Saturday, December 18, 2010

Penatalaksanaan Kehamilan Kembar Antepartum

Wanita dengan kehamilan kembar secara substansial mengalami peningkatan risiko persalinan prematur dan hipertensi kehamilan. Selain deteksi penyulit yang khas untuk kehamilan kembar, penatalaksanaan antepartum umumnva berfokus pada persalinan dan pelahiran prematur serta diagnosis dan penatalaksanaan hipertensi kehamilan.

PERSALINAN PREMATUR
Kehamilan kembar memperlihatkan tingkat penyimpangan hasil akhir kehamilan yang jauh lebih besar dibandingkan kehamilan normal, terutama akibat persalinan prematur. Upaya memperlama gestasi difokuskan pada tirah baring, profilaksis dengan obat tokolitik beta-mimetik oral, dan pengikatan serviks. Rawat inap efektif rutin tidak terbukti bermanfaat dalam memperpanjang kehamilan kembar atau memperbaiki kesintasan
bayi. Akan tetapi, sampai sebanyak 50 persen kehamilan kembar mungkin memperlihatkan indikasi spesifik untuk dirawat inap, seperti hipertensi atau persalinan prematur. Terapi beta-mimetik pada wanita dengan janin kembar mengandung risiko yang lebih besar daripada kehamilan tunggal, sebagian karena meningkatnya volume plasma dan beban kardiovaskular menyebabkan wanita dengan janin kembar sangat rentan mengalami edema paru. Sebagian besar uji klinis acak obat-obat tokolitik pada kehamilan kembar tidak membuktikan adanya pengurangan bermakna angka persalinan prematur. Demikian juga pengikatan serviks secara profilaksis, belum terbukti menurunkan angka persalinan prematur secara bermakna.

TERTUNDANYA PELAHIRAN KEMBAR KEDUA
Telah dilaporkan kasus dengan satu atau lebih janin multipel dikeluarkan secara sangat prematur, dan karena aktivitas uterus kemudian berhenti, kehamilan dibiarkan berlanjut. Umumnya, kelahiran pertama terjadi akibat ketuban pecah dini, dan tingkat kesintasan untuk bayi-bayi ini sangat rendah. Akan tetapi, kehamilan kembar dua atau kembar tiga yang bertahan hidup di dalam uterus dilaporkan dapat berlanjut hingga berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Jika diupayakan pelahiran asinkron, harus dilakukan evaluasi cermat untuk mencari ada tidaknya infeksi, solusio, dan anomali kongenital. Wanita yang bersangkutan perlu diberi penyuluhan secara lengkap mengenai risiko potensial penanganan semacam ini.

PEMATANGAN PARU
Mungkin diperlukan amniosentesis dengan tujuan menentukan tingkat kematangan paru janin kembar. Berdasarkan penentuan rasio lesitin-sfingomielin, pematangan paru biasanya berlangsung sejalan pada janin kembar dan sering terjadi sampal usia gestasi sedini 32 minggu. Akan tetapi, pada beberapa kasus mungkin terdapat kesenjangan fungsi paru yang mencolok seperti janin yang lebih kecil dan paling mengalami stres mungkin memiliki paru lebih mating. Dalam situasi ancaman persalinan prematur, pemberian kortikosteroid dianjurkan, seperti pada kehamilan tunggal.

HIPERTENSI KEHAMILAN
Gangguan hipertensif akibat kehamilan jauh lebih besar kemungkinan timbul pada janin multipel. Hipertensi juga cenderung timbul lebih awal dan lebih parah. Salah satu tujuan penatalaksanaan antepartum wanita dengan janin kembar adalah identifikasi dini hipertensi dan rawat inap segera sebagai upaya menahan progresivitas penyakit. Penanganan hipertensi antepartum pada wanita dengan janin kembar, identik dengan penanganan untuk kehamilan tunggal.

SURVEILANS JANIN ANTEPARTUM
Beberapa teknik sering digunakan selama periode antepartum untuk mengevaluasi kemajuan kehamilan kembar. Sonografi serial sering digunakan secara rutin selama trimester ketiga, sedangkan metode lain biasanya digunakan hanya jika terjadi penyulit kembar.

SONOGRAFI
Pertumbuhan janin lebih lambat dibandingkan dengan kehamilan tunggal, dan juga mungkin tidak setara di antara kedua kembar. Telah diciptakan suatu bagan pertumbuhan janin yang spesifik untuk kembar. Pertumbuhan interval yang sesuai merupakan tanda yang menenangkan. Penilaian volume cairan amnion juga penting karena adanya oligohidramnion mungkin menunjukkan patologi uteroplasenta. Kuantifikasi cairan amnion mungkin lebih sulit dilakukan pada kehamilan kembar; volume biasanya ditaksir secara subjektif atau menggunakan satu kantong vertikal terdalam dan bukan indeks cairan amnion.

PEMERIKSAAN KESEHATAN JANIN
Tes antepartum sering digunakan untuk membantu penatalaksanan kehamilan kembar atau kehamilan dengan ordo yang lebih tinggi. Nonstress test dan profil biofisik masing-masing pernah dievaluasi sampai tingkat tertentu pada kehamilan kembar. Dilaporkan bahwa nonstress test mungkin lebih prediktif untuk kesejahteraan janin daripada volume cairan amnion atau profil terutama karena sulitnya memperkirakan secara akurat volume cairan amnion pada janin kembar. Evaluasi Doppler terhadap resistensi vaskular arteri umbilikalis mungkin memberikan gambaran tentang kesejahteraan janin. Peningkatan resistensi disertai penurunan kecepatan aliran diastolik sering menyertai hambatan pertumbuhan janin. Nilai Doppler pada kembar dan triplet seperti pada janin tunggal.

Referensi
Obstetri Williams

No comments:

Post a Comment

10 Cara Dapatkan Penghasilan Pasif dari Aset Kripto

  Semua pecinta aset kripto nampaknya paham bahwa cara paling umum dalam mendulang cuan di aset kripto adalah dengan   trading . Hanya saja,...