Wednesday, March 31, 2010

Contoh laporan pemantapan kemampuan

LEMBAR IDENTIFIKASI DAN PENGESAHAN
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

EKSAKTA
PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PEMBELAJARAN MATERI PERKALIAN
DAN PEMBAGIAN DI KELAS III SDN SUMBER TANGGUL I
KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO


NON EKSAKTA
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN MATERI MENYUSUN PARAGRAF BAHASA
INDONESIA KELAS III SDN SUMBER TANGGUL I
KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO



Pada meteri perkalian dan pembagian kelas III semester I, siswa – siswi merasa kesulitan memahami konsep perkalian dan pembagian karena pada waktu pelaksanaan pembelajaran tidak menggunakan media benda konkret. Akibatnya hasil belajar siswa tidak sesuai harapan. Pada penelitian ini yang dibahas merupakan mata
pelajaran Mmatematika yang terdapat di kelas III SD dengan pokok bahasan perkalian dan pembagian. Dalam penelitian ini menggunakan media benda konkret untuk memudahkan dalam menanamkan pemahaman konsep perkalian dan pembagian.
Dari latar belakang yang ada maka peneliti mengajukan permasalahan yaitu : Apakah dengan menggunakan media benda konkret dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran perkalian dan pembagian dikelas III, bagaimanakah pengaruh media benda konkret dalam pembelajaran perkalian dan pembagian di kelas III ?
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode tes akhir dan observasi. Tes dilakukan setelah proses belajar mengajar selesai. Metode observasi dilaksanakan selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan data kelas III yang berjumlah 17 siswa. Peneliti menggunakan 2 siklus dalam penelitian.
Hasil observasi proses belajar mengajar perkalian dan pembagian pada siklus I nilai keaktifan siswa sebesar 60% dengan kriteria cukup. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 92,5% dengan kriteria amat baik. Hasil tes belajar perkalian dan pembagian dengan menggunakan media benda konkret pada siklus I diperoleh sebesar 69,12% dengan kriteria cukup sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 86% dengan kriteria amat baik.
Setelah diperoleh data keaktifan siswa dan nilai hasil belajar siswa maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa, dalam meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran materi perkalian dan pembagian di kelas III dengan menggunakan media benda konkret sangat berpengaruh positif dalam pembelajaran.

Kata kunci : Media benda konkret, perkalian dan pembagian di kelas III SD.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN iv
HALAMAN PERSEMBAHAN v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 3
1.4 Manfaat Penulisan 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Media 4
2.2 Fungsi Media 5
2.3 Pengertian Media Benda Konkret 5
2.4 Fungsi Media Benda Konkret 7
2.5 Perkalian dan Pembagian 8
2.6 Materi Perkalian dan Pembagian di Kelas III 9

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
3.1 Subjek Penelitian 13
3.2 Prosedur Penelitian 13
3.3 Prosedur Penelitian Siklus I 15
3.4 Prosedur Penelitian Siklus II 17
3.5 Instrumen Penelitian 19
3.6 Metode Analisis Data 21
3.6.1 Data Hasil Tes Akhir Siswa 21
3.6.2 Data Analisis Observasi 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 24
4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I 24
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II 27
4.2 Pembahasan 31
4.2.1 Siklus I 31
4.2.2 Siklus II 32
4.3 Pengaruh Penggunaan Media Benda Konkret 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 35
5.2 Saran 35

DAFTAR PUSTAKA 36
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel :
1. Indikator Instrumen Observasi 20
2. Penentuan Patokan dengan Perhitungan Skala Lima 23
3. Data Analisis Observasi Siklus I 25
4. Prosesntase Nilai Siswa Siklus I 26
5. Data Analisi Observasi Siklus II 29
6. Prosentase Nilai Siswa Siklus II 30

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Pada tingkat SD, Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada kurikulum SD. Pada materi perkalian dan pembagian, siswa-siswi merasa kesulitan memahami konsep perkalian dan pembagian kerena pada waktu pelaksanaan pembelajaran tidak menggunakan media benda konkret. Akibatnya, hasil belajar siswa tidak sesuai harapan. Dalam penelitian ini matematika yang akan dibahas merupakan Matematika yang terdapat di kelas III SD dengan Pokok Bahasan perkalian dan pembagian. Dalam materi perkalian dan pembagian ini peneliti akan memanfaatkan media benda konkret untuk memudahkan dalam menanamkan konsep perkalian dan pembagian Alasan memanfaatkan media benda konkret adalah untuk membantu siswa dalam memahami konsep perkalian dan pembagian dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Menurut J. Piaget dan Rosefferdi dalam Anis Novianti, 1997:1. tahap perkembangan siswa kelas III SD berada pada tahap operasi konkret. Pada tahap operasi konkret ini siswa kana mempunyai pengalaman belajar yang mengesankan apabila dalam pembelajaran Matematika digunakan media pembelajaran. Artinya guru dituntut untuk memberikan pengalaman belajar yang mengesankan dengan cara penggunaan berbagai macam media pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media konkret.
Menurut ET. Russefendi seperti yang dikutip oleh Lisnawati Simanjuntak (1993:72) untuk dapat mempelajari dengan baik struktur matematika maka representasinya (model) dimulai dengan benda-benda konkrit yang beraneka ragam. Misalnya anak akan lebih cepat memahami arti benda-benda bila disajikan berbagai bentuk dan jenis benda-benda, atau dengan kata lain bahwa benda-benda yang akan diamati harus beragam jenisnya.
Melalui media benda konkret dalam pembelajran perkalian dan pembagian. dapat meningkatkan semangat atau antusias siswa, minat siswa, perhatian siswa, rasa ignin tahu siswa, dan motivasi belajar siswa, karena dalam pembelajaran perkalian dan pembagian tersebut siswa tidak hanya mendengarkan materi pembelajaran dari guru saja, tetapi juga memperhatikan bahkan bisa juga mempraktekkan sendiri cara memahami pecahan.
Dengan adanya penggunaan media benda konkret, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran Matematika khususnya dalam materi perkalian dan pembagian yang sebelumnya monoton yaitu guru menjadi pusat pembelajaran (teacher center) agar menjadi pembelajaran yang aktif (Student centre).

1.2 Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah :
1. Apakah dengan menggunakan media benda konkret dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran materi perkalian dan pembagian di kelas III SD Negeri Sember Tanggul I ?
2. Bagaimanakah pengaruh media benda konkret dalam pembelajaran perkalian dan pembagian kelas III SD Negeri Sumber Tanggul I.?

1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk :
1. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran materi perkalian dan pembagian melalui media benda konkret di Kelas III SD Negeri Sumber Tanggul I.
2. Mengetahui pengaruh media benda konkret dalam pembelajaran pecahan kelas III SD Negeri Sumber Tanggul I.

1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah :
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan semangat belajarnya dalam pembelajaran perkalian dan pembagian, sehingga prestasi belajarnya juga akan meingkat.
2. Bagi guru, dapat meningkatkan keterampilan dalam menggunakan media belajar yang ada, sehingga Proses Belajar Mengajar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan kurikulum.
3. Bagi dunia pendidikan, dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan dapat meningkatkan pemahaman tentang penelitian.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Arif S. Sadiman, dkk. 2006:6). Association of Education and Communication Technology (AECT) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan dan informasi (Arif S. Sadiman, dkk. 2006:6).
Batasan yang diberikan oleh Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/ NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut (Karti Soeharto, dkk, 2003:98). Sedangkan menurut Gagne (1970) seperti yang dikutip oleh Karti Soeharto, dkk (2003:98) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Media adalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya proses belajar terjadi (Briggs dalam Karti Soeharto, dkk, 2003:98). Sedangkan menurut Anderson, media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Secara umum wajarlah bila peranan seorang guru yang menggunakan media pembelajaran sangat berbeda dari peranan seorang guru biasa (Anderson dalam Karti Soeharto, 2003:98).
Dari semua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

2.2 Fungsi Media
Fungsi media menurut Karti Soeharto, dkk adalah :
1. Pada mulanya media berfungsi sebagai alat bantu mengajar
2. Dengan masuknya audio-visual instruction, media berfungsi memberikan pengalaman konkret kepada siswa
3. Munculnya teori komunikasi menyebabkan media mempunyai fungsi sebagai alat penyalur pesan/ informasi belajar
4. Adanya penggunaan pendekatan system dalam pembelajaran, media berfungsi sebagai bagian integral dalam program pembelajaran
5. Akhirnya, media bukan saja sekedar berfungsi sebagai peraga bagi guru, tetapi pembawa informasi pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa.

2.3 Pengertian Media Benda Konkret
Dalam kamus beasr bahasa Indonesia, konkret berarti nyata, dapat dibuktikan. Dalam pengertiannya, media benda konkret sama dengan benda asli, yaitu benda nyata yang bisa dibuktikan. Benda asli adalah benda yang sebenarnya, media yang membantu pengalaman nyata peserta didik (Mulyani Sumantri dan Johar Peramana , 1998 : 187).
Jadi, media benda konkret adalah media pembelajaran yang berasal dari benda-benda nyata yang banyak dikenal siswa dan mudah didapatkan. Media ini mudah digunakan oleh guru dan siswa karena media ini sering dijumpai di lingkungan sekitarnya.
Menurut Jean Piaget dalam teori kognitifnya atau intelektual atau teori belajar, bila kita menginginkan perkembangan mental anak lebih cepat memasuki ke tahap yang lebih tinggi dapat dilakukan dengan memperkaya pengalaman-pengalaman anak terutama pengalaman konkret, sebab dasar perkembangan mental adalah melalui pengalaman berbuat aktif dengan berbuat terhadap benda-benda sekeliling.
Beberapa contoh penggunaan benda-benda di sekeliling kita yang dapat dipergunakan untuk menambah pengalaman-pengalaman sebagai dasar perkembangan mental anak dan sekaligus penambahan perbendarahan bahasa anak (Depdikbud dalam Lisnawati Simanjuntak 1993:69).
Materi Pelajaran Benda-benda yang dapat digunakan
1. Bilangan menghitung dan menyortir
2. Penjumlahan, pengurangan dan perkalian
3. Pembagian

4. Pecahan
5. Bilangan kubik
6. Prosentase
7. Pengukuran :
Panjang

Keliling
Volume/isi
Simetri
Bangun/ bentuk Batu, biji-bijian, manik, kancing dan lain-lain

Batang korek api, karet gelang, tusuk sate, lidi, tongkat, bambu, stik pembersih kuping dan lain-lain

Garis bilangan, bujur sangkar, tabel perkalian gambar kurva dan lain-lain
Kartu-kartu, roti, bujur sangkar
Kotak korek api
Kertas bujur sangkar

Benang, daun pisang, pita, tali, tusuk sate, pensil, pita kertas.
Bujur sangkar, kotak korek api, daun-daunan
Kaleng tutup botol
Kertas, kertas bujur sangkar
Kaleng /kotak makanan, bola, batang korek api, tanah liat/ lilin, kotak korek api, jerami, uang logam.

2.3 Fungsi Media Benda Konkret
Fungsi media asli (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1998:202) yaitu:
1. Memberi pengalaman nyata dalam kehidupan
2. Menarik minat belajar
Kekuatan media asli (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1998:202) yaitu:
1. Benda asli memberi pengalaman yang sangat berharga dan berharga karena langsung dalam dunia sebenarnya
2. Benda asli memiliki ingatan yang tahan lama dan sulit dilupakan
3. Pengalaman nyata dapat membentuk sikap mental dan emosional yang positif terhadap hidup dan kehidupan
4. Benda asli dan model dapat dikumpulkan dan dicari
5. Benda asli dapat dikoleksi orang
Kelemahan media asli :
1. Kesulitan untuk mendatangkan media yang sebenarnya


Contoh :
a. Misalnya dalam pembelajaran guru ingin menjelaskan tentang benda purbakala dan peninggalan sejarah maka untuk menampilkan objek-objek yang asli tidak akan dapat terlaksana jika tidak berkunjung ke museum.
b. Untuk memahami suatu informasi tentang lapangan pertanian guru bisa membawa siswa ke lahan pertanian, atau guru dapat membawa peserta didik ke pabrik-pabrik bila ingin mengetahui tentang pabrik.
2. Konsentrasi siswa terhadap mata pelajaran menjadi berkurang atau menurun karena lebih tertarik melihat media pembelajaran daripada keterangan dari guru.
Contoh :
Misalnya dalam pembelajaran IPA, untuk menjelaskan cara krja paru-paru maka yang dijadikan model adalah tubuh manusia yang menampilkan paru-pari dan yang berhubungan langsung dengan paru-paru, sedangkan kaki dan tangan dapat dihilangkan. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan perhatian peserta didik terhadap bagian-bagian yang tidak dipentingkan.

2.4 Perkalian dan Pembagian
a. Pengertian perkalian dan pembagian
Pengertian perkalian adalah jika a dan b bilangan – bilangan cacah maka a x b adalah penjumlahan berulang yang mempunyai a suku dan tiap suku sama dengan b ( ST. Negoro, 2003 : 263 ).
Pembagian adalah operasi kebalikan perkalian. Operasi hitung yang mencari suatu faktor jika hasil kali dan faktor lain diketahui, disebut pembagian. Jika hasil kalinya c faktor yang diketahui a, maka c : n ↔ a x n = c dinamakan pembagian, karena n merupakan faktor yang dicari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembagian adalah operasi yang diperoleh dari perkalian. Karena itu pembagian disebut juga kebalikan dari perkalian. Pembagian didefinisikan juga sebagai pengurangan berulang ( ST. Negoro, 2003 : 251 ).

2.5 Materi perkalian dan pembagian di Kelas III
Dalam pembelajaran perkalian dan pembagian di Kelas III terdapat 9 materi perkalian dan 2 materi pembagian.
a. Materi perkalian
1.Perkalian sebagai penjumlahan berulang.
Contoh: 7 x 4 = .....



+ + + + + +



Jadi 7 x 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 28
2. Sifat pertukaran pada perkalian
Contoh: a. 3 x 5 = 15 5 x 3 = 15
3 x 5 = 15 = 5 x 3 = 15


3 x 5 5 x 3
ruas kiri ruas kanan


Jadi 3 x 5 = 5 x 3

15 15

3. Sifat perkalian dengan bilangan satu
Contoh a. 90 x 1 = 90
b. 100 x 1 = 100
c. 200 x 1 = 200

4. Mengalikan dengan bilangan nol
Contoh. a. 30 x 0 = 0
b. 200 x 0 = 0
c. 0 x 20 = 0
d. 0 x 200 = 0

5. Sifat pengelompokan pada perkalian
Contoh: 4 x 5 x 6 = .....
Pada perkalian tiga bilangan diatas
Dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
( 4 x 5 ) x 6

20 x 6 = 120
6. Sifat penyebaran perkalian terhadap penjumlahan.
Contoh: 5x 25 = 5 x (20 + 5)
= (5 x 20) + (5 x 5)
= 100 + 25
= 125
7. Perkalian dengan susun pendek
Contoh: 36
5
+
30
150
+
180
8. Perkalian dengan susun panjang
Contoh: 25
3
+
15 (5 x 3)
60 (20 x 3)
+
75

9. Tabel perkalian dua bilangan
Contoh: 8 x 80 = ....

Bilangan Kedua
X 10 20 30 40 50 60 70 80 90
1 10 20 30 40 50 60 70 80 90
2 20 40 60 80 100 120 140 160 180
3 30 60 90 120 150 180 210 240 270
4 40 80 120 160 200 240 280 320 360
5 50 100 150 200 250 300 350 400 450
6 60 120 180 240 300 360 420 480 540
7 70 140 210 280 350 420 490 560 630
8 80 160 240 320 400 480 560 640 720
9 90 180 270 360 450 560 630 720 810
10 100 200 300 400 500 600 700 800 900

b. Materi Pembagian
1. Pembagian cara bersusun panjang
Contoh : 320 : 4 = ...
Caranya :
75 + 5 = 80

300 ( 300 : 4 = 75 )
20
20 ( 20 : 4 = 5 )
0
Jadi 320 : 4 = 80








2. Pembagian cara bersusun pendek
Contoh : 892 : 2 = ...........
Caranya :
446

( 4 x 2 ) → 8↓
( 4 x 2 ) → 9
8↓
12
( 6 x 2 ) → 12
0
Jadi 892 : 2 = 446



BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

3.1 Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SDN Sumber Tanggul I Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.

2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Sumber Tanggul I Mojosari sebanyak 17 siswa yang terdiri dari 9 siswa dan 8 siswi.

3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang dilakukan Tindakan Penelitian adalah mata pelajaran Matematika dengan Standar Kompetensi "Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka", dan Kompetensi Dasarnya "Melakukan perkalian yang hasilnya tiga angka dan pengajuan bilangan tiga angka".

4. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penelitian pada pembelajaran perbaikan pertama atau siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 3 Agustus 2009. Sedangkan pelaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 10 Agustus 2009.

3.2 Prosedur Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan 2 kali siklus yaitu siklus kesatu dan siklus kedua. Masing – masing siklus ada 4 tahap kegiatan yaitu :



1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan, peneliti menentukan dan merencanakan persiapan dalam pembelajaran di kelas agar dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik.
a. Menyusun Perangkat Pembelajaran, terdiri dari :
1) Satuan Pembelajaran ( SP )
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
3) Menyusun Media Benda Konkret
b. Menyusun Instrumen Penelitian
1) Tes
2) Observasi

2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini masing – masing siklus menerapkan tahap – tahap pembelajaran sesuai RPP.

3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan metode tes dan observasi.
1. Metode Tes
a. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok ( Arikunto, 1998 : 139 )
b. Alasan penggunaan metode tes
Alasan digunakan metode tes ini adalah untuk mengumpulkan data hasil atau nilai prestasi belajar siswa yang diperoleh setelah proses belajar mengajar dan juga untuk mengetahui efektifitas penggunaan media benda konkret dalam menanamkan konsep pembelajaran materi perkalian dan pembagian di kelas III.

2. Metode Observasi
a. Observasi adalah suatu tehnik pengamatan dan pecatat secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada obyek penelitian (Margono, 1987 : 158). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi partisipan yaitu pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi obyek yang diteliti.
b. Alasan penggunaan metode observasi
Alasan digunakan metode observasi ini adalah untuk mengumpulkan data tentang keadaan, siatuasi dan karakteristik yang ada pada obyek penelitian.

4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengkaji dan mempertimbangkan hasil berupa data – data yang diperoleh berdasarkan hasil lembar pengamatan pembelajaran matematika pada materi perkalian dan pembagian dengan menggunakan media benda konkret. Selanjutnya menganalisis lembar tes hasil belajar siswa.
Berdasarkan data hasil lembar pengamatan dan data hasil belajar pada siklus I, maka peneliti dan pengamat melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Hasil refleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah – langkah lebih lanjut dalam mencapai tujuan PTK.

3.3 Prosedur Penelitian Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan dan mempersiapkan hal – hal yang diperlukan, antara lain :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
b. Menyusun lembar tes hasil belajar siswa
c. Menyusun lembar observasi
d. Menyediakan media benda konkret seperti lidi, batang korek api dan manik – manik
2. Tahap Pelaksanaan tindakan
a. Memberi lembar observasi pembelajaran perkalian dan pembagian kepada pengamat
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang meliputi :
1) Menyiapkan bahan ajar tentang perkalian dan pembagian
2) Menerangkan materi pelajaran yaitu tentang perkalian dan pembagian
3) Penelitian menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab dalam pembelajaran perkalian dan pembagian.
4) Peneliti mengadakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang pemahaman konsep perkalian dan pembagian.

3. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan tes hasil belajar. Pada waktu proses belajar mengajar berlangsung, rekan sejawat bertindak sebagai observer yang melakukan observasi dan mencatat kejadian – kejadian selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data selanjutnya, melihat hasil belajar siswa yang dilakukan dengan metode tes pada saat terakhir pembelajaran perkalian dan pembagian.

4. Tahap Refleksi
Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, langkah selanjutnya yaitu menganalisis data yang akhirnya dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Dari hasil kesimpulan tersebut diperoleh data bahwa hasil belajar pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka perlu dilakukan tindakan untuk perbaikan yaitu pada siklus II.





3.4 Prosedur Penelitian Siklus II
1. Tahap Perencanaan
a. Mengenal karakteristik anak, dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas III SD yang rata – rata berusia 8 dan 9 tahun. Pada usia 8 dan 9 tahun merupakan tahap opersi konkrit, yaitu tahap bilamana pekerjaan – pekerjaan, dapat dilakukan dengan bantuan benda – benda konkrit.
b. Menyusun RPP materi perkalian dan pembagian kelas III SD
c. Memilih benda konkret yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan tema yang tercantum dalam kurikulum.
d. Menyiapkan media benda konkret yang akan dipakai. Dalam penelitian ini peneliti menyiapkan media konkret yang sesuai dengan pembelajaran perkalian dan pembagian yaitu lidi, manik – manik, dan batang korek api.
e. Menyusun lembar tes belajar siswa sebagai instrumen penelitian tindakan.
f. Menyusun lembar observasi.

2. Tahap Pelaksanaan
a. Persiapan, meliputi :
1. Memusatkan perhatian siswa
2. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa
3. Menyiapkan bahan ajar dan media benda konkret sebagai media pembelajaran.
4. Memberikan lembar observasi pembelajaran pada pengamat
b. Pelaksanaan
Kegiatan penelitian pada siklus II dilaksanakan selama kali I pertemuan ( 2 x 35 menit ).
1) Menerangkan materi pembelajaran yaitu tentang perkalian dan pembagian
2) Menerangkan konsep perkalian dan pembagian dengan menggunakan media yang sudah tersedia yaitu dengan lidi, batang korek api dan manik – manik.
3) Pada waktu pembelajaran, peneliti menggunakan metode pembelajaran ceramah, demonstrasi, tanya jawab.
4) Siswa mengerjakan dan mendemonstrasikan media benda konkret untuk menjawab soal – soal yang diberikan oleh guru.
5) Siswa mengerjakan latihan – latihan yang diberikan oleh guru dan penugasan.
c. Penutup
1) Siswa dengan bimbingan dari guru menyimpulkan materi pembelajaran.
2) Siswa mengerjakan evaluasi.

3. Tahap Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada siklus II dalam penelitian ini adalah :
1. Metode Tes
a. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok ( Arikunto, 1998 : 139 )
b. Alasan penggunaan metode tes
Alasan digunakan metode tes ini adalah untuk mengumpulkan data hasil atau nilai prestasi belajar siswa yang diperoleh setelah proses belajar mengajar dan juga untuk mengetahui efektifitas penggunaan media benda konkret dalam menanamkan konsep pembelajaran materi perkalian dan pembagian di kelas III.



2. Metode Observasi
a. Observasi adalah suatu tehnik pengamatan dan pecatat secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada obyek penelitian (Margono, 1987 : 158). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi partisipan yaitu pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi obyek yang diteliti.
b. Alasan penggunaan metode observasi
Alasan digunakan metode observasi ini adalah untuk mengumpulkan data tentang keadaan, siatuasi dan karakteristik yang ada pada obyek penelitian.

4. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mempertimbangkan hasil data yang diperoleh untuk menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil data observasi dan hasil tes belajar, maka dapat diketahui pemahaman siswa dalam pembelajaran konsep perkalian dan pembagian.

3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah :
1. Media benda konkret
Media konkret yang digunakan dalam penelitian meliputi lidi, batang korek api, dan manik – manik.
2. Tes Akhir
Tes akhir dilakukan setelah Proses Belajar Mengajar selesai. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes subyektif atau dalam bentuk isian.
3. Observasi
Dalam hal ini observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipan, dimana peneliti menggunakan pedoman observasi sebagai instrumen pengamatan yang berisi daftar kegiatan yang timbul dan yang akan diamati. Dengan mengamati beberapa aspek tersebut, maka diperoleh data untuk menunjang kegiatan penelitian yang peneliti gunakan.
Metode observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan – kegiatan yang dilakukan siswa selama Proses Belajar Mengajar dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang proses pemanfaatan media konkret. Tabel berikut menyajikan indikator instrument observasi sebagai berikut :

Tabel I
Indikator Instrumen Observasi
Variabel Sub Variabel Indikator
Pemanfaatan media benda konkret 1. Persiapan

2. Pelaksanaan
a. Pembukaan

b. Kegiatan Inti

c. Penutup • Menyiapkan media benda konkret, yaitu lidi, manik – manik dan batang korek api.
• Menyiapkan peralatan seperti gunting dan pisau


a. Pembukaan
• Guru mengucapkan salam
• Guru mengarahkan
• Guru memberikan pre tes

b. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai
• Guru menjelaskan materi perkalian dan pembagian dengan menggunakan media konkret.
• Guru memberikan tugas atau soal latihan untuk dikerjakan siswa di kelas

c. Penutup
• Guru memberikan tes (post tes) sebagai evaluasi
• Guru menyimpulkan materi pelajaran

3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode untuk mengetahui data yang telah ditentukan, kemudian ditarik kesimpulan sebagai hasil akhir. Metode yang digunakan dalam menganlisis data adalah metode deskriptif prosentase yaitu berupa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil yang dianalisis dideskripsikan dengan menggunakan teknik prosentase.
3.6.1 Data Hasil Tes Akhir Siswa
Untuk mencari prosentase nilai dari setiap siswa maka digunakan rumus : P =
Keterangan :
P : Prosentase
n : Jumlah nilai siswa
N : Jumlah nilai maksimal siswa
Sedangkan untuk mencari nilai rata – rata keseluruhan siswa. Maka digunakan rumus :
Me =
Keterangan :
Me : Rata – rata
Σx : Jumlah nilai seluruh siswa
N : Jumlah nilai maksimal siswa
Untuk mencari prosesntase nilai dari rata – rata keseluruhan siswa, maka digunakan rumus :
P =
Keterangan :
P : Prosentase rata – rata
Σx : Jumlah nilai seluruh siswa
N : Jumlah nilai maksimal siswa

3.6.2 Data Analisis Observasi
Untuk mencari prosentase nilai observasi siswa, maka digunakan rumus : P =
Keterangan :
P : Prosentase
n : Jumlah nilai siswa
N : Jumlah nilai maksimal siswa

Tabel II
Penentuan Patokan Dengan Perhitungan Patokan Skala Lima
Data Hasil Tes Akhir dan Data Observasi
Nilai 0 – 4 E – A Keterangan
85% - 100%
75% - 84%
60% - 74%
40% - 69%
0% - 39% 4
3
2
1
0 A
B
C
D
E Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Sekali
(Burhan Nurgiantoro dalam Yani, 2000 : 37)














BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Siklus I
a. Perencanaan Siklus I
Langkah-langkah yang telah dipersiapkan untuk mendukung penelitian antara lain :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Menyusun daftar lembar observasi pembelajaran materi perkalian dan pembagian
c. Menyusun lembar tes belajar.
d. Mempersiapkan media benda konkret sebagai media pembelajaran.
b. Pelaksanaan
a. Menerangkan materi pelajaran tentang perkalian dan pembagian.
b. Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
c. Penjelasan isi materi dilakukan sesuai sumber belajar dengan menggunakan media benda konkret lidi, batang korek api dan manik-manik sebagai media pembelajaran.
d. Peneliti mengadakan evaluasi untuk mengetahui hasil akhir belajar siswa tentang pemahaman konsep pembelajaran perkalian dan pembagian.
c. Pengamatan
Dalam tahap ini, peneliti sajikan hasil pengamatan berupa hasil observasi dan hasil tes yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran pada siklus I.





Tabel III
Data Analisis Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Perkalian dan Pembagian Di Kelas III Pada Siklus I

No Aspek yang diamati Nilai
1
2
3
4
5
6

7
8
9
10 Siswa memperhatikan ketika guru menyampaikan materi pelajaran
Siswa mempunyai rasa semangat belajar
Siswa mencatat hal-hal penting selama pembelajaran berlangsung
Siswa sering mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran
Siswa merasa senang dan tertarik ketika PBM berlangsung
Siswa melakukan kegiatan seperti diskusi, bertanya, baik pada guru maupun temannya
Selama PBM siswa selalu aktif
Siswa senang dan termotivasi dalam mengerjakan tugas/ latihan
Siswa berkonsentrasi pada saat PBM
Siswa paham dengan materi pecahan 4
3
2
2
2
3

2
3
2
2
Jumlah 24

Keterangan :
Kriteria nilai : 1. Tidak
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Sering
Prosentase hasil observasi siswa selama proses belajar mengajar pada siklus I dengan menggunakan media benda konkret :
P =
=
= 60%

Tabel IV
Prosentase Nilai Siswa Pada Materi Perkalian dan Pembagian pada Siklus I
dengan Menggunakan Media Benda Konkret
No Nama Nilai Prosentase Ket.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Ahmad Kholil Anang
Alvin alvian efendi
Alvin syahrian
Aprilia rizky fredi
E’lang armada
Luki febriana
Mela dwi saraswati
Muchamad ady
Muchammad ferdi yahya
Muhammad faisal
Nur laily istiqomah
Ragil prastyo
Siti alifiyul jannah
Shahrul ramadani
Tantya safa mauri
Wahyu nur amalah
Selvy diantika 65
65
60
65
75
65
70
75
70
75
60
70
65
75
75
70
75 65%
65%
60%
65%
75%
65%
70%
75%
70%
75%
60%
70%
65%
75%
75%
70%
75% C
C
C
C
B
C
C
B
C
B
C
C
C
B
B
C
B
Jumlah nilai
Jumlah nilai maksimal
Prosentase 1.175
1.700

69,12%

C

Untuk mencari nilai rata-rata dari seluruh siswa, maka digunakan rumus : Me =
=
= 69,12
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan pada lembar observasi selama proses belajar mengajar berlangsung dan lembar hasil belajar siswa setelah proses belajar mengajar selesai pada siklus I. Diperoleh data hasil observasi selama PBM sebesar 60%. Sedangkan data hasil belajar siswa setelah diadakan tes diperoleh data sebesar 69,12% dengan nilai rata-rata siswa sebesar 69,12 dengan kriteria cukup.
Berdasarkan data observasi dan hasil belajar di atas pada siklus I, perlu diadakan rencana perbaikan pembelajaran pada siklus II guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran perkalian dan pembagian di kelas III.

4.1.2. Hasil Penelitian pada Siklus II
Prosedur pelaksanaan penggunana media benda konkret dalam pembelajaran perkalian dan pembagian di kelas III SDN Sumber Tanggul I Mojosari.
Prosedur pelaksanaan penggunaan media benda konkret dalam pembelajaran perkalian dan pembagian kelas III ini disusun 4 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus II
Dalam tahap ini, peneliti menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung. Adapun yang termasuk dalam tahap perencanaan ini adalah :
1) Mengenal karakteristik anak, dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas III SD yang rata-rata berusia 8 dan 9 tahun. Pada usia 8 dan 9 tahun merupakan tahap opersi konkret yaitu tahap bilamana pekerjaan-pekerjaan, dapat dilakukan dengan bantuan benda-benda konkrit.
2) Menyusun RPP materi perkalian dan pembagian kelas III
3) Memilih media benda konkret yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan tema yang tercantum dalam kurikulum.
4) Dalam penelitian ini peneliti menyiapkan media benda konkret yang akan digunakan dalam pembelajaran perkalian dan pembagian yaitu lidi,batang korek api dan manik-manik.
5) Menyusun lembar tes belajar siswa dan lembar observasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan ini, peneliti bagi dengan 3 rincian kegiatan yaitu persiapan, pelaksanaan dan penutup yang dilakukan dalam waktu kali I pertemuan (2x35 menit).
1) Persiapan, meliputi:
• Memusatkan perhatian siswa
• Menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa
• Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran yaitu lidi, batang korek api dan manik-manik.
2) Pelaksanaan
• Menerangkan materi pelajaran yaitu tentang perkalian dan pembagian.
• Menerangkan konsep perkalian dan pembagian dengan menggunakan media yang sudah tersedia yaitu dengan lidi, batang korek api dan manik-manik.
• Siswa mengamati dan menjawab pertanyaan dari guru
• Siswa dengan bimbingan dari guru menggunakan media benda konkret yang sudah tersedia untuk memahami konsep materi perkalian dan pembagian.
• Guru mengadakan tanya jawab.
• Siswa mengerjakan latihan-latihan yang diberikan oleh guru
c. Penutup
1) Siswa dengan bimbingan dari guru menyimpulkan materi pelajaran
2) Siswa mengerjakan evaluasi.
Setelah data terkumpul, selanjutnya menganalisa jumlah nilai yang didapat dari masing-masing siswa dengan kategori sebagai berikut:


Nilai A = 85-100 = Sangat baik
Nilai B = 75-84 = baik
Nilai C = 60-74 = cukup
Nilai D = 40-59 = kurang
Nilai E = 0-39 = kurang sekali
(Burhan Nurgiantoro dalam Yani, 2000:30)
d. Tahap Pengamatan
Pada tahap ini penulis sajikan data hasil observasi selama proses belajar mengajar berlangsung dan hasil tes belajar siswa.
Tabel V
Data Analisis Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Perkalian dan Pembagian Di Kelas III pada Siklus II dengan Menggunakan
Media Benda Konkret
No Aspek yang diamati Nilai
1
2
3
4
5
6

7
8
9
10 Siswa memperhatikan ketika guru menyampaikan materi pelajaran
Siswa mempunyai rasa semangat belajar
Siswa mencatat hal-hal penting selama pembelajaran berlangsung
Siswa sering mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran
Siswa merasa senang dan tertarik ketika PBM berlangsung
Siswa melakukan kegiatan seperti diskusi, bertanya, baik pada guru maupun temannya
Selama PBM siswa selalu aktif
Siswa senang dan termotivasi dalam mengerjakan tugas/ latihan
Siswa berkonsentrasi pada saat PBM
Siswa paham dengan materi perkalian dan pembagian 4
3
4
3
4
3

4
4
4
4
Jumlah 37

Keterangan :
Kriteria nilai : 1. Tidak
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Sering
Prosentase hasil observasi siswa selama proses belajar mengajar pada siklus II dengan menggunakan media benda konkret:
P =
=
= 92,5%

Tabel VI
Prosentase Nilai Siswa Pada Materi Perkalian dan Pembagian pada Siklus II dengan Menggunakan Media Benda Konkret
No Nama KKM Nilai Prosentase Ket.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17 Ahmad Kholil Anang
Alvin alvian efendi
Alvin syahrian
Aprilia rizky fredi
E’lang armada
Luki febriana
Mela dwi saraswati
Muchamad ady
Muchammad ferdi yahya
Muhammad faisal
Nur laily istiqomah
Ragil prastyo
Siti alifiyul jannah
Shahrul ramadani
Tantya safa mauri
Wahyu nur amalah
Selvy diantika 70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70 75
70
70
75
97
85
80
100
80
100
70
85
80
100
100
97
97 75%
70%
70%
75%
97%
85%
80%
100%
80%
100%
70%
85%
80%
100%
100%
97%
97% B
C
C
B
A
A
B
A
B
A
C
A
B
A
A
A
A
Jumlah nilai
Jumlah nilai maksimal
Prosentase 1.461
1.700

86%

A

Untuk mencari nilai rata-rata dari seluruh siswa, maka digunakan rumus : Me =
=
= 86

e. Refleksi
Dari hasil pengamatan pada lembar observasi dan lembar hasil belajar siswa diperoleh data sebesar 92,5% untuk hasil observasi dan data sebesar 86% untuk hasil tes nilai rata-rata siswa dengan kriteria amat baik.
Berdasarkan data observasi dan hasil tes belajar pada siklus II, diperoleh kenaikan nilai prosentase baik dari data observasi maupun data hasil tes belajar. Nilai observasi siswa pada siklus I sebesar 60%. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai prosentase sebesar 92,5%, data hasil tes belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 69,12% sedangkan pada siklus II sebesar 86%.
Berdasarkan data observasi dan tes pada siklus II, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Rencana Perbaikan Pembelajaran pada siklus II guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran materi perkalian dan pembagian di kelas III dengan menggunakan media benda konkret sudah berhasil.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Siklus I
Berdasarkan Data analisis observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran perkalian dan pembagian di kelas III, diperoleh data sebagai berikut:
1. Siswa sering memperhatikan ketika guru menyampaikan materi pelajaran.
2. Siswa terkadang mempunyai rasa semangat belajar
3. Siswa jarang mencatat hal-hal penting selama PBM berlangsung
4. Siswa jarang mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran
5. Siswa jarang merasa senang dan tertarik ketika PBM berlangsung
6. Siswa terkadang melakukan kegiatan seperti diskusi dan bertanya
7. Siswa jarang aktif pada saat proses belajar mengajar
8. Siswa terkadang senang dan termotivasi dalam mengerjakan tugas
9. Siswa jarang berkonsentrasi pada saat PBM
10. Siswa jarang memahami materi perkalian dan pembagian
Prosentase hasil observasi siswa selama proses belajar mengajar dengan menggunakan media benda konkret pada siklus I sebesar 60%. Sedangkan prosentase nilai belajar siswa pada siklus I sebesar 69,12% dengan kriteria cukup.
Berdasarkan data observasi dan hasil belajar pada siklus I perlu diadakan rencana perbaikan pembelajaran pada siklus II guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran perkalian dan pembagian di kelas III.

4.2.2 Siklus II
Berdasarkan data analisis observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran perkalian dan pembagian di kelas III, diperoleh data sebagai berikut:
1. Siswa sering memperhatikan ketika guru menyampaikan materi pelajaran.
2. Siswa terkadang mempunyai rasa semangat belajar
3. Siswa sering mencatat hal-hal penting selama PBM berlangsung
4. Siswa sering mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran
5. Siswa merasa senang dan tertarik ketika PBM berlangsung
6. Siswa terkadang melakukan kegiatan seperti diskusi dan bertanya baik pada guru maupun temannya.
7. Siswa selalu aktif
8. Siswa senang dan termotivasi dalam mengerjakan tugas dan latihan
9. Siswa sering berkonsentrasi pada saat PBM
10. Siswa lebih paham dengan materi pecahan
Prosentase hasil observasi siswa selama proses belajar mengajar pada siklus II dengan menggunakan media benda konkret sebesar 92,5% dengan kriteria amat baik. Sedangkan prosentase nilai belajar siswa pada siklus II dengan menggunakan media benda konkret sebesar 86% dengan kriteria amat baik.
Berdasarkan data observasi dan tes belajar pada siklus II terjadi kenaikan nilai prosentase dari siklus I ke siklus II, sehingga rencana perbaikan pembelajaran pada siklus II guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran perkalian dan pembagian di kelas III dengan menggunakan media benda konkret sudah berhasil.

4.3 Pengaruh Penggunaan Media Benda Konkret untuk Meningkatkan Pemahaman Pembelajaran Materi Perkalian dan Pembagian Kelas III SDN Sumber Tanggul I
Selama penelitian berlangsung, peneliti menyimpulkan ada pengaruh positif yang diperoleh dari penggunaan media benda konkret dalam pembelajaran materi perkalian dan pembagian di kelas III. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi siswa yang mengalami peningkatan dari pembelajaran siklus I sebesar 69,12% sedangkan pembelajaran pada siklus II sebesar 86%.
Selain itu juga, selama proses belajar mengajar berlangsung peneliti dan teman sejawat mengamati keadaan siswa yang lebih berminat dan antusias dalam pembelajaran perkalian dan pembagian dengan menggunakan media benda konkret pada siklus II. Sebelumnya pada waktu pembelajaran perkalian dan pembagian menggunakan media benda konkret pada Siklus I, peneliti mengamati keadaan siswa yang cenderung pasif dan banyak yang tidak memahami materi pelajaran. Hal ini dibuktikan dengan data observasi keaktifan siswa yang mengalami peningkatan dari pembelajaran pada siklus I sebesar 60% dengan kriteria cukup sedangkan pembelajaran pada siklus II meningkat sebesar 92,5% dengan kriteria amat baik.
Dari hasil pengamatan dan data tes belajar yang terkumpul, maka peneliti menyimpulkan bahwa media benda konkret sangat berpengaruh positif yang bermanfaat untuk pemahaman materi perkalian dan pembagian di kelas III. Diantaranya yaitu :
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa
2. Adanya ketertarikan pada mata pelajaran matematika
3. Meningkatkan rasa semangat dan keaktifan siswa dalam belajar
4. Meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini diuktikan dengan nilai rata-rata siswa yaitu 86 yang memiliki kriteria nilai A yaitu sangat baik
5. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian siswa untuk mengerjakan tugas dan evaluasi.
6. Memudahkan guru untuk menyampaikan materi perkalian dan pembagian kepada siswa.
Selama proses belajar mengajar berlangsung, menunjukkan hasil atau prestasi belajar yang semakin meningkat dari pembelajaran siklus I ke siklus II. Hal ini juga didukung oleh data hasil observasi selama proses belajar mengajar berlangsung yang meliputi keaktifan, ketertarikan, semangat dan motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari pembelajaran siklus I ke siklus II. Hal ini membawa pengaruh yang bersifat positif baik terhadap hasil belajar siswa maupun keadaan siswa selama mengikuti pelajaran.
Jadi, dengan adanya media konkret dalam menanamkan pemahaman konsep materi perkalian dan pembagian di kelas III dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan suasana kelas menjadi lebih kondusif.
Berdasarkan data hasil tes dan observasi, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa media benda konkret sangat baik digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran materi perkalian dan pembagian di kelas III SDN Sumber Tanggul I Mojosari Kabupaten Mojokerto.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, analisis serta hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan media benda konkret dapat meningkatkan keaktifan, motivasi belajar, ketertarikan pada mata pelajaran matematika, meningkatkan rasa semangat dalam belajar dan meningkatkan rasa percaya diri pada siswa dalam pembelajaran matematika dengan materi perkalian dan pembagian. Dari data observasi pada hasil siklus II diperoleh data sebesar 92,5 % dengan kriteria sangat baik.
2. Meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar dengan nilai rata – rata 86 yang memiliki kriteria sangat baik.
3. Penggunaan media benda konkret sangat berpengaruh positif dan sangat baik digunakan dalam meningkatkan pemahaman pembelajaran perkalian dan pembagian.

5.2 Saran
Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Matematika, khususnya pada materi perkalian dan pembagian sebaiknya menggunakan media benda konkret untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa.
2. Dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Matematika khususnya pada materi perkalian dan pembagian sebaiknya menggunakan media benda konkret untuk meningkatkan antusias, minat dan motivasi siswa untuk belajar sehingga siswa selalu aktif.
3. Seorang guru harus bisa memanfaatkan media yang ada untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
4. Seorang guru harus bisa menggunakan media dan memvariasinya agar siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, 2009. KTSP. Jakarta : Depdiknas
Johanes, S.Pd.. M.Ed., dkk, 2004. Kompetensi Matematika. Jakarta : Yudistira.
Khafid, M dan Suyati, 2004. Pelajaran Matematika. Jakarta : Erlangga
Negoro, ST dan Harapan, B, 2003. Ensiklopedia Matematika. Jakarta : PT. Ghalia Indonesia
Sadiman, Dr. Arief S, M. Sc, dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sa’dijah, Cholis, 1999. Pendidikan Matematika II. Depdikbud.
Simanjuntak, Dra. Lisnawati, dkk. 1993. Metode Mengajar Matematika I. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Soeharto, Karti, dkk, 2003. Teknologi Pembelajaran. Surabaya : Surabaya Inttellectual Club
Suharsimi, Arikunto, Prof. Dr., 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Sumantri, Mulyani dan Permana, Johar, 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Dirjen Dikti

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Format Kesediaan sebagai Teman Sejawat dalam
Penyelenggaraan PKP

Kepada
Kepala UPBJJ UT Surabaya
Di Surabaya

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :
Nama : KASNANIK SRI KUMIATI, S.Pd
NIP : 130 964 273
Tempat Mengajar : SDN Sumber Tanggul I
Alamat Sekolah : Ds. Sumber Tanggul
Telepon : -

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP atas nama :

Nama : NUR ALFIYAH
NIM : 815 578 431
Program Studi : S – 1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN Sumber Tanggul I
Alamat Sekolah : Ds. Sumber Tanggul
Telepon : 085645805144

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mojokerto, 16 Oktober 2009
Mengetahui, Teman Sejawat
Kepala Sekolah



H. M. KHOTIB, S.Pd KASNANIK SRI KUMIATI, S.Pd
NIP. 130 655 622 NIP. 130 964 273
SURAT PERNYATAAN


Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : NUR ALFIYAH
NIM : 815 578 431
UPBJJ-UT : Surabaya

Menyatakan bahwa :

Nama : KASNANIK SRI KUMIATI, S.Pd
Teman Mengajar : SDN Sumber Tanggul I
Guru Kelas : III

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP ).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.


Mojokerto, 16 Oktober 2009
Yang Membuat Pernyataan
Teman Sejawat, Mahasiswa,



KASNANIK SRI KUMIATI, S.Pd NUR ALFIYAH
NIP. 130 964 273 NIP. 815 578 431



RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PADA SIKLUS I

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / I
Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Senin, 3 Agustus 2009

A. Standar Kompetensi
Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tia angka dan pembagian bilangan tiga angka.

B. Kompetensi Dasar
Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.

C. Indikator
1. Mengubah bentuk perkalian menjadi pembagian
2. Mengubah bentuk pembagian menjadi perkalian

D. Tujuan Perbaikan
1. Siswa dapat memahami konsep materi perkaliandan pembagian.

E. Materi Pembelajaran
Perkalian sebagai penjumlahan berulang
1. 3 x 5 = …..

+ +

Jadi 3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15


2. 6 x 2

Jadi 6 x2 : 2 + 2 + 2 +2 + 2 + 2 = 12
Pembagian
1. 15 : 5



Jadi 15 : 5 = 15 – 5 = 10 – 5 = 5 – 5 = 0
15 : 5 = 3
2. 12 : 2 = …….
- - - - -
Jadi 12 : 2 = 12 – 2 = 10 – 2 = 8 – 2 = 6 – 2 = 4 – 2 = 2 –2 = 0
12 : 2 = 6

F. Langkah – Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal ( 5 menit )
a. melakukan tanya jawab tentang perkalian dan pembagian
b. menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti ( 45 menit )
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang perkalian
b. Guru memperagakan cara menggunakan lidi, batang korek api dan manik-manik untuk menghitung perkalian
c. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang perkalian
d. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang pembagian
e. Guru memperagakan cara menggunakan lidi, batang korek api dan manik manik untuk menghitung pembagian
f. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang pembagian.
3. Kegiatan akhir ( 20 menit )
a. siswa bersama bantuan guru menyimpulkan materi pelajaran
b. Siswa mengerjakan soal
G. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan

H. Media Pembelaaran
1. Lidi
2. Batang korek api
3. Manik-manik
Evaluasi Perkalian dan Pembagian
I. Tentukan hasil perkalian berikut !
1. 8 x 5 = ………..
2. 7 x 6 = ……….
3. 9 x 9 = ………
4. 3 x 4 = ………
5. 8 x 8 = ………
II. Tentukan hasil pembagian berikut !
1. 18 : 2 = ……..
2. 27 : 3 = ……..
3. 40 : 4 = ……..
4. 63 : 9 = ……..
5. 48 : 8 = …….
III. Ubahlah hasil perkalian menjadi bentuk pembagian !
1. 4 x 4 = ……. …….. : 4 = …….
2. 27 : 3 = …… …….. x 3 = 27
3. 5 x 6 = ……. …….. : 5 = …….
4. 36 : 4 = …… 9 x 4 = …….
5. 7 x 6 = ……. …….. : 6 = …….
Kunci Jawaban
I. 1. 40 II. 1. 9 III. 1. 4 x 4 = 16 16 : 4 = 4
2. 42 2. 9 2. 27 : 3 = 9 9 x 3 = 27
3. 81 3. 10 3. 5 x 6 = 30 30 : 5 = 6
4. 12 4. 7 4. 36 : 4 = 9 9 x 4 = 36
5. 64 5. 6 5. 7 x 6 = 42 42 : 6 = 7
Kriteria Penilaian
Bagian I, setiap soalnya mempunyai bobot nilai 6 5 x 6 = 30
Bagian II, setiap soalnya mempunyai bobot nilai 6 5 x 6 = 30
Bagian III, setiap soalnya mempunyai bobot nilai 8 5 x 8 = 40
Jadi, Nilai akhir Bagian I + Bagian II + Bagia III
30 + 30 + 60 = 100

Evaluasi Perkalian dan Pembagian
I. Tentukan hasil perkalian berikut !
1. 3 x 9 = ………..
2. 4 x 8 = ……….
3. 7 x 5 = ………
4. 8 x 6 = ………
5. 6 x 9 = ………
II. Tentukan hasil pembagian berikut !
1. 72 : 8 = ……..
2. 81 : 9 = ……..
3. 35 : 5 = ……..
4. 24 : 8 = ……..
5. 42 : 7 = …….
III. Ubahlah hasil perkalian menjadi bentuk pembagian !
1. 5 x 4 = ……. …….. : 5 = …….
2. 3 x 8 = …… …….. : 8 = ……
3. 6 x 5 = ……. …….. : 6 = …….
4. 7 x 7 = …… ……..: 7 = …….
5. 8 x 4 = ……. …….. : 8 = …….
Kunci Jawaban
I. 1. 27 II. 1. 9 III. 1. 5 x 4 = 20 20 : 5 = 4
2. 32 2. 9 2. 3 x 8 = 24 24 : 8 = 27
3. 35 3. 7 3. 6 x 5 = 30 30 : 6 = 5
4. 48 4. 3 4. 7 x 7 = 49 49 : 7= 36
5. 54 5. 6 5. 8 x 4 = 32 32 : 8 = 4
Kriteria Penilaian
Bagian I, setiap soalnya mempunyai bobot nilai 6 5 x 6 = 30
Bagian II, setiap soalnya mempunyai bobot nilai 6 5 x 6 = 30
Bagian III, setiap soalnya mempunyai bobot nilai 8 5 x 8 = 40
Jadi, Nilai akhir Bagian I + Bagian II + Bagia III
30 + 30 + 40 = 100

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PADA SIKLUS II

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / I
Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Senin, 10 Agustus 2009


A. Standar Kompetensi
Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

B. Kompetensi Dasar
Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.

C. Indikator
1. Mengubah bentuk perkalian menjadi pembagian
2. Mengubah bentuk pembagian menjadi perkalian

D. Tujuan perbaikan
1. Siswa dapat memahami konsep materi perkalian dan pembagian
2. Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi dengan benar

E. Materi Pembelajaran
Perkalian
1. 10 x 3 = ………….


Jadi 10 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 30

2. 4 x 5 = …………
+ + +
Jadi 4 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20
Pembagian :
1. 30 : 3 = . . . . . . . . .


Jadi 30 : 3 = 30-3=27-3=24-3=21-3=18-3=15-3=12-3=9-3=6-3=3-3=0
30 : 3 = 10
2. 20 : 4 = . . . . . . . . .

Jadi : 20 : 4 = 20 – 4 = 16 – 4 = 12 – 4 = 8 – 4 = 4 – 4 = 0
20 : 4 = 5

F. Langkah – Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal ( ± 5 menit )
a. Melakukan Tanya jawab tentang perkalian dan pembagian
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti ( ± 45 menit )
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang perkalian
b. Guru memperagakan cara menggunakan lidi, batang korek api dan manik – manik untuk menghitung perkalian.
c. Siswa ikut memperagkan cara menghitung perkalian dengan media benda lidi, batang korek api dan manik – manik yang sudah dipersiapkan.
3. Kegiatan Akhir ( ± 20 menit )
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
b. Siswa mengerjakan soal




G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
4. Penugasan

H. Media Pembelajaran
1. Lidi
2. Batang korek api
3. Manik – manik

I. Sumber Pembelajaran
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2. Arufah, S.Pd. skk. 2009. Antara Matematika. Halaman 15 – 22


J. Evaluasi
1. Prosedur tes : Post tes
2. Jenis tes : Tulis
3. Bentuk tes : Lisan


Mojosari, 10 Agustus 2009
Kepala Sekolah Guru Kelas



H. MOKH. KHOTIB, S.Pd NUR ALFIYAH
NIP. 130 655 622





Evaluasi Perkalian dan Pembagian

I. Tentukan hasil perkalian berikut !
1. 3 x 9 = . . . . . . . .
2. 4 x 8 = . . . . . . . .
3. 7 x 5 = . . . . . . . .
4. 8 x 6 = . . . . . . . .
5. 6 x 9 = . . . . . . . .

II. Tentukan hasil pembagian berikut !
1. 72 : 8 = . . . . . . . .
2. 81 : 9 = . . . . . . . .
3. 35 : 5 = . . . . . . . .
4. 24 : 8 = . . . . . . . .
5. 42 : 7 = . . . . . . . .

III. Ubahlah hasil perkalian menjadi bentuk pembagian !
1. 5 x 4 = . . . . . . . . . . . . . . . . . : 5 = . . . . . . . . . .
2. 3 x 8 = . . . . . . . . . . . . . . . . . : 8 = . . . . . . . . . .
3. 6 x 5 = . . . . . . . . . . . . . . . . . : 6 = . . . . . . . . . .
4. 7 x 7 = . . . . . . . . . . . . . . . . . : 7 = . . . . . . . . . .
5. 8 x 4 = . . . . . . . . . . . . . . . . . : 8 = . . . . . . . . . .

Kunci Jawaban
I. 1. 27 II. 1. 9
2. 32 2. 9
3. 35 3. 7
4. 48 4. 3
5. 54 5. 6




III.
1. 5 x 4 = 20 20 : 5 = 4
2. 3 x 8 = 24 24 : 8 = 3
3. 6 x 5 = 30 30 : 6 = 5
4. 7 x 7 = 49 49 : 7 = 7
5. 8 x 4 = 32 32 : 8 = 4


Kriteria Penilaian
Bagian I, setiap soal mempunyai bobot nilai 6 5 x 6 = 30
Bagian II, setiap soal mempunyai bobot nilai 6 5 x 6 = 30
Bagian III, setiap soal mempunyai bobot nilai 8 5 x 8 = 40
Jadi Nilai akhir :
Bagian I + Bagian II + Bagian III
30 + 30 + 40 = 100

JADWAL PELAJARAN KELAS III


SENIN SELASA RABU
MATEMATIKA
MATEMATIKA
PEMBIASAAN
BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIA
IPS
IPS IPA
IPA
PEMBIASAAN
MATEMATIKA
MATEMATIKA
BAHASA INGGRIS
BAHASA INGGRIS PENJASKES
PENJASKES
PENJASKES
IPA
IPA
BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIA


KAMIS JUM’AT SABTU
MATEMATIKA
MATEMATIKA
PEMBIASAAN
PKn
PKn
SBK
SBK AGAMA
AGAMA
AGAMA
PKPS
PKPS BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIA
PEMBIASAAN
BAHASA DAERAH
BAHASA DAERAH
SBK
SBK








Lembar Analisis Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Perkalian
Dan Pembagian Di Kelas III dengan Menggunakan Media Benda Konkret

No Aspek yang diamati Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.
10. Siswa memperhatikan ketika guru menyampaikan materi pelajaran
Siswa mempunyai rasa semangat belajar
Siswa mencatat hal – hal penting selama pembelajaran berlangsung
Siswa sering mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran
Siswa merasa senang dan tertarik ketika PBM berlangsung
Siswa melakukan kegiatan seperti diskusi, bertanya, baik pada guru maupun temannya
Selama PBM siswa selalu aktif
Siswa senang dan termotivasi dalam mengerjakan tugas / latihan
Siswa berkonsentrasi pada saat PBM
Siswa paham dengan materi perkalian dan pembagian
Jumlah

1 comment:

  1. bagus juga ,cuma sedikit kurang menarik.kalau reguest bisa ya...?

    ReplyDelete

10 Cara Dapatkan Penghasilan Pasif dari Aset Kripto

  Semua pecinta aset kripto nampaknya paham bahwa cara paling umum dalam mendulang cuan di aset kripto adalah dengan   trading . Hanya saja,...