan yang terdapat satu potong keripik kentang)
Ricky : (Membuka mulutnya dan menyantap keripik itu)… “Makasih sayang…”
Rsk, Vn, Ajg : (Kompak).. “Uch senangnya…. Hahaha”
Edo, Dimas : “Woe brow, gag bagi-bagi…”
Refa : “Mau??? Tuch Masih banyak…” (Menunjukkan beberapa keripik-keripik yang
Ada di situ)
Edo : “Yech… Bercanda dia..,”
Dimas : “Ada aphaan ney rick.?”
Ajeng : “Iyach ada aphaan sih re.,”
Ricky : “Emb… Kita…”
Vina : “Kita apha…??”
Refa : “Kita udah jadian , , ,” (menatap wajah ricky)
Ricky : (Tersenyum)..,
Riska : “Cie,, Kita dapet makanan gratis ney???”
Ricky : “Ea dech… Pesen adja…”
Semua : “Yech makasih…”
(Sibuk memesan makanan)
Ajeng : “Muga awet yach hubungan kalian!!!<>&%$@”
Edo : “Eh.. Brow, Ntar cabut yug???
Boleh dong re? ? ?” (Ijin refa)
Refa : “Eah dech. . . Tapi jagaen cowokku low. . .”
Edo : “Beres bu bos… haha”
Devan menghampiri refa dan kawan-kawan…
Devan : “Re, aku mau ngomong ma kamu…”
Refa : (Manatap ricky)…
Ricky : (Menganggukkan kapala)…
Refa : “Okey… (Meninggalkan meja)
Ada apa?”
Devan : “Jangan bilang low kamu udah jadian ma ricky…”
Refa : “Low iyach kenapa?”
Devan : (kaget) “Apa?”
Refa : “Ma’afin aku, tapi emang kayag gitu adanya…”
Devan : (Kesal) “Napa kamu nyakitin aku? Kamu tau kan dari duluw hatiku cuma ada
kamu…”
Refa : “Aku tau, tapi aku gag bisa bohongin perasaanku. Ok aku emang pernah suka
ma kamu, tapi setelah aku tau banyak cewek-cewek di sekeliling kamu. Aku
gag percaya kalau kamu tuch setia…”
Devan : “Apa bedanya aku ma ricky, dia juga banyak yang suka…”
Refa : “Aku harap kamu gag usah jelek-jelekin ricky, dia emana banyak yang suka…
Tapi kamu, di cium cewek yang bukan siapa-siapanya itu gag wajar… Sakit
tau gag aku leat itu?” (beranjak dari hadapan devan)
Devan : (Memegang tangan refa & menghentikan langkahnya), “Kamu cemburu…”
Refa : “Ituch duluw…” (Pergi dari devan)
Di meja teman-temannya,
Ajeng : “Napa re? ? ?”
Refa : “Gag papa kug…”
Ricky : “Napa sih yank? Cemberut adja…”
Bel pulang berbunyi,
Refa : “Gag phapa yank… Pulang yug…”
Ricky : “Yaudah, senyum duluw dong!!”
Refa : (tersenyum melihat ricky)…
“Eh guys, kalian gag ama aku…”
Ajeng : “Gag usah dech re,,”
Vina : “Gag mau ganggu pasangan yang age hangat-hangatnya…”
Riska : “Kita duluan yach re…”
Refa : (Tersenyum dan menganggukkan kapala)…
Edo : “Duluan yach brow…”
Ricky : “Okay hati-hati…
Yug yank…”
***
Malam harinya, ricky, edo dan dimas pergi ke tempat biasa mereka nongkrong. Ternyata devan telah menyunsun rencana untuk mengkroyok ricky. . .
Melihat mobil ricky. . .
Devan : “Woe turun loe!!”
Anjar : “Cepet turun…!”
Ricky Turun dari mobil…
Ricky : “Apha-apaan ini??????”
Devan : “Gag usah banyak bacot…”
Edo : “Eh mau apa loe?”
Devan : “Ini pelajaran buat orang yang rebut cowok gue…
Ayog…”
Devan dan teman-temannya mengkroyok ricky… Edo dan dimaspun tak bisa berbuat apha-apa…
Devan : “Udah cukup,, (menghentikan teman-temannya). Ney pelajaran karena loe
udah rebut refa dari gue… Ngerti loe…
Ayo cabut,,” (meninggalkan ricky)
Edo : “Setan loe…
Bangun rick…”
Ricky : “Thankz sob…”
Dimas : “Kita bawah ke rumah sakit aja do, lukanya parah…”
Ricky : “Gag usah brow,,,” (dengan wajah kesakitan)
Edo : “Udah la rick, ayow masuk. . .”
Dirumah sakit,,
Edo : “Aku udah telpon refa rick,, bentar lagi dia kesini…”
Ricky : “Seharusnya kamu gag usah bilang refa do, aku gag mau dia khawatir. . .”
Beberapa saat kemudian, refa datang. . . jegrek,, (suara pintu)
Refa : “Sayang, kamu gag phapa kan?” (membelai wajah ricky)
Kamu kenapa sayang…” (wajah khawatir)
Ricky : “Aku gag phapa sayang… gag usah khawatir…”
Refa : “Gag, aku gag bisa ma’afin diriku ndiri, aku salah yank,, aku yang salah..”
Ricky : “Sayang udah dong yank (memegang tangan refa)… Uda malem yank, kamu
pulang aja yach? Do, anterin refa yach? Ney pake mobilku,,”
Edo : “Oke…”
Refa : “Yaudah dech, aku pulang duluw yach sayang. Jangan lupa makan dan minum
obat… I Love You” (mencium kening ricky)
Ricky : “I Love You too yank…
Ati-ati do…”
Edo : “Berez brow. . .”
***
Besoknya di sekolah, ketika jam pulang sekolah. Refa marasakan sepi disana tanpa ricky. Teman-temannya menenangkan refa. . . Kemudian mereka bersama-sama menuju rumah sakit untuk menjemput ricky.,
Ajeng : “Sabar yach re???”
Vina : “Iya re, Ricky pasti sembuh. . .”
Refa : “Iyach, Makasih yach ? Kalian ntar ikut ke rumah sakit kan?”
Riska : “Iyach re, tenang adja…”
Ajeng : “Devan tuch,,” ( sambil mengalihkan pandangan teman-temannya ke devan). . .
Devan : “Re. . .”
Refa : “Cabut yug,,” (mengajak teman-temannya meninggalkan devan)
Devan : (menarik tangan refa) “Re,, dengerin aku duluw. . .”
Refa : “Kamu masih punya malu yach nampakin muka kamu disini. Udah deh, jauhin
aku. . .” (dengan tegasnya)
Edo : “Ayo re…” (Ajak edo)
Refa dan teman-temannya pergi ke rumah sakit…
***
Sesampainya di rumah sakit, refa bermanja-manja dengan ricky. Dan bercanda dengan teman-temannya. . .
Refa : “Siang sayank…”
Ricky : “Iyach sayank. . .”
Vina : “Hae rick, gimana kabarmuw? ?”
Ricky : “Baek kug vin…
Makasih yack kalian semua dah mau kesini…”
Riska : “Eapz sama-sama rick,”
Refa : “Sayang, kug gag di makan? Aku suapin yach…”
Ricky : “Gag usah dech yank, mau pulang juga…”
Refa : “Ayow lah yank…”
Ricky : “Iyach sayang, eh temen-temen ada buah-buahan tuch di meja. Makan aja…”
Dimas : “Ha Ha, Walaupun sakit tetep baik aja ney anak…” (Bercanda)
Refa : “Ney yank, buka mulutnya!!
Ha’…”
Ricky : “Uda sayang, uda kenyang. . .”
Beberapa saat kemudian. . .
Refa : “Baju-baju kamu dah di siapin kan yank??”
Ricky : “Udah yank, tadi bunda kesini. . .”
Refa : “Do, tolong bawain tasnya yach?” (sambil memberikan tas pada edo)
Edo : “Beres bu bos. . .”
Refa membantu ricky turun dari tempat tidur…
Refa : “Ati-ati yank…”
***
Hari sudah gelap,, refa bersiap untuk ke negeri mimpi… Tapi,
Sumpah mati aku cinta,, cinta kepadaMu… Hp refa berbunyi. Dan ternyata, telepon dari ricky. Segeralah refa mengangkatnya. . .
Refa : “Hallo Assalamualaikum?”
Ricky : “Wallaikumsalam sayank... Lagi apha sayank??”
Refa : “ Mau bobog aja yank, sayank ndiri?”
Ricky : “Aku gi kangen ma sayangku, cintaku, belahan jiwaku. . . hehe”
Refa : “ Gombal… Ada apha yank?”
Ricky : “Kengen yank…”
Refa : “Yaudah deh…”
Ricky : “Yank, aku besok masuk. Mau di jemput ta yank?”
Refa : “Ayank kan belum sembuh benar yank, lusa aja low. . .”
Ricky : “Uda gag papa yank! Gimana yank…”
Refa : “Gag usah deh yank, aku di antar ayah.,.,. Sayank gag boleh bawah mobil
ndiri. Besok bear di jemput edo…”
Ricky : “Aku udah gag papa yank. Jangan terlalu khawatir yank. . .”
Refa : “Enggak, pokoknya di jemput. . .”
Ricky : “Iyach deh, Besok aku telpon dia. Uda malem… Sayank bubug’o…”
Refa : “Hehe, aku emang uda ngantuk yank…”
Ricky : “I LOVE YOU YANK…”
Refa : “I Love You Too…”
Tut… tut… tut… Telepon berakhir.
***
Pagi harinya, Ricky berangkat bersama dimas dan edo… sampai di sekolah, mereka bertemu refa yang duduk sendirian di gazebo depan air mancur sekolah…
Kemudian di susul dengan teman – teman refa…
Ricky : “Hae…” ( Menepuk bahu refa )
Refa : (membalikkan badan)…
Ricky : “Sendirian yank, ,”
Refa : “Iyach yank, tadi berangkat ama ayah. Jadi gag ama temen-temen yank…”
Riska : “Hae semuwa,,”
Refa : “Iya, kalian kug Cuma berdua. Vina mana?”
Ajeng : “Vina sakit re…”
Ricky : “Udah, yug ke kelas…”
Ketika sedang berjalan menuju ruang kelas. Mereka bertemu dengan devan…
Devan : “Ow… Masih hidup loe!!?”
Refa : “Kita gag ada waktu buat ngladenin cowok kayag kamu…”
Devan : “Napa rick, loe diem aja… Bisanya sembunyi di belakang cewek…”
Ricky : “Eh diem yach mulut loe… gua gag pernah cari masalah ma loe. Dan satu lagi,
gua gag pernah takut ma loe…”
Dimas : (menghentikan pertikaian)… “Udah – udah,, ngapain juga kita ladenin. Ayog
kita ke kelas…” (Menarik tangan ricky)
Devan : “Anjing loe semuwa…”
***
HUBUNGAN keduanya pun bahagia. Mereka selalu bersama dalam suka dan duka. Bersenang-senang berdua tanpa harus mengabaikan kewajiban-kewajibannya…
Beberapa bulan kemudian,,,
Dikoridor sekolah menuju parkiran…
Ricky : “sayang. . .”
Refa : “Ea sayang…”
Ricky : “Pulang bareng yug?”
Refa : “Ma’af yank, aku di jemput ayah…”
Ricky : “Yach uda deh, ntar malem jalan yug yank…”
Refa : “Malem minggu,, boleh dech yank… Aku juga bosen yank di rumah. Tapi ijin
bunda duluw yach yank…”
Ricky : “Iyach yank,, Tuch ayah” (menunjukkan ayah refa)…
Refa : “Yaudah aku pulang duluw ya yank…”
***
Pada malam harinya, ricky menjemput refa. Dia bertemu dengan bunda refa dan izin buat keluar. . .
Ricky : “Assalamualaikum…”
Refa : (Dari dalam rumah) “Bunda, ada ricky di luar…”
Bunda Refa : “Iya sayang…
(membuka pintu) Wallaikumsalam… Masuk nak ricky,”
Ricky : (Menciun tangan bunda) “Makasih tante, , Refanya belum siap yach tan?”
Bunda : “Iyach, mungkin bentar age,, ayow duduk duluw.,”
Ricky : “Makasih tante,”
Refa turun dari tangga…
Refa : “Bunda, refa berangkat duluw yach?”
Bunda : “Iya sayang hati – hati. . .”
Refa : “Ayow yank, “
Ricky : “Permisi tante, Assalamualaikum…”
Bunda : “Wallaikumsalam. . .”
***
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di taman. Mereka duduk di kursi panjang yang di sekelilingnya terdapat banyak bunga-bunga. . . Ditaman itu suasananya sangat romantis,,,
Ricky : “Sayank…”
Refa : “Iyach yank, dingin yach ternyata. . .”
Ricky : “Masak sih yank. Yank, Aku Cuma pengen kamu taw yank. . .”
Refa : “Tau apa yank.. “
Ricky : “Tau kalau sayangKu jeyekz. . .”
Refa : (sewot) “uch… Kug gitu sih yank?”
Ricky : “Ha ha bercanda sayangku… Aku suka kalau kamu cemberut gini.,”
Refa : “Terusin aja lah. . .”
Ricky : (Sambil memegang tangan refa) “Iya sayang, aku pengen kamu tau kalau aku
cinta banget ma kamu yank… Seumur Hidupku. . .”
Refa : “Masag…” (Nada bercada)
Ricky : “Iya sayank… “
Refa : (memegang tangan ricky) “Aku tau itu sayank, aku juga sayang eN Cinta
banget ma kamu. . .”
Berpelukan. . .
Ricky : “I Love you yank… Forever…”
Refa : “I Love You too yank…”
Beberapa saat dari itu, Ricky merasakan kalau kepalanya sakit. Walaupun ricky berusaha menutupi itu, refa mengetahuinya… Refa sangat cemas dan sedih. . .&^%$^//
Ricky : (memegang kepalanya)…
Refa : “Sayank, kenapa yank??”
Ricky : (Tersenyum pahit) “Gag papa yank…”
Refa : “Jangan b’ongin aku yank…
Kamu kenapa?”
Ricky : “Gag tau yank,, KepalaKu sakit…”
Refa : “Kita pulang yug yank, biar aku yang bawah mobil…”
Ricky : (Menghentikan langkah refa),, “yank???”
Refa : “Knapa yank?”
Ricky : “Aku sayang banged ma kamu yank…”
Refa : (tersenyum) “Aku juga sayang baned ma kamu yank…”
Mereka masuk mobil dan pulang…
***
BESOKNYA di sekolah, refa ke teman-temannya yang sedang berkumpul di depan kelas. Refa mencari ricky di teman-temannya. Ricky tidak masuk sekolah karena semalam dia masuk rumah sakit…
Refa : “Pagi guys…”
Teman-teman : “Pagi non…”
Vina : “Gag ma ricky re?”
Refa : “Loh, emang ricky belum berangkat yach??”
Riska : “Kayagnya, edo tadi Cuma ama dimas deh re. . .”
Refa : “Aku telepon ricky duluw, (Membuka Hape dan mencoba menghubungi ricky)
(Dengan cemasnya) Tuch kan gag aktif…”
Ajeng : “Tenang duluw re, kita ke edo ma dimas aja,,”
Refa : “Iyach , ayow kita ke edo dan dimas…”
Mereka bertemu dengan Edo dan Dimas…
Refa : (Tergesa-gesa) “Hey, ricky mana?”
Edo : “Ricky, kemaren dia bilang kalau hari ini gag masuk… Ada urusan
katanya! Emang dia gag bilang kamu…”
Refa : “Jam rapa dia bilang kamu? Dia gag bilang aku do…”
Edo : “Jam 11 an re,”
Refa : “Aku takut, aku takut ricky knapa-napa..”
Riska : “Ada apa sih re?”
Refa : “Ea, jadi pas kemaren kita jalan… Kepalanya tiba-tiba sakit. Ney tadi aku
telpon, hapenya gag aktif…”(menangis di pelukan riska)
Dimas : “Kamu tenang duluw re, ntar kita kerumah ricky…”
Sumpah mati aku cinta,, cinta kepadaMu…
Refa : “Eh bentar hapeKu… Bundanya ricky..
Assalamualaikum tante,,”
Bunda Ricky : “Wallaikumsalam refa… “
Refa : “Napa yach tante?”
Bunda Ricky : “Ricky di rumah sakit sayang…”
Refa : “Apa? (shock)… Ricky napa tante?”
Bunda Ricky : “Pokoknya kamu kesini sayang, ricky butuh kamu…”
Refa : “Iya tante…”
Bunda Ricky : “Udah gitu aja yach nak… Assalamu’alaikum.”
Refa : “Wallaikumsalam tante…” (mengakhiri teleponnya)
Edo : “Ricky napa re?”
Refa : “Dia masuk rumah sakit…” (Lemas)
Riska : “Yaudah, ntar kita kerumah sakit barengan. Karang kamu tenang duluw ea??
Kekelas yug…”
***
SIANG harinya, mereka berkumpul dan pergi ke rumah sakit bersama. Refa terlihat cemas dan sangat khawatir terhadap ricky. Sampai di rumah sakit, refa sedih melihat orang yang dia sayang terlentang tak berdaya di atas tempat tidur. . . Dia tak henti – hentinya menangis. . .
Membuka pintu…
Refa : “Sayang. . .” (Menghampiri ricky)
Ricky : (senyum) “Iya sayang…”
Refa : “Kamu kenapa sayang? Napa gag ngabarin aku sih yank…” (meneteskan Air
mata)
Ricky : (Mengusap air di pipi refa) “Aku gag phapa sayang??”
Refa : “Jangan tinggalin aku yach yank?”
Ricky : “Aku akan selalu dan selamanya ada di samping kamu yank…”
Dimas : “Kamu sakit apa sih rick?”
Vina : “Kamu tega rick bikin refa cemas, ampeg kayag gitu…”
Ricky : “Hemb…(tertawa sejenak) Iyach, ma’af buat semuanya. Karena aku da
ngerepotin kalian. Khususnya buat cewekku, ma’af yank uda bikin kamu
sedih…Aku gag phapa kug, mungkin kecapekan aja. . .”
Gag terasa, haripun udah mulai gelap… Refa dan teman – temannya beranjak kembali kerumah. Refa meninggalkan ricky. . .
Refa : “Udah sore yank, kita pulang duluw yach yank. . .”
Ricky : “Iyach yank,”
Edo : “balik dulu yach brow?”
Ricky : “Siiip brow…
Kalau ada waktu kesini aja. . .”
Dimas : “Beres. . .”
Refa : “Ya udah sayank, Aku sayang kamu” (mencium kening ricky)…
Ricky : “Aku juga sayang kamu yank… Banget…
Hati – hati yach yank…”
Refa : (Senyum) “Iyach sayank…”
***
Beberapa hari semenjak hari pertama ricky masuk rumah sakit. Ricky belum keluar dari rumah sakit. . . Sampai akhirnya refa mengetahui kalau ricky ternyata menderita sakit kanker otak… Semenjak hari itu, tak ada lagi kebahagiaan buat refa. Dia sangat terpukul dan takut kehilangan ricky. . .
Makan Malam bersama ayah dan bunda refa. . .
Ayah : “Anak ayah kug gag semangat gini sih…”
Refa : (memainkan sendok di piringnya)… “refa gag papa kug yah. . .”
Bunda : “Anak bunda, di makan dong makanannya. . . Biar gag sakit.,”
Refa : “Bunda, ayah, refa ke kamar duluw yach (mengakhiri makan malamnya). . .”
Bunda : “Refa, kog gag di habisin…”
Refa : “Refa males bunda…” (meninggalkan meja makannya)
Ayah : “Bunda, coba bunda liat refa…’’
Bunda : “Iyach yah…”
Refa menangis di kamarnya, dan bunda manghampiri refa…
Bunda : (Mengetok pintu)… “Refa, bunda boleh masuk enggag?’’
Refa : (mengusap air matanya) “Iyach bunda,”
Bunda : (Membelai wajah refa) “Refa, jangan gini dong sayang. . . Refa harus
tegar. Ricky gag boleh liat refa sedih, ricky pasti ikut sedih liat refa kayag
gini. Ntar ricky gag sembuh-sembuh…”
Refa : (Menangis) “Bunda, refa sayang banged ma ricky. Refa gag mau kehilangan
ricky bunda. . . Refa takut bunda, refa takut. . .”
Bunda : (memeluk refa) “Anak bunda harus kuat, yang tegar. Semuanya pasti baik –
baik aja. . . Sekarang, refa istirahat yach. .? Besok harus sekolah…”
(Menidurkan refa dan menyelimutinya)…
Refa : “Makasih yach bunda…”
Bunda : “Iya sayang…’’ (mematikan lampu kamar dan keluar)…
***
Pagi harinya, refa berangkat sekolah dengan wajah yang murung. . . Teman-temannya tidak tega melihat refa seperti itu. Teman – temannya menenangkan refa… Dan devan pun turut menenangkan refa. Dia minta ma’af dengan apa yang pernah dia lakuin… Refa luluh dengan perilaku devan,,, Akhirnya mereka pulang bersama.,
Di meja refa…
Riska : “Cewek, kenapa lage sih. . .”
Refa : (terdiam)…
Vina : “Re, aku ngerti perasaan kamu. Tapi kita semua gag mau liat kamu
sedih terus kayag gini. . .”
Ajeng : “Refa, harusnya kita itu sama – sama berdoa buat ricky… Biar dia cepet
sembuh, ricky pasti sedih liat kamu kaya gini. . .”
Riska : (merangkul refa) “iyach re, semangat dong….”
Refa : (Tersenyum melihat teman-temannya) “Makasih yach, kalian uda baik banged
ama aku… kalian emang sahabat aku yang paling baik…”
Vina : “Sama – sama re, kita kan sahabatan… Harus saling mendukung dong…”
SIANG harinya, bel pulang sekolah berbunyi,,, refa,riska,vina dan ajeng berjalan bersama menuju parkiran… Dan devan menemui refa, dan berbicara ma refa. . .
Ajeng : “Mau kemana ney enaknya??”
Vina : “Ke mall yug…”
Riska : “Boleh juga tuch, ayug re… Bear kamu gag kepikiran terus ma ricky.!!”
Devan : “Re, boleh aku ngomong ma kamu gag?”
Refa : “Iyach, guys aku ma devan aja yach…”
Riska : “Okay deh… Kita cabut duluw yach?”
Refa : “Iyach, Ati-ati…”
Ajeng : “Jagaen sahabatku loh…”(Melirik devan)
Devan : “Iyach iyach…”
Mereka bertiga pun berlalu dari hadapan refa dan devan…
Refa : “Mau ngomong apa dev?”
Devan : “Aku Cuma mau minta ma’af re… Karena aku uda ngelakuin kesalahan yang
gag bisa aku ma’afin ndiri… Aku bener – bener nyesel ngelakuin itu ma
ricky…”
Refa : “Iyach dev, aku udah lupain masalah itu kug! Kamu minta ma’af ma ricky aja
yach…” (dengan lembutnya)
Devan : “Iyach re, ntar aku ke ricky buat minta ma’af, kamu mau nemenin aku kan??”
Refa : “Okay dech, aku ntar juga mau kesana kug…”
Devan : “Kamu mau aku antar pulang?”
Refa : “Tanpa pamrih kan?”
Devan : “Iyach, ney sebagai tanda ma’afku ke kamu…” (senyum-senyum)
Refa : “Okey, thanks sebelumnya…”
Devan : “Thanks??? Biasa aja dong re…” (merusak poni refa seperti apa yang pernah
mereka lakukan dahulu ketika bercanda)
Refa : (tersenyum pada devan)…
***
Ketika di perjalanan. Devan dan refa bercanda-canda, tiban- tiba hape refa bergetar… Tergesa-gesa dia mengambil hape dari tas berwarna pink itu… Segeralah refa mengangkatnya, , , setelah mengangkat telpon tersebut, refa dan devan buru-buru ke rumah sakit…
Devan : “Aku seneng kamu uda ma’afin aku re…”
Refa : “Devan, udah lah…
(Hape bergetar) Bentar yach, aku angkat duluw. . .”
Devan : “Iyach,,”(Katanya datar)
Refa : “Assalamualaikum…”
Kakak Ricky : “Wallaikumsalam, refa ney kakaknya ricky…”
Refa : “Oh iya, ada apa yach kak?”
Kakak Ricky : “Ricky mau ketemu kamu re, kamu bisa kesini??”
Refa : “Aku ntar kesitu kog kak, ricky knapa yach kak? Ricky gag papa kan
kak?” (panik)
Kakak Ricky : “Jangan khawatir refa, ricky baek-baek aja. Dia Cuma pengen ketemu
kamu…”
Refa : “Iyach kak, aku kesana karang…”
Kakak Ricky : “Makasih yach refa, Assalamualaikum…”
Refa : “Wallaikumsalam…”
Devan : “Ricky napa re?”
Refa : “Aku gag tau, kita ke rumah sakit yach dev…”
Devan : “Okey okey…”
Buru-buru mereka pergi ke rumah sakit. . .
***
Gag lama kemudian, refa dan devan sampai di rumah sakit. Refa buru-buru pergi ke ruang rawat ricky, Refa menangis semenjak masuk ruang ICU tersebut, setelah ricky berbiara dengan refa dan devan. Ricky menutup matanya untuk selamanya. Di ruang itu refa menangis histeris. Devan dan bunda ricky mencoba menenangkan refa, sementara dokter dan suster-suster melepaskan alat-alat medis yang di gunakan oleh ricky…
Refa : (Menghampiri dan memegang tangan ricky) “Sayang… Kamu gag phapa kan?”
(Air matanya menetes)…
Ricky : “Aku gag papa sayang…” (katanya lembut)
Refa : “Jangan tinggalin aku yach yank, ,”
Ricky : (Tersenyum pada refa)…
“Van??’’ (memanggil devan)
Devan : “Iyach rick, rick aku minta ma’af banged yach… Aku uda pernah nyakitin
kamu. Aku bener-bener nyesel rick…”
Ricky : “Aku tau van,, aku tau kamu kayag gitu karena sayang banged ma refa…
Van, mungkin uda saatnya aku ngomong ini… Aku nitip refa ke kamu yach
van? Aku Cuma percaya ma kamu, cowok yang sayang banged ma refa selain
aku…”
Refa : “Sayang, kamu ngomong apaan sih… Aku milik kamu, eN kamu Cuma milik
aku…”
Ricky : ‘’Sayang, aku tau apa yang harus aku lakuin, aku sayang banget ma kamu… Ini
yang terbaik buat kamu yank…”
Devan : “Rick,”
Ricky : “Devan, (menghentikan pembicaraan devan). Aku sayang banged ma refa, aku
tau dia milikku selamanya… Dia yang terindah buat aku, tapi refa bukan
seseorang yang bakal mendampingi aku selamanya… Dia berhak mendapat yang lebih baik dari aku. Aku mau kamu yang jadi penggantiku van… Kamu mau kan jaga refa buat aku?”
Refa : (menangis) “Jangan tinggalin aku yank…”
Ricky : (memegang tangan refa) “Aku sayang banged ma kamu yank.. Jangan nagis
lage yach…”(mengusap air mata refa)
Refa : (tetap menangis) “yank… jangan tinggalin aku…”
Ricky : “Gimana van?”
Devan : “Ok, aku bakal jaga refa buat kamu. Menyayangi dia dan gag kan nyakitin
dia…”
Ricky : “Thanks banged van… “
“Re, aku sayang banged ma kamu. . .” (perlahan – lahan ricky menutup
matanya)
Refa : “Ricky… (beteriak dan menangis)
Bangun ricky, bangun…”
Devan memeluk refa dan menenangkannya)…
Defan : “Udah re, uda…”
Refa : (menangis di pelukan devan) “Aku sayang banget ma ricky dev… Aku sayang
banget…”
Bunda Ricky : “Udah sayang, kamu iklasin ricky yach??
Biar dia tenang di sana…”
Refa : “Aku sayang ricky bunda, “
Bunda Ricky : “Udah sayang, Dev anterin refa pulang yach,,, Biar dia tenang...”
Refa : “Enggag bunda, aku mau nemenin ricky buat terakhir kalinya…”
(Menangis di samping ricky yang pelalatannya medisnya sedang di lepaskan
Oleh dokter dan suster)
***
Beberapa bulan setelah kematian ricky, refa dan devan jadian. Mereka bahagia, sering kali mereka berziarah ke makam ricky. Mereka saling menjaga komitmen. Walaupun banyak yang mengagumi devan. Sesekali aja refa marah, selebihnya refa percaya ma devan. Setelah mereka lulus SMA, Mereka bertunangan… Semua pihak keluarga sangat senang dan berharap, kebahagian selalu menyertai devan dan refa. . .